22. Mew's Beloved Cousin

5.5K 716 73
                                    

Positif, Sider itu pembaca setia juga ;)

Let's begin!

▪︎•–•▪︎
.
.

Gulf POV

"Hoaaam~"

Entah ini sudah keberapa kalinya aku menguap semenjak Phi Mew di hadapanku mulai  bercerita dengan sangat semangat, seperti ada yang memberinya energi entah dari mana.

Mungkin Phi Mew salah pasang otak, seperti patrick. Bedanya Patrick menjadi pintar sementara Phi Mew menjadi terlalu hiperaktif.

Aneh sekali melihatnya begini, agak merinding bulu kuduk ku. Tapi rasa merindingnya tertutup menjadi rasa bosan dan malas.

"Phi yakin kamu akan suka dia, dia itu anak yang menyenangkan."

Menyenangkan kepala Chopper gundul.

Mendengar Phi Mew menceritakan tentang sepupunya seperti itu saja membuatku agak kesal, memangnya seperti apa sih orang itu?

Dari kemarin Phi Mew sudah mengungkit-ungkit tentang sepupunya yang akan datang, sebenarnya aku tidak mau dengar lagi asal Phi tau saja. Telingaku jika dimasukan biji jagung sepertinya akan menghasilkan popcorn!

Sudah begitu, Phi Mild juga menyebut si sepupu itu bisa membantuku untuk menghilangkan rasa kurang percaya diriku menjelang hari pernikahan.

Aku tidak yakin tuh!

Aku saja agak malas mendengar semua cerita tentangnya, sepertinya orang itu juga akan malas denganku. Dugaanku sih.

Phi Mew meminum kopinya dengan senyuman di bibirnya, "Dia sangat menggemaskan walau agak menyebalkan. Tapi dia baik sekali, Gulf."

Aku mengangguk malas, "Iyaa iyaaa." Alisku mengerut bingung, "Phi bercerita sepanjang itu apa tidak merasa rahang Phi pegal?" Tanyaku kesal.

Phi Mew malah menggeleng dan menjawab lagi, "Dia terlalu seru untuk diceritakan, jadi Phi tidak pegal."

Entah apa telinga bisa merasa pegal, tapi rasanya telingaku pegal Phi mendengar cerita Phi!

Aku menghembuskan nafas kesal, "Seru sekali, ahahaha." Kataku dengan tawa palsu.

Karena malas menemani Phi Mew minum kopi, jadi aku bergegas menuju kamarku yang sekarang jarang di tempati karena terlalu sering tidur di kamar Phi Mew. Aku memakai pakaian renangku lalu langsung menuju kolam untuk berenang.

Saat sedang pemanasan, aku melihat Phi Mild berjalan dengan iPad di tangannya. Sibuk seperti biasa. Dari alat itu ia akan memanage pekerjaan di rumah juga beberapa alat elektronik yang terhubung dengan iPad.

"Gulf? Mau berenang?" Tanya Phi Mild.

Aku mendecak, "Mau memacul!"

"Au? Kenapa jutek sekali?" Phi Mild terlihat kaget, memegang dadanya dengan wajah bingung.

Aku malas meladeni Phi Mild, jadi aku langsung meluncur ke dalam air tanpa menyelesaikan pemanasan. Ini semua karena wajah terlalu senang Phi Mew!

Beberapa kali aku berbolak-balik dengan gaya bebas, mata ku terasa agak perih karena kolam renang baru dikuras tadi pagi sekali. Apalagi aku tidak memakai kacamata renang, lupa bawa tadi.

Di putaran ke limaku, tiba-tiba aku merasa kakiku keram dan aku panik. Aku memberhentikan pergerakanku dan memegangi kakiku yang rasanya sangat sakit. Aku meringis dan bodohnya ini membuat nafasku terlepas.

Aku rasa aku akan mati, nafasku habis dan kolam ini dalamnya lebih dari dua meter! Meskipun aku tinggi tetap saja kakiku tidak menyentuh dasar kolam.

Perfect Bride | MewGulfWhere stories live. Discover now