Kebahagian Sebenarnya

7.9K 327 21
                                    

Heheh udah masuk part terakhir nih, sengaja pendek part nya biar konfliknya ringan aja enak dibaca santai gitu🤣🤣

Pusing deh author kalau ada yang minta
"Extra part dong thor"
"Udah habis nih?"
"lanjut lagi dong!"

Tp setelah dipikir-pikir, artinya cerita author seru hehe

Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakannya🎆

***

Setelah beberapa hari dirumah sakit akhirnya aku pulang sambil menggendong putri kamu, Anggita Putrih Yonathan.

Angga membawaku kearah jalan yang berbeda membuatku menatap Suamiku dengan wajah aneh.

"Salah jalan Ga" Ucapku membuatnya tersenyum.

"Udah aku bilang, kamu harus mandiri sekarang" Ucapnya membuatku makin terbingung.

Angga memberhentikanku didepan rumah yang sangat minimalis, tidak besar tidak kecil. Sedang untuk ditinggal oleh keluarga kecil.

"Yuk turun" Ucapnya membuatku mengangguk.

Angga merangkul bahuku masuk kedalam rumah itu lalu memandangiku.

"Mulai hari ini kita tinggal disini" Ucapnya membuatku terbengong.

"Ini rumah siapa?" Tanyaku membuat Angga tertawa pelan.

"Rumah kita" Ucapnya membuatku melihat sekeliling yang susah di tata rapi.

"Sejak kapan?" Tanyaku membuatnya menggaruk kepalanya dengan pelan.

"Sejak beberapa tahun lalu, gak mungkin kita tingga dirumah orang tua terus" Ucapnya membuatku tersenyum lebar.

Angga adalah tiper orang yang selalu punya banyak rencana tapi ia lakukan sendiri.

"Sini ankku, sama mama" Ucap Angga membuatku tertawa.

"Papa Angga!" Ucapku sambil memberikan Anggita kepada Angga.

"Aku tidak bisa menjadi Anggita tapi anakku perempuan, aku rasa cukup" Ucap Angga membuatku mengangguk setuju.

"Ini kamu siapin semua sendiri?" Tanyaku dengan wajah tidak percaya.

"Iya gitu deh" Ucapnya dengan pelan.

"Ih makin sayang" Ucapku lalu memeluk suamiku yang masih menggendong anak kami.

***

Kami merayakan syukuran atas rumah baru kami dan juga 1 bulanan Anggita, hanya mengundang beberapa orang terdekat saja.

Angga berdiri sambil menggendong Anggita, Pak Dodi mendekatinya mengajak berbicara dengannya.

Aku berjalan mendekati mereka setelah mengurus makanan.

"Ini lelaki yang mau Aku jodohin dengan Meli" Ucap Pak Dodi sambil menarik Nathan mendekati kami.

"Apa?!" Ucapkud engan wajah terkejut.

Angga menyenggolku agar tidak memasang wajah seperti itu membuatku terlihats eperti orang bodoh.

Anggita mulai menangis membuatku melirik jam, waktunya Anggita minum susu.

"Aku mau nyusuin Anggita dulu" Ucap Angga sambil menarikku pergi.

Nathan menatap kepergian kami dengan wajah kebingungan.

"Sejak kapan dia bisa nyusu?" Tanya Nathan kepada Pak Dodi.

"Haha dia bercanda" Ucap Pak dodi dengan tertawa kaku.

Angga Suamiku {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang