Part 14

30 1 0
                                    

Tak mudah bagiku merubah cinta menjadi benci


***


Dari kejadian itu hubungan Dirga dan Rachel semakin merenggang. Ucapan Dirga benar, laki-laki itu tak akan membiarkan Rachel pergi dari dirinya.

"Chel kamu masih cinta kan sama aku, omongan kamu kemaren gak benar kan, chel pliss aku sayang kamu chel, maaf kan aku" ucap Dirga yang kini sedang berpelukan dengan Rachel.

Lebih tepatnya dia yang memeluk Rachel, Rachel hanya terdiam di dalam dekapannya.

"Lo bilang kalau elo sayang sama gue. Sayang aja lo sakiti gue, gimana enggak"

"Chel aku janji gak akan sakiti kamu lagi, jangan pergi chel" Rachel tau laki-laki yang mendekapnya ini sedang menangis.

Entah lah tangisan itu tulus apa tidak. Rachel melepaskan diri dari dekapan Dirga.

"Beri aku kesempatan sayang aku mohon" Rachel beranjak dari sana tanpa menghiraukan perkataan Dirga lagi.

***

Disini lah Rachel, duduk di tepian danau dengan ribuan pikiran di otaknya.

Akhir-akhir ini banyak sekali masalah terutama di dalam hubungannya, jujur saja tak mudah baginya merubah cinta menjadi benci.

Benar Rachel masih mencintainya, sangat. Kalau tidak untuk apa dia bertahan sampai saat ini.

"Rachel" ucap seseorang yang membuyarkan lamunannya.

"Ehh nad Lo ngapain di sini"

"Seharusnya gue yang nanya, Lo ngapain sendirian di sini, kesambet baru tau lo" ucap Nadia yang membuat Rachel tersenyum.

"Gue gak sengaja lewat, liat cewek mukanya galau banget kayak besok mau dipanggil aja sama tuhan hahahh" mata Rachel melotot mendengarkan ucapan Nadia.

"Enak aja Lo, gue cuman ingin menghirup udara segar aja, sok tau sih Lo"

"Udah deh, Lo tu gak jago bohong, cerita lah biasanya juga Lo cerita sama gue" Nadia tau betul temannya satu ini.

"Kemarin gue minta putus sama Dirga"

Kalimat barusan membuat Nadia terdiam, permasalahan dirinya dengan Dirga kembali terngiang.

"Terus sekarang Lo udah putus" tanya Nadia.

"Iya, tapi Dirga terus-terusan mohon sama gue" ujar Rachel.

"Lo masih cinta sama dia, kelihatan kok, kalau Lo masih cinta" ucap Nadia.

"Percuma nad kalau kita cinta, tapi harus tersakiti, bukan kah cinta harusnya membuat kita bahagia"

"Itu Lo tau, tapi kenapa Lo dulu masih bertahan sama dia, heran gua"

"Mana ada sih orang yang pengen hubungan nya hancur, gue bertahan karena gue mikir semua bakalan berubah menjadi baik, dan jika kita sudah memilih untuk menjalin hubungan ya kita harus tanggung jawab dengan berusaha menjaganya iya kan, baik itu pacaran atau pertemanan"

Prokkk prokk "bijak banget teman gue hhahahh"

***

Berakhir hubungan Dirga dan Rachel membuat hidup Rachel berwarna, tak lagi muram.

Rachel tak perlu takut sekarang untuk berdekatan dengan siapa pun.

Ray datang dan langsung duduk di sebelah Rachel.

"Gue denger Lo udah putus ya" ucap Ray kepada cewek yang sedang menulis.

"Tau dari mana"

"Siapa sih yang enggak tau chel, orang Lo putusin dia di depan banyak orang...emm berarti gue boleh dong kayak gini" tanya Ray sembari menggenggam tangan Rachel.

"Eh playboy ngapain Lo, mentang-mentang Rachel udah putus main pegang aja anak orang" ucap Tio teman sekelas nya juga.

"Seheboh itu ya berita putusnya gue" tanya Rachel pasalnya anak-anak di sekolahnya pada membicarakan tentang dia dan Dirga.

"Iya lah, heran gue" ucap Tio.

"Heran kenapa" tanya Rachel.

"Iya elo itu kebalik, biasanya orang pas jadian heboh tapi pas putus diam-diam, sedangkan elo kapan jadiannya aja gue gak tau"

Rachel terdiam dan sedikit malu menjadi pusat pembicaraan orang-orang disekolah.

"Yahh sekali-kali lah gue pengen tenar, biar kalian berdua ke saing" Rachel berusaha menutupi malunya.

"Dasarr Lo ya"

"Chel..." Panggil Kenan yang baru saja datang.

"Kenapa Lo ken, mau daftar juga, sorry ya gue duluan, bagusan Lo antri soalnya setelah gue ada Tio" ucap Ray.

"Daftar apaan sih, gue enggak buka lowongan babu" Rachel heran dengan apa yang Ray bilang.

"Lah babu, tapi Lo buka lowongan pacar kan, yahhh itu gue daftar" tak lama setelah Ray berucap dia langsung di timpuk dengan buku oleh Kenan.

"Sebelum Lo gue udah jauh-jauh hari deketin Rachel, enak aja Lo, yuk chel ke kantin" ucap Kenan dan mengulurkan tangannya.

"Ayo gue laper ni" balas Rachel dan menerima uluran tangan Kenan.

"Kalau mau deketin cewek tu kayak gini, bahagian dulu perutnya, pasti nanti nular ke hati dia" ujar Kenan berbisik diantar Ray dan Tio.

Sepasang mata itu hanya bisa memandang perdebatan mereka dari jauh, dengan rahang yang sudah mengeras terlebih saat kedua tangan itu saling menggenggam.

***

Pulang sekolah Rachel dan Kenan berencana untuk mampir ke mall. Mengulang semua yang pernah mereka lakukan.

"Chel ni Lo suka kan buku kayak gini, ni kayaknya seru" Kenan memberikan buku yang di lihatnya tadi.

"Gila ini keluaran baru, sumpah gue suka banget sama penulisnya, buku-buku nya keren semua" ucap Rachel kegirangan.

"Lo udah dapet buku yang Lo cari" tanya Rachel kepada Kenan.

"Oh udah kok, ini"

"Ya udah yuk cari makan gue laper banget"

"Yah udah sini buku Lo biar gue bayar" Kenan mengambil buku yang ada di tangan Rachel.

"Lo mau bayarin gue"

"Ha.. enak aja maksud gue, biar gue aja yang bayar di kasir, uangnya yah tetap pakai punya Lo" ucap Kenan.

"Pelit banget sih, sekali-kali kek" Rachel memanyunkan bibirnya.

"Yehhh iya iya ini gue bayarin" ucap kenan sembari mengacak rambut Rachel.

"Lega yah rasanya bisa sedekat ini lagi sama Lo tanpa halangan" ujar Rachel dan melemparkan senyuman.

"Yehh kangen gue ya, sini peluk" ucap Kenan dan merentangkan tangannya.

Rachel pun memukul bahu Kenan "enak aja, bukan cuman Lo, tapi gue juga bisa dekat sama laki-laki yang lainnya".

"Ohhh mau jadi fak girl ni, i want to be fakgirl" ucap kenan dan sedikit menyanyikan lagu yang tenar itu.

"Syuttt berisik Lo ya, sana bayar" sembari mendorong tubuh Kenan.

Saat kenan sedang mengantri untuk bayar buku, tiba-tiba handphone Rachel berbunyi.

Dan tertera di sana nama Dirga, Rachel pun menghela nafasnya seakan-akan sudah capek berhadapan dengan Dirga.

Aku gak kuat lihat kamu, sakit chel liat kamu dekat sama laki-laki, aku masih sayang sama kamu

Rachel hanya membacanya tanpa berniat untuk membalas.

"Ada apa, orang tua kami nelpon" tanya kenan.

"Ohh enggak kok, yuk cari makan".

***

Semoga suka ya dengan ceritanya, dan terimakasih sudah membaca cerita ku yang banyak kekurangannya ini

Jangan lupa kasih bintangnya

2 Juli 2020


















POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang