Min Geumjae

1.6K 86 8
                                    

Daniel menendang pintu ruangan pribadi yang ada disebuah hotel mewah.

"Heh! Wanita brengsek mana uang yang kau janjikan?!" Daniel berjalan dengan menghentakkan kaki kearah suran.

"Dasar ngak sabaran! Nih! Makan tuh duit!" Suran melemparkan buku rekening tepat didepan wajah daniel, daniel terkejut melihat jumlah yang tidak sedikit didalam buku rekening yang diberikan oleh suran.

"Nah gini dong dari kemarin kek" daniel menyeringai yang membuat suran menatapnya dengan tatapan iba karena mau saja dipekerjakan untuk menyakiti mantan sahabatnya sendiri.

"Wah kau benar-benar tidak punya hati yah" suran tersenyum lembut.

"Apa maksudmu?" Daniel mengernyit tidak mengerti dangan apa yang dimaksud suran.

"Wah! Dasar babo, kau itu tega menyakiti mantan sahabatmu sendiri demi uang? Haha! Dasar sampah!" Suran menatap daniel miris melihat tingkah bodohnya dan daniel tidak membalas perkataan suran, daniel baru saja akan berjalan keluar tapi ditahan oleh suran.

"Eit! Aku masih punya tugas buatmu" suran berdiri dari duduknya dan berjalan kearah daniel.

"Tugas apa lagi yang ingin kau berikan padaku?" Daniel hanya menatap dingin pada suran karena kesal dengan perkataannya tadi.

"Hmm.. bisa tolong awasi jimin untuk ku? Begini yah.. yoongi itu iblis jadi aku tidak mau melihat orang sepolos jimin menjadi korban ketidak puasan yoongi dan mencampakkan jimin begitu saja" suran tersenyum licik dan membersihkan debu yang menempel dipakaian daniel.

"Tolong yah?" Suran memiringkan wajahnya dan masih tetap dengan senyum liciknya itu.

"Berapa?" Daniel masih memandang sinis kearah suran yang berdiri didepannya.

"Hum... Sebanyak yang kau pegang itu bagaimana?" Suran menunjuk buku rekening yang ada ditangan daniel.

"2 kali lipat, atau tidak sama sekali" daniel berusaha untuk bernego dengan suran dan diberikan tatapan terkejut oleh suran.

"Call! Kau serakah sekali yah?" Daniel tidak mengubris ucapan suran dan hanya berjalan keluar dari ruangan pribadi suran.

.

.

.

Yoongi berjalan keluar dari kamarnya dan disambut oleh jimin dengan wajah paniknya.

"Hyung! Kenapa hyung bagun dari tempat tidur? Kalau hyung membutuhkan sesuatu tinggal bilang saja tidak usah sampai bangun" jimin menuntun yoongi menuju sofa agar membuat kondisi yoongi tidak memburuk.

"Aku baik jim, tenang yah?" Yoongi menatap jimin Dan mengelus suari jimin untuk menenangkan jimin.

"Hyung, boleh aku bertanya sesuatu?" Jimin menatap ragu dan khawatir pada yoongi.

"Bertanya apa? Tanya saja" yoongi menggengam tangan jimin untuk membuat dirinya terasa lebih baik.

"Apa kemarin hyung makan sesuatu yang tidak biasanya hyung makan?" Jimin menatap yoongi serius.

"Tidak aku hanya makan makanan normal yang biasanya aku makan, kenapa kau bertanya seperti itu jim?" 'ngak usah pake normal kali yoon emang orang lain makan kayu sama batu apa_-'. Yoongi menaikan satu alisnya menatap bingung pada pertanyaan jimin.

"Kata dokter yoongi hyung keracunan sesuatu, makanya aku bertanya apa yoongi hyung makan sesuatu yang tidak biasanya" jimin kembali menatap yoongi khawatir karena kondisinya itu.

"Aku tidak apa jim, lihat aku sehatkan?" Yoongi menarik jimin dan membuat jimin duduk dipangkuannya.

"Hyung jangan begini, hyung masih sakit tidak boleh sampai lelah" jimin berusaha untuk berdiri dari pangkuan yoongi namun ditahan oleh tangan yoongi yang melingkari pinggangnya.

My Stone Hearted Boyfriend [ Yoonmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang