Enjoy na khaa~
▪︎•—•▪︎
.
.Mew merasakan geli disekitar leher nya, matanya membuka perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah cahaya yang menembus masuk melalui celah tirai jendela yang menembak matanya. Ternyata sudah pagi.
Alis tebalnya mengerut merasakan lehernya terasa semakin geli, ia menunduk perlahan dan mendapati rambut halus seorang pria ada diceruk lehernya. Mew terkejut,
Gulf tidur di ceruk lehernya dan Mew tahu ia tidak bermimpi. Hembusan nafasnya sangat terasa dan membuat pipi hingga ke telinganya panas. Pasti ia sedang memerah sekarang.
Mew bernafas tidak baik, jantungnya berdegup begitu cepat. Ia tidak membayangkan akan terbangun di pagi hari karena hembusan nafas Gulf di lehernya.
Karena nafas Mew yang tidak beraturan, Gulf terganggu dalam tidurnya dan mulai membuka matanya. Mendongak menatap Wajah Mew yang berada sangat dekat dengannya. Gulf tersenyum,
"Phi Miu sudah bangun?" Suara Gulf terdengar serak dan imut di telinga Mew.
Mew mengangguk pelan, "Tidurmu nyenyak?"
Gulf mengangguk semangat ambil merenggangkan ototnya, "hmmmm, nyenyak sekali. Aku suka tidur sambil dipeluk Phi." Kata Gulf.
Itu membuat Mew tersadar kalau ia sedang merengkuh anak itu di dalam pelukannya. Mew terkejut, jadi mereka berada di posisi ini tanpa berubah sejak mereka tidur?
Dan benar saja lengan Mew yang dijadikan bantal oleh Gulf terasa pegal dan keram, Mew berusaha menggerakannya dan yang ada malah mendesis sakit.
Bibir Gulf melengkung kebawah, sekarang ia merasa bersalah pada Mew. Gara-gara posisi tidur mereka, sekarang Mew jadi kesakitan. Gulf memegang lengan Mew, sekarang posisi mereka sudah duduk bersandar di headboard kasur.
"Phi, maafkan aku... gara-gara aku Phi jadi kesakitan." Ucap Gulf pelan.
Kalau begini jadinya, Gulf ingin meralat kata-katanya barusan. Jika tidur sambil memeluk Mew malah membuat Phi nya itu sakit begini, lebih baik Gulf tidur dengan posisi biasa saja. Tidak jadi suka dengan tidur sambil dipeluk.
Melihat Gulf yang sedih membuat Mew kelabakan, ia menggeleng dan mengusap lembut rambut berantakan Gulf,
"Tidak apa, salah Phi juga yang posisinya tidak benar." Padahal tidak ada yang salah dengan posisinya.
Gulf biasanya tidur dengan posisi sama sampai pagi ia terbangun, sedangkan Mew buka tipe orang yang banyak bergerak ketika tertidur, maka dari itu mereka tetap berada di posisi itu sampai pagi.
Gulf menggeleng, "Mau aku pijat? Siapa tahu bisa mengurangi sakitnya." Tawar Gulf dan Mew langsung menggeleng.
Kalau sampai Gulf memijatnya, Mew takut tidak bisa menahan perasaannya pada anak yang mengambil hatinya itu. Upaya untuk melakukan interaksi wajar pada Gulf yang ia tekadkan semalam bisa hancur detik itu juga.
"Tidak perlu, Gulf. Lebih baik diberi plester pereda nyeri saja." Ucap Mew.
Gulf langsung bergerak cepat menuju meja dan membuka lagi untuk mengambil kotak P3K, ia membawanya pada Mew yang masih berada diatas kasur.
"Aku pakaikan ya, Phi."
"Tidak—"
Cup
Belum sempat Mew menolak untuk dipakaikan plester pereda nyeri, Gulf lebih dulu mencium pipi Mew. Yang dicium melotot kaget sambil memandangi anak yang sedang membuka pelapis plester dengan wajah serius.
YOU ARE READING
Perfect Bride | MewGulf
FanfictionGulf Kanawut hanyalah seorang pria desa yang pergi ke kota untuk menuruti pesan terakhir dari mendiang ibunya, yaitu pergi ke kediaman Tuan Suppasit. Start : 15/03/2020 End : 14/09/2020