15. Party? Poorty.

8.7K 836 74
                                    

Enjoy na khaaa~

▪︎•–•▪︎
.
.

Gulf POV

Sejak pagi aku belum berbicara dengan Phi Mew sama sekali. Bukan karena aku dan dia sedang ada masalah serius, hanya saja Phi Mew tidak kelihatan sejak aku bangun tidur sampai sore hari begini. Kemarin waktu kami baru sampai dari perjalanan kembali dari Inthanon juga Phi Mew langsung menyuruhku istirahat dan kami tidak bertemu ketika makan malam tiba.

Kata Pak Oam, Phi Mew pergi dengan supirnya sesaat sebelum makan malam.

Mau tidak mau malam itu aku makan diiringi tatapan mata yang sinis dari para pekerja yang ada disekeliling ruang makan. Sumpah, kalau aku berani, sudah kuminta mereka untuk makan malam daripada menungguku selesai makan.

Rasanya mau menelan sesendok nasi pun seperti menelan satu keping keripik tanpa digoreng.

Sore ini Phi Mild sedang menceritakan ulah Chopper selama aku dan Phi Mew pergi ke Inthanon. Ia menceritakan hal-hal yang tidak ia beritahukan padaku di chat. Kami duduk di pinggiran kolam renang dengan kaki yang dicelup ke dalam air.

"Jemuran milik Yarn dijatuhkan oleh Chopper saat sedang dalam mode kerasukannya. Biasa, berputar-putar tanpa arah dan menggonggong sana-sini."

Aku tertarik mendengar apa yang baru saja Phi Mild beritahukan, "lalu bagaimana reaksi Yarn?"

Phi Mild tersenyum jahat, "Mau marah tidak bisa, Phi Hiter kesukaannya muncul dan mengambil Chopper dari sana. Mana mau dia menghancurkan imagenya sendiri." Kata Phi Mild sambil mendecih.

Aku mengangguk sembari menatap kakiku yang bergerak di dalam air kolam yang baru dibersihkan kemarin oleh Phi Mild.

"Mana Phi Mew?"

Kepalaku menoleh waktu Phi Mild bertanya, wajah Phi Mild menunjukan ekspresi ingin tahunya yang berlebih. Helaan nafas aku keluarkan dan menggeleng pelan,

"Aku juga tidak tahu. Sejak pagi aku belum lihat. Semalam juga, sih." Ucapku seadanya.

"Eh? Bukannya hari ini kamu mau ikut ke pembukaan apartemen yang kamu bilang kemarin?"

Ah benar juga, ya. Aku baru ingat soal acara yang sangat ingin aku hadiri itu karena terlalu memikirkan absennya Phi Mew semenjak pagi hari. Padahal semalam aku memberitahu Phi Mild tentang acara itu. Sampai-sampai aku membayangkan seperti apa acara itu akan terlihat.

Apa acaranya sangat berkelas? Apa orang yang datang semuanya dari golongan kaya? Apa semua orang memakai pakaian bagus dan tatanan rambut indah?

Dan satu poin lagi.... poin yang baru aku pikirkan sekarang.

Apa aku terlihat pantas untuk menghadiri acara semacam itu?

Aku bukannya merendahkan diriku sendiri, aku hanya sedang berkaca diri dan menyadarkan diri sendiri untuk melihat apa aku pantas dan cocok untuk hadir?

Kepribadian cerobohku bisa menjadi senjata untuk mempermalukan diriku sendiri. Bukan hanya diriku, tapi juga mempermalukan Phi Mew.

Mungkin... ini alasan mengapa Phi Mew tidak menampakkan diri padaku. Ia mungkin tidak ingin aku ikut dan mengacaukan pesta. Bukan hanya itu, bisa jadi dengan berjalan bersama Phi Mew saja sudah membuat Phi Mew dipermalukan.

Bukannya aku terlalu norak untuk hal semacam ini?

"Hey, Nong Gulf!"

Aku berkedip cepat, panggilan Phi Mild membuyarkan lamunanku seketika. Aku mendapati tatapannya padaku yang sangat kebingungan dengan mata terbuka lebar dan alis mengerut.

Perfect Bride | MewGulfWhere stories live. Discover now