Dia Lagi?

5.1K 247 6
                                    

Saat hendak pulang, Nathan mendekatiku yang sedang membereskan barang-barang Pak Dodi.

Nathan menyodorkan ponselnya kepadaku membuatku menatapnya dengan wajah penuh tanya.

"Siapa tahu aku membutuhkanmu" Ucap Nathan membuatku tertawa geli.

"Aku anggap kamu sebagai teman mulai sekarang, kalau ada sesuatu hubungi aku aja" Ucapku dengan senyum manis.

Selesai meberi nomorku, Nathan pamit pergi. Aku melanjutkan kembali membawa hadiah Pak Dodi tapi Angga muncul dihadapanku.

"Aku sedari tadi melihatmu, ngapain sih kalian?" Tanya Angga membuatku menggeleng.

"Jangan berniat selingkuh dariku ya!" Ucap Angga membuatku mengangguk.

Angga membantuku mengangkat barang Pak Dodi, aku berjalan mengikuti suamiku.

***

Hari berlalu, Aku sedang merapikan barang-barangku karena aku tidak ada kegiatan lagi.

Selesai memberes kamar aku turun lantai kebawah lalu berkumpul bersama dengan pak Dodi dan kak Meli.

"Kalian kenapa serius gitu?" Tanyaku kepada mereka.

"Nih kakak mu gak mau dijodohkan dengan anak teman papa" Ucap Pak Dodi membuatku menyeritkan dahinya.

"Nikah itu enak kak" Ucapku sambil memberi semangat.

"Bukan gitu, Pak Dodi mau nikahkan aku sama temannya, aku gak mau lagian juga gak suka" Jelasnya membuatku mengangguk.

"Pak Dodi biarkan kak Meli menikah dengan lelaki impiannya aja"Ucapku membuat Pak Dodi menggelengkan kepala.

"Umur kakakmu ini udah 30 tahun masih mau juga menikah benar-benar deh!" Ngomel Pak Dodi membuat Kak Meli terlihat kesal.

"Aku pulang" Ucap Angga yang muncul dengan tiba-tiba.

Aku mendekati suamiku lalu memeluknya dengan erat.

Angga mulai mengenakan pakaian pria hanya aja make up tetap ada.

"Kami kekamar dulu ya" Pamitku kepada Kak Meli dan Pak Dodi.

Angga dan aku berada dikamar, aku mendekati suamiku lalu memeluk lengannya dengan manja.

"Kita nge date yuk" Ucapku membuatnya menggeleng.

"Gak mau" Ucapnya.

"Kenapa?" tanyaku dengan wajah sedih.

"Sibuk kerja" Ucapnya membuatku mengendus kesal.

"Biskop midnight deh" Ucapku dengan wajah memelas.

"Oke" Ucapnya membuatku bersorak bahagia.

Dengan cepat aku memesan tiket melalui aplikasi online.

Malam-malam sekali, aku udah siap tapi Angga belum juga pulang.

"Aku ada urusan bentar di bar" Ucap Angga beberapa jam yang lalu.

Aku melirik jam dinding yang sebentar lagi menunjukkan pukul 12.

Nara : kamu masih sibuk?

Angga : Otw

Nara : hati-hati sayang

Nara menunggu didepan rumah sambil melihat kearah jalanan. Mobil milik Angga mendekati dirinya.

Aku langsung masuk kedalam mobil.

"Ada urusan apa sampai segitunya?" Tanyaku.

"Hm ada yang kelahi" Ucapnya membuatku merasa curiga.

Angga Suamiku {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang