nine

25 6 0
                                    

Nyaman

>Happy Reading<


"Itu tuh tadi, Rania tuh di-"

Mendengar Ray yang hampir menjelaskan semuanya, aku sontak memelototkan mataku kearahnya sebagai kode untuk diam dan tidak memberi tahu apapun.

"Kenapa?" Bara bertanya ketika Ray tidak melanjutkan kata-katanya

"Jatoh" sahutku cepat

"Jatoh? masa jatoh pucet gitu?" Bara curiga

"Tadi Ran ga sempet makan siang" jawab Bila

"Kok ga makan"

"Mendadak ada keperluan Osis tadi" bohongku

"Sini" Bara menarikku menuju meja ku dan menyuruhku untuk duduk, dia pergi ke meja nya untuk mengambil sesuatu. Sepertinya. Dia kembali dengan membawa satu kotak susu dan sebuah roti, entah darimana asalnya. Dia duduk disebelahu dan menyuruhku untuk memakan rotinya.

"Osis sih osis ran, tapi jangan sampe lupa makan juga. Lihat tuh muka Ran pucet gitu" omel Bara

"Heem"

"Ran sakit? kok pucet banget sih?" tanyanya lagi lalu dia memegang keningku untuk mengecek suhu, aku menggeleng sambil terus mengunyah roti karena jujur aku sangat lapar setelah muntah tadi, tapi rasanya perutku masih tidak enak dan aku masih memikirkan darah yang tadi.

"Ran?"

"Ran?"

"Rania"

"Eh apa?"

"Beneran gapapa?"

"Gapapa kok" aku melahap roti yang tinggal satu gigitan itu dan meminum susu yang diberi Bara tadi.

"Kalo ada apa-apa bilang aja ke Bara" 

Aku mengangguk, Bara menyenderkan kepalaku pada bahunya. Dan aku hanya menurut.

"Ran" panggilnya

"Hm?" sahutku yang masih terus meminum susu kotak itu

"Bara ada lomba luar kota minggu depan"

"Owhh, berarti bener yang dibilang Bila"

"Bara berangkat senin depan"

"Berapa lama?"

"3 hari"

"Dimana?"

"Bandung"

"Owhh. Mama Papa juga lagi disana tau sama Arda"

"Owh, belum pulang?"

"Belum. Kemungkinan 2 minggu lagi katanya"

"Owhh gitu"

"Berarti Bara sampe rabu?"

"Iya"

"Baru pulang rabu? atau rabu udah masuk sekul?"

"Baru pulang rabu"

"Owhh. Hati-hati disana" pesanku

Bara mengangguk dan mengelus kepalaku yang tengah bersandar pada bahunya.

~~~~~ 

Hari ini weekend!!

Aku, Bang Alan, dan Kak Rin tengah bersiap pergi ke area permainan 'Dufan'  sesuai janji bang Alan waktu itu.

"Kak Rin ayo cepetan, udah mau berangkat nih!" aku berteriak dari luar kamar kak Rin

"Iya ayo" Kak Rin keluar kamar

Kami  berdua berjalan keluar rumah untuk menghampiri Bang Alan yang sudah menunggu di teras.

"Yuk"ajak Kak Rin, setelah kami mengunci pintu

"Yuk" ucapku dan Bang Alan

Kami menuju garasi dan menaiki mobil. Setelah itu kami segera berangkat.

Aku,kak Rin, dan bang Alan . Kami memakai pakaian yang sama yaitu Jogger dan T-shirt putih. Aku memakai jogger abu-abu, kak Rin memakai jogger coklat tua, dan bang Alan memakai jogger biru dongker. Sangat serasi bukan? kami seperti 'Brother sister goals'  hehe.

Kami memarkir mobil dan segera masuk ke dalam. Bang Alan menggandeng tangan kami berdua. Ovvvvv rasanya aku sangat bersemangat.

"Ayo-ayo kesana!!" seruku bersemangat

"Iya dek iya" jawab bang Alan dan kak Rin

kami bersenang-senang disana, kami bersenang-senang bertiga tidak  ada yang bisa mengacaukan hari ini. TIDAK ADA!. Sayangnya Arda tidak ikut, harusnya dia juga bersama kami disini, kalau dia ikut kami lengkap 4 bersaudara. sayangnya dia tidak ada.

"Sholat dulu yuk" ajak Bang Alan ketika masuk waktu zuhur. Aku dan kak Rin menggangguk.

Kami menuju masjid disana dan melaksanakan ibadah sholat  zuhur. Setelah sholat kami menuju tempat makan. Kami segera memesan dan menyantap makan siang kami.

"Mau ice cream" pintaku

"Aku juga mau" sambung kak Rin

"Yuk kesana" bang Alan mengikuti keinginan kami.

Kami bertiga memesan ice cream dengan rasa yang berbeda. Dan menikmatinya dengan semilir angin, canda dan tawa disana. 

"Lucu ya kita kaya balik ke masa kecil" ucap Bang Alan

"Hehe iya juga" kak Rin mengangguk. Kami bertiga tertawa. Ahh senangnya hari ini!

Selesai menikmati ice cream, kami kembali mencoba berbagai wahana permainan disana.

"Ayo naik halilintar" ajakku

"Ayo siapa takut" balas Bang Alan dan kak Rin bersamaan

Kami menaiki halilintar.

"3,2,1 Gooo" kami menghitung mundur, lalu wahana itu melesat kencang.

"WHOOO" kami berteriak sekencang mungkin melepaskan seluruh kesedihan, ketegangan, kepanikan, kekhawatiran, dan semua beban yang kami tanggung sendirian. Wahhh rasanya melegakan.

Hari mulai gelap, kami menutup kesenangan hari itu dengan menaiki bianglala. Kami menikmati indahnya pemandangan malam dari atas kincir besar itu. Wahh bahagianyaa.

Kami menikmati keindahan dan kehangatan malam itu, sangat menenangkan rasanya.

"Ahhh aku selalu rindu dengan kehangatan ini, andai kami bisa selalu merasakannya :)"

.

.

.

  .  

~To be contiued~


Haiii!!, ahkir-akhir ini aku jarang up ya... huu maaf ya.

Jadi kayanya aku bakal jarang up, karena udah mendekati PAT juga.  Jadi kayaknya bakal fokus kesana dulu, tapi aku usahain up ya sebisa mungkin.

okk see you in the next chapter :)))

NyamanWhere stories live. Discover now