sixteen

23 5 0
                                    

Nyaman

>Happy Reading<


"Tante" Bara langsung berjalan mendekati mrs Clar dan menyalaminya, mrs Clar tersenyum dan mengelus pelan kepala Bara

"Makasi ya" ucap mrs Clar

"Untuk apa tante?"

"Makasi karena selalu ada buat Rania, tante tau kamu selalu jagain dia"

"Emm"

"Tante percaya sama kamu Bar"

"Makasi tante"

Bara tersenyum mendengar pernyataan dari mrs Clar , entah mengapa rasanya senang sekali mendengar mrs Clar memercayainya.

"Rannn" mrs Clar berangsur memeluk putrinya yang sedang duduk diatas bangsal

"Ma"

Mrs Clar masih memeluk Rania dengan sangat erat, hingga Ran tidak bisa bernafas

"Aduh Maa, Ran gabisa nafasss" Rania memberontak

"Eh iya maaf. Gimana kondisi kamu?"

"Masih berat kepala Ran"

"Ya kan kamu baru sadar beberapa menit lalu"

"Hemm"

"Maaa, kita belum panggil dokter" Sela Rin

Mendengar itu mrs Clar sontak menekan tombol merah diatas bangsal Rania, tidak lama kemudian Dokter dan seorang perawat datang dan segera memeriksa keadaan Rania yang baru sadar.
Bara, Rinsie, dan mrs Clar menunggu dengan tenang.

"Rania belum pulih betul. Walaupun dia sudah sadar kondisinya masih lemah, Rania masih harus dirawat disini" suara dokter itu setelah memeriksa Rania

"Kira-kira kapan saya bisa pulang dok?" tanya Ran

"Kami masih belum bisa memastikan, kita tunggu sampai keadaanmu berangsur pulih ya" dokter itu tersenyum ramah

"Makasi dok" Rania tersenyum hangat

"Kalau begitu saya permisi keluar dulu"

"Terima kasih banyak dok" ucap mrs Clar. Dokter wanita itu tersenyum menanggapi, setelah itu dia keluar diikuti oleh seorang perawat.

"Oyaa!!" Rin tiba-tiba berteriak dan mengeluarkan ponselnya

"Kenapa Rin?" tanya mrs Clar

"Emm itu ma, Rin harus kabarin seseorang tentang kondisi Rania"

"Siapa?"

"Temen Rin"

"Harus sepagi ini?"

"Emm itu soalnya Rin udah janji kemaren sama mereka"

"Nanti aja, ini masih pagi banget"

"Iya ma" Rin mengikuti perintah mamanya, dia kembali memasukan ponselnya ke dalam kantong celananya

"Temen kak Rin, siapa?" tanya Rania

"Zein"

~~~~~~~

'Tok.....tok

"Rann....."

"Bang Alan kok ga ke kan-"

'Bukhhh

Alan berlari dan memeluk tubuh mungil Rania dengan gerakan yang kencang, Rania yang tidak tau abangnya akan seperti ini terlonjak kaget. Alan memeluk Rania dengan erat, sangat erat, erat sekaliii. Alan merasa lega, kekhawatirannya berangsur menguap setelah melihat adiknya itu sudah sepenuhnya sadar.

NyamanWhere stories live. Discover now