Tolong ini anak dikasih makan apa sih sampe ganteng banget begini😭😭😭😭BTW, wish kalian terkabulkan karena chapter ini dan 2 chap ke depan saya masih buat Mark bucin sama Haechan❤🌚
Honestly can't wait to publish these. Tapi karena saya lagi berkubang sama tugas kuliah dan kerja jadi saya keep untuk tetep publish seminggu sekali.
Daaaan terima kasih banyak untuk komen dan vote kalian❤❤❤❤ lebay sih, tapi jujur itu berarti bgt❤
Bloody in love with you guys❤❤
###
"Hyung benar-benar tidak perlu menjemputku. Aku baik-baik saja bersama Pak Han." Setidaknya Haechan sudah mengulangi itu sebanyak tiga kali sepanjang pagi ini. Satu saat di meja makan untuk sarapan dan pertama kalinya Mark mencetuskan peraturan baru bahwa ia yang akan mengantar jemput Haechan mulai saat ini.
Dua, saat Mark membukakan pintu mobilnya untuk Haechan ketika mereka akan berangkat ke universitas Haechan. Dan ketiga yaitu saat ini, saat mereka hanya tinggal beberapa meter dari universitas Haechan dan Mark masih tetap pada pendirian awalnya.
"Jangan membuatku kehabisan kesabaran, Haechan."
Haechan tanpa sadar menggigit bibir bawahnya pelan mendengar geraman Mark. Merutuki kebodohannya karena tanpa sadar kembali mencoba melewati batasan yang Mark tentukan dan miliki.
"Maafkan aku, Hyung." Haechan mencicitkan suaranya, melirik ke arah Mark yang terlihat menggertakkan rahangnya tanpa menoleh ke arahnya. Masih terfokus pada jalan di hadapannya.
Pada menit itu Haechan merasakan rasa takut yang selama beberapa hari ini hilang mulai menjalari ujung jemarinya. Rasa takut karena tahu ia melakukan suatu kesalahan dan akan mendapatkan hukumannya dari Mark sebagai timbal baliknya. Itu membuatnya tanpa sadar menelan ludahnya secara kasar dan memunculkan setitik keringat pada dahinya.
Rasa takut itu juga yang membuat Haechan sama sekali tidak menyadari Mark yang sudah menghentikan laju mobilnya dan sekarang tengah menatapnya. Menatap pria manis yang terduduk gusar pada kursinya.
Mark yang tentu saja menyadari kegusaran itu hanya menghela nafasnya pelan. Tahu kalau ia masih belum bisa memegang kendali penuh atas dirinya sendiri. Merutuki dirinya karena melihat wajah manis di sampingnya yang menunjukkan sedikit ketakutan tanpa berani menatap ke arahnya.
Bahkan ketika Mark melepaskan seatbelt nya dengan bunyi klik pelan dan mencondongkan tubuhnya ke arah Haechan, pria manis itu masih berkutat dengan kegelisahannya sendiri. Hal itu membuat Haechan terlonjak kaget ketika merasakan tangan Mark yang menyentuh lehernya. Berhasil membuat kedua mata cantik itu membalas mata tajam milik Mark.
YOU ARE READING
Unconditionally Yours (MarkHyuck)
RomanceMark Lee - 29 Tahun Selalu menyenangkan melihat wajah itu didera rasa sakit disertai air mata di tiap sudut matanya. Meninggalkan rasa bangga dan puas yang begitu hebat. Salahkan kebencianku padanya. Seo Haechan - 19 Tahun Tentu saja selalu terasa m...