Setelah menangis karena masalah kemarin malam, hubungan kamu menjadi canggung.
Aku mulai marah karena Angga akhir-akhir ini menghindariku.tanpa alasan jelas.
Dia mulai berkencan dengan lelaki lain tapi sekali ditanya itu cuma teman.
Sekinggu berlalu, aku muak aku memikirkan ini semua demi kebaikan kamu bersama.
Angga baru saja pulang kerja, Aku menariknya kekamar lalu berkacak pinggang menatapnya.
"Aku sudah memutuskan!" Ucaoku dengan lantang.
Angga menatapku dengan wajah kebingungan.
"Kita cerai atau kamu mau membangun keluarga denganku?" Tanyaku to the point.
"Bisa mikir dulu" Ucapnya dengan pelan.
"Bisa 20 menit dari sekarang!" Ucapku lalu pergi dari kamar.
Aku duduk dimeja makan sambil memakan cemilan sesekali melirik jam.
Tepat 20 menit berlalu aku kembali kekamar lalu menatap suamiku yang sedang tidur diranjang.
Aku menuju kekamar mandi lalu keluar sambil membawa baskon kecil berisi air.
Aku menuarkan air didalam baskon ke wajah Suamiku.
BYURRR!
Angga bangun lalu menatap dirinya yang basah akibat ulah diriku.
"Jangan sengaja menghindar! Jadi cowok punya keputusan!" Bentaku dengan marah.
"KAMU MENUANG AIR KE WAJAHKU?!" Bentaknya dengan kuat membuatku menatapnya dengan wajah menantang.
"IYA! SIAPA SURUH TIDUR! AKU SURU KAMU MIKIR SELAMA 20 MENIT!" Bentakku dengan marah.
Keributan kami membuat Pak Dodi dan Kak Meli menuju kekamar kami.
Angga dan aku menatap kearah dua orang yang datang kekamar kami dengan wajah keheranan.
"PUTUSKAN SEMUA! SEKARANG DIHADAPAN MEREKA!" Bentakku sambil menunjuk Pak Dodi dan Kak Meli.
Angga melipatkan tangannya didepan dada lalu menatapku dengan senyum mengejek.
"CE-RAI!" Ucapnya dengan penuh penekanan.
Aku menatapnya dengan wajah terkejut hingga tanganku terjatuh dengan pelan. Mataku mulai berkaca-kaca, aku merasakan kesedihan yang sangat menyakitkan.
TES!
Air mataku jatuh begitu saja lalu menatapnya yang menatapku dengan wajah bersalah.
"Aku harap kamu berubah pikiran!" Teriak Pak Dodi dengan marah kepada Angga.
Pak Dodi mendekati Angga lalu memukul badannya agar mengatakan sesuatu kepadaku.
"Nak Nara, jangan sedih. Angga hanya bercanda" Ucap Pak Dodi dengan wajah menghibur.
"Angga!" Bentak Pak Dodi kepada putranya.
Aku tersungkur kelantai lalu menangis sambil memeluk kedua lulutku.
Aku menangis semakin kencang dengan waktu cukup lama.
Aku memberhentikan tangisku lalu berjalan mendekati lemari baju, aku mengemaskan pakaian hingga barangku.
Angga hanya diam melihatku, aku gak perduli lagi dengannya.
Saat semua sudah beres aku hendak pergi Angga mengatakan sesuatu.
"Apa harus kita Cerai?" Tanya Angga kembali.
"Kamu sendiri yang memutuskannya!" Teriakku dengan wajah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Suamiku {COMPLETED}
Romance{WAJIB FOLLOW DULU YA!} Perjodohan Nara dengan Angga si lelaki anggun. "Aku mencintaimu Angga, aku gak perduli kamu seperti wanita atau lelaki" Ucap Nara dengan bersunggguh-sungguh dihadapan Angga. 13.05.20