Part 8

26 1 0
                                    

Tidak seperti dulunya, saat masuk kelas mungkin dulu Rachel selalu semangat, tapi sekarang melangkah kan kaki untuk ke sekolah aja malas.

Kalau tidak memikirkan pelajaran mungkin Rachel lebih memilih diam dirumah.

Pemandangan seperti ini yang bikin Rachel males, dimana Dirga selalu saja ngobrol bareng cewek yang lain ketimbang dengan dia.

Bahkan saat bicara dengan Novi dia seperti mempunyai kesenangan, entah apa yang mereka bahas.

Awalnya Rachel mencoba memaklumi tapi semakin lama dia tak bisa lagi untuk menahannya, Dirga lebih terbuka dengan Novi dari pada Rachel.

Seperti saat ini Rachel hanya kayak obat nyamuk teman yang lagi pacaran.

"Lo pergi kan pas gue lomba" ucap Dirga kepada Novi.

"Iya lah gue pergi pas Lo lomba basket, hebat banget, keren sumpah" ucap novi, Rachel hanya memandang dengan kebisuan terhadap kedua insan tersebut.

"Ah kayak Lo gak tahu kehebatan gue aja, gue besok ada lomba lagi, nonton ya" ujar Dirga.

"Kok kamu gak bilang sih" tanya Rachel merasa aneh dulu apa-apa pasti Dirga bilang, dan mengajaknya nonton lomba dia, tapi sekarang dia lomba kemarin aja dia gak tau.

"Aku lupa" ucapnya dengan datar, tanpa merasa bersalah.

"Hel Bu Nita milih Lo untuk lomba olimpiade matematika" ujar alex yang menghampiri nya.

Rachel sempat melihat tatapan tajam dari Dirga, dia ingat bahwa Dirga melarangnya untuk ikut perlombaan lagi.

"Aduhh bang kenapa engga Abang aja, kan Abang dulu juga mewakili sekolah" ucap Rachel.

"Gak bisa hel, kan Abang udah kelas tiga, abang sekarang ditugaskan untuk ngelatih kamu, ayoh lah gak ada orang lagi ini" pujuk Alex.

Masalah nya makin rumit kalau Alex yang ngelatih Rachel, apalagi Alex dikenal sebagai cowok terpopuler disekolah.

"Sayang ke kantin yuk" ajak Dirga sambil menyeret tangan Rachel. Tapi ditahan oleh Rachel.

"Sebentar" ucapnya kepada Dirga "nanti aku pikir kan lagi yah bang, entar aku kasi tau lagi"

***

Kini mereka sudah ada di kantin, hening yang tercipta.

"Aku gak setuju, kamu ingat kan apa yang aku bilang dulu" ucap Dirga tiba-tiba.

"Dir, apa lagi sih yang buat kamu ngelarang aku, ini juga penting loh dir untuk masa depan aku, apalagi kalau aku menang aku bakalan dapat beasiswa diluar negri" tutur Rachel yang sejujurnya tidak suka akan Dirga yang melarangnya untuk ikut lomba ini.

"Seterah kamu deh, kamu suka kan diajar sama Alex makanya kamu pengen ikutan itu lomba" ucap Dirga yang sudah meninggikan suaranya.

"Enggak kok, jangan nuduh gitu dong, kamu tadi dekat sama Novi aja aku gak masalah" Rachel mencoba menenangkan dirga

Dirga memandang Rachel dengan tajam dan berdiri dari duduknya "makan aja sendiri, nafsu makan gue hilang" setelah itu dia belalai pergi.

Rachel menahan bendungan air mata yang siap untuk mengalir, hatinya begitu sakit saat ini.

***

BRUKK... Satu pukulan melayang di pipi Dirga dan membuatnya tersungkur ketanah.

Sambil mencekam kerah Dirga dan menyuruhnya untuk kembali berdir.

"GUE UDAH BILANG SAMA LO, JANGAN PERNAH LO BUAT RACHEL NANGIS LAGI" ucap Kenan yang membuat kantin seketika ramai.

Dirga menepis tangan Kenan dari kerahnya "UDAH LAH LO CEMBURUKAN LIHAT GUE, DIA ITU PACAR GUE SETERAH GUE MAU NGAPAIN DIA".

Kembali satu pukulan melayang di wajah Dirga, merasa tidak terima mereka menjadi saling memukul.

"STOPP DIRGA STOP" Rachel berhasil memisahkan Dirga dan Kenan.

"Rachel kenapa kamu masih bela dia yang jelas-jelas nyakitin kamu" ucap Kenan yang kecewa atas Rachel yang masih saja membela pacarnya itu.

"Udah dong, biar ini jadi urusan aku berdua, aku mohon, aku cuman gak mau persahabatan kita rusak cuman gara-gara ini"

Rachel menyeret Dirga kearah UKS, dia mengobati kebab yang ada di wajah Dirga.

"Apapun yang terjadi kamu tetap milik aku, ngerti" ucap Dirga.

"Iya, jangan marah-marah dong" lirih Rachel yang sejujurnya takut akan kemarahan Dirga.

***

Selesai mengobati dirga, Rachel keluar dari UKS dan meninggalkan Dirga yang sedang beristirahat di sana.

Saat melewati taman dia tak sengaja melihat Kenan yang duduk di bangku taman.

Dia berbalik arah kembali ke UKS untuk menggambil kotak p3k dan setelah itu dia kembali menghampiri Kenan.

"Nih obati luka Lo" ucap Rachel sembari menyerahkan kotak p3k tadi.

"Ya Ela yang romantis gitu kayak di film-film, diobatin aku nya" ucap Kenan yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Rachel.

"Ini juga teman kamu, gak ada niat banget bantu ngobatin, tangan aku sakit abis mukul muka pacar kamu, ayo lh obattin" geram mendengar ocehan Kenan Rachel mengambil kapas yang sudah dibasahi obat terus disapukannya ke lebam Kenan.

"Lagian kenapa sih kamu belain dia, aku tahu kalo kamu gak pernah bahagia sama dia kan, gak capek apa disakiti Mulu, udah kayak lagunya ada band yang judulnya manusia bodoh"

"Ahkkk sakit hel" ucap Kenan kesakitan karena Rachel yang menekan lebamnya.

"Kebanyakan bacot sih Lo, pake aku kamu lagi, jijik tahu gak dengernya" ujar Rachel.

"Baru aja gue mencoba untuk bersikap bijak" Rachel meninggalkan Kenan yang masih aja ngoceh.

"Mau kemana sih Lo" tanya Kenan.

"Balik ke kelas" ucap Rachel.

"Belum juga selesai, masih banyak nih lebam nya"

"Obattin sendiri siapa suruh Lo ngatain gue manusia bodoh"

****

Makasih bagi yang sudah baca, jgn lupa kasih vote dan di follow juga akun ini

Kamis / 14 Mei 2020

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang