6. Accept

9.6K 1K 117
                                    

Enjoy~

▪︎•-•▪︎
.
.

Saat pertama kali Hiter melihat Gulf, ia sudah menyadari bahwa Gulf terlihat imut dan manis di saat bersamaan. Ia ingat bagaimana wajah Gulf yang menahan rasa sedih saat pertama kali ia melihatnya, tentu saja saat itu ia habis tercebur ke kolam ikan dan pastinya sangat malu. Meskipun Gulf ceroboh, Hiter tahu bahwa Gulf punya hati yang sangat baik.

Tapi dari segala hal yang Gulf punya sedikitpun tidak membuat Hiter tertarik dalam arti 'menyukai' Gulf. Sedikitpun tidak. Dari awal Hiter sudah menganggap Gulf adiknya dan ia perlu di lindungi, anak itu sudah cukup merasakan penderitaan karena ibunya yang telah tiada dan terpaksa merantau tanpa tujuan jelas.

Hiter sengaja saat ia bilang akan menikahi Gulf dengan maksud agar Mew dapat melihat Gulf dengan benar dan dengan cara yang seharusnya. Hiter tidak berharap terlalu tinggi kalau Mew akan menaruh hati pada Gulf, setidaknya Hiter ingin Gulf diperlakukan sebaik-baiknya.

Jadi Hiter rasa saat ia melihat perubahan wajah Mew ketika ia mengatakan akan menikahi Gulf, Mew akan mengambil langkah agar pria desa yang polos itu tetap berada dengannya. Maksudnya, menjaganya.

Tapi Hiter salah.

Mild adalah orang yang ia percayakan untuk memberikan kabar dan perkembangan yang terjadi antara Mew dan Gulf selama ia tidak berkunjung. Ia mendengar kabar dari Mild bahwa Mew membahas tentang mengeluarkan Gulf dari rumah itu dengan ibunya yang sehabis makan malam ikut ke rumah Mew.

Maksud Mew, ia akan memberikan Gulf tempat hidup layak dan memberikan biaya hidup. Tapi ia akan membuat Gulf sangat jauh darinya seakan tidak mengenal. Bahkan berencana menempatkan Gulf di Thonburi.

Mild berkata bahwa Gulf masih belum tahu tentang hal ini, baru Mild yang tahu karena ia menguping pembicaraan ibu dan anak itu di ruangan keluarga.

Hiter bingung harus bagaimana. Dalam hal ini ia tidak ingin ikut campur sebenarnya, apalagi ini tidak ada hubungannya dengan dirinya. Tapi Mew bertingkah sangat tidak sesuai dengan usianya, Hiter tidak setuju dengan rencana Mew.

Jadi esok harinya tepatnya hari ini, Hiter datang pagi-pagi sambil membawa kue keju dan makanan ringan. Dari yang ia dengar dari Mild, Gulf tidak suka makanan manis jadi ia membawakan yang sekiranya Gulf suka.

"Nong Gulf, selamat pagi" sapa Hiter saat Gulf sedang menyuci kain pel di keran dekat taman.

"P'Hiter. Ada perlu dengan tuan Suppasit, Phi? Datangnya pagi sekali."

Hiter menggeleng, "ahaha, tidak kok. Phi mau bertemu Nong Gulf."

"Aku?"

"Iya," hiter menyerahkan bawaannya dan Gulf terima dengan kaget, "Phi bawa ini untuk Nong. Agar saat Nong sedang santai bisa sambil makan camilan." Ujar Hiter.

Gulf bilang bahwa itu berlebihan dan akan menerima beberapa saja, tapi Hiter mengatakan untuk menerima semuanya. Ia juga boleh berbagi dengan Mild jika tidak bisa menghabiskan semuanya.

"Terimakasih, Phi. Nanti aku bagi-bagi dengan Phi Mild." Gulf tersenyum lalu meminta waktu untuk menaruh makanan itu di kamarnya.

Hiter mengangguk lalu mendapati Mild berjalan ke arahnya, Hiter langsung menegakkan tubuhnya dan menyuruh Mild duduk di sampingnya.

"Apa saja yang kamu dengar, Mild?" Tanya Hiter.

Mild mengangguk, "Tuan Mew meminta agar Gulf dipindahkan ke Thonburi, tapi nyonya menolak. Nyonya tidak mau Gulf keluar dari rumah ini." Ucap Mild pelan sekali.

Perfect Bride | MewGulfWhere stories live. Discover now