Part 2

53 2 0
                                    

Bila sudah cinta, ungkapkan lah, jangan ditahan, sebab kita tak tahu kapan cinta itu pergi atau dimiliki oleh orang lain.


***

Di bawah ribuan bintang, terlihat dua insan berbeda gender ini sedang duduk di tepian kolam renang.

Mohon Tuhan, untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan 'tuk menatap matanya
Mohon Tuhan, untuk kali ini saja
Lancarkan Lah hariku, hariku bersamanya…

Suara merdu membuat mata enggan untuk berpaling.

"Kenapa, jatuh hati Lo sama gue" tanya Kenan.
"Apaan sih" ucap Rachel judes.

"Siapa tau secara gue ini ganteng, anak basket, suara bagus, pandai main alat musik, tajir lagi, mau gak" Kenan mulai membanggakan dirinya.

"Ahhhh dasar bibit fackboy" maki Rachel.

Thinkk...

Bunyi pesan masuk di handphone milik Rachel, Rachel pun mulai membalas chat tersebut.

Tanpa disadari oleh Rachel Kenan selalu memperhatikannya, Rachel tersenyum sendiri saat membalas chat tersebut.

"Siapa ?" Tanya Kenan.
"Dirga, Lo kan yang beri nomor gue ke dia" tanya Rachel.
"Ee eh"

Semoga apa yang gue khawatir tidak terjadi, aminn, gumamnya dalam hati.

"Gue pulang dulu ya" pamit Kenan.

"Ya elah baru aja jam 8" ujar Rachel, tak seperti biasanya kenan pulang awal. "Biasanya tunggu gue usir baru deh Lo mau pulang"

"Tuhhh kan Lo naksir sama gue, pakai gak rela lagi liat gue pulang" ledek Kenan.

"PERGGIII LO SANA" ucap Rachel beranjak dari duduknya.

"Hhhhh iya gue pergi"

Kenan pun pergi, Kenan selalu bisa membuat harinya penuh tawa, dengan tingkah konyolnya itu.

***

Rachel kini sedang duduk di kursinya, sedang mengerjakan tugas yang barusan diberikan oleh guru.

"Ahhkkk susah banget sih" ujar nya.

"Sini gue ajarkan" ucap Kenan yang ada di belakangnya.

Rachel pun berbalik dan menghadap Kenan.

"Rajin banget sih" ucap Dirga yang tiba-tiba datang.

"Ni minum" ucapnya menyerahkan sebotol air minum di hadapan Rachel.

"Hemm makasih ya"

"Punya gue mana" tanya Kenan.

"Lo kan tajir, masak beli ini aja Lo gak mampu" ucap Dirga.

"Chel rumah Lo dimana" tanya Dirga.

"Sebelah rumah gue" ucap kenan.

"Kenapa Lo yang jawab sih" Dirga mulai kesal dengan sahabat nya satu ini.

"Iya rumah aku bersebelahan dengan rumahnya Kenan" ucap Rachel berusaha menyudahi pertengkaran mereka.

"Kamu pulang dengan siapa" tanyanya

"Dengan Dirga" jawab Rachel, namun Dirga terlebih dahulu memberi syarat, agar kenan menolak.

"Kapan gue bilang pulang sama Lo, lagian gue ada latihan basket" ucap Kenan, dia ingat kemarin setelah memberikan nomor Rachel, Dirga meminta tolong kepadanya untuk mendekatkan dirinya kepada Rachel.

FLASHBACK OFF

"Enak aja Lo, hemm minta nomor Rachel dong" ucap Dirga.

"Buat apa" tanya Kenan, perasaannya mulai tidak enak.

"Biasa" Dirga menyodorkan handphone nya kembali.

"Lo suka sama dia" cemas meliputi dirinya.

"Hemm begitu lah, dia menarik, cantik, Lo teman dekat dia kan, pliss batu gue, gue kan sahabat elo"

Kenan hanya dapat terdiam

FLASHBACK ON

***

Hari ini Kenan tidak bisa fokus saat latihan, selalu saja dia kalah, tidak seperti biasanya.

"Lah Lo kenapa sih, kalah Mulu" tanya Erik, salah satu teman dekatnya.

"Lo ada masalah ya, gak biasanya Lo kayak gini" ucapnya lagi.

"Enggak ada, gue cuman capek" jawab Kenan sembari mengelap peluhnya dengan handuk.

Kegiatan itu berhenti, kala matanya melihat cewek yang dia sayang memasuki mobil bersama sahabatnya.

"Udah gue bilang، kalau emang cinta jangan kelamaan nyatakan nya, kena tikung kan Lo" sahabatnya satu ini memang sering menceramahi nya.

"Baru juga gue yang mau tikung elo, eh di salib sama orang lain hhhh" mendengar itu kenan langsung melemparkan handuknya dan pas kena ke depan muka Erik.

"Anjir Lo" maki Kenan.

"Kesal sih gue liat Lo, lemah banget jadi cowok, setidaknya ni ya, Lo kasih perhatian ke dia, bukan malah ajak berantem muluk" mulut Erik tak berhenti berbicara.

"Udah ah capek gue, lama-lama kayak emak-emak Lo" ucap Kenan dan pergi dari hadapan Erik.

"Yeee dibilangin juga, ingat jangan sampai Lo nyesal"

***

Di dalam mobil, Dirga berusaha mencair kan suasana.

"Chel singgah makan dulu yuk" ajak Dirga kepada Rachel.

"Makan dimana"

"Di sini aja ni, katanya sih enak" ucap Dirga dan memasuki mobilnya ke halaman sebuah restoran.

Duduk lah mereka disebuah kursi, Dirga melambaikan tangannya kepada pelayan.

"Iya mau pesan apa" tanya pelayan itu sembari memberikan buku menu.

"Kamu mau makan apa chel"

"Aku samakan aja" ucap Rachel.

"Ya udah mbak yang ini dua, minumnya ini yah dua juga" ujar nya sembari menunjukkan makanan yang ada di menu.

Selang beberapa waktu makanan itu pun datang, mereka berdua mulai menyantap makanan itu.

Dirga tak henti-hentinya melihat wajah Rachel, hingga membuat Rachel tertunduk malu.

"Kenapa lihat aku kayak gitu, penampilan aku ada yang gak beres ya" tanya Rachel sembari mengecek penampilan nya.

"Hahhah gak ada apa-apa" ujar Dirga mengehentikan kegiatan Rachel dengan menggenggam tangan nya.

"Terus kenapa?" Tanya Rachel dengan wajah polosnya.

"Kamu cantik" pipi Rachel langsung bersemu merah.

"Hahahh ada-ada aja" ucap Rachel.

"Beneran, ni ya saking cantiknya sampai-sampai ada yang meleleh tapi bukan es batu" ujar Dirga.

"Bukan es batu terus apa?" Tanya Rachel kebingungan.

"Hati aku" lagi-lagi Rachel tak mampu menutupi pipinya yang sekarang seperti udang rebus.

***

Hai.. makasih bagi yang sudah baca cerita ku dan jangan lupa vote yah dan follow

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang