17

27.3K 1.3K 164
                                    

Ada yang berbeda, Haechan sadar dengan hal itu. Selain Mark yang tidak pernah benar-benar melepaskan bibir nya dari milik Haechan sejak memasuki apartemennya tadi, Haechan bisa merasakan Mark yang melembut padanya.

Mark menciumnya seperti tidak ada hari esok. Sampai Haechan bisa merasakan bibirnya yang mulai kebas. Itu satu hal. Dan hal lain adalah Mark yang beberapa kali mengecupi seluruh wajah Haechan secara bergantian, membuat kupu-kupu lain memenuhi perut pria manis itu. Tanpa bisa di tahannya, hati pria manis itu menghangat karena perlakuan Mark yang selalu ia impikan. 

"Hyung, Ahh" desahan itu lolos ketika Mark mengangkat tubuh kecil Haechan sehingga penis Haechan yang belum menegang sepenuhnya menggesek jeans Mark kasar. Haechan mengalungkan kedua lengannya pada leher Mark ketika tubuh besar Mark membawanya ke ranjang pria tampan itu. Mark sudah meloloskan seluruh pakaian Haechan sebelum meloloskan pakaian atasnya sendiri dan meninggalkan mereka berserakan dari ruang tengah hingga kamar Mark.

Mark masih melumat bibir Haechan meskipun pria manis itu sudah beberapa kali melepaskan tautan bibir mereka yang akan Mark pertemukan kembali dengan bibirnya. Meskipun Haechan hanyut dalam lumatan yang Mark berikan, tubuhnya masih berjengit ketika merasakan kulit tubuhnya yang menempel dengan kulit Mark yang sama-sama mengeluarkan keringat. 

Haechan langsung merasakan penisnya menegak sempurna ketika kedua putingnya bergesekkan dengan dada bidang Mark dan terhimpit di antara perut mereka ketika Mark mendudukan dirinya di kepala ranjang dengan Haechan yang berada di atas pangkuannya.

Mark menghisap bibir Haechan kuat sebelum melepaskan lumatan pada bibir tebal itu, menatap puas wajah pria manis di hadapannya. Merasakan hembusan nafas Haechan yang tersengal mengenai kulit wajahnya. Sudut bibirnya naik melihat Haechan yang menolak menatapnya dengan wajah yang semerah tomat. 

Dari kebiasaan mereka sebelumnya, harusnya saat ini Mark sudah menghukum pria manis ini dengan berat karena apa yang telah ia lakukan beberapa hari belakangan. Apalagi ketika ia masih bisa merasakan rasa marah di sudut dirinya ketika melihat Jeno yang berada di sekitar Haechan. Tapi ia berusaha menekan rasa marah itu dengan cukup baik mengingat rasa takut pria manis itu terhadapnya beberapa malam lalu. Dan memutuskan melupakan hukuman-hukuman yang telah Mark rencanakan sebelumnya. Salahkan pada rasa kosong yang mengisi dirinya ketika menyadari kalau tidak bisa menemukan Haechan saat ia ingin melihat pria manis itu benar-benar mengganggunya lebih dari yang ia inginkan.

Rasa kosong itulah yang membuatnya ingin bersikap 'sedikit lembut' pada Haechan yang kemudian ia sadari kalau ia tidak bisa menahan dirinya setelah itu ketika menemukan tubuh Haechan yang merileks di pelukannya. Ketika merasakan bibir tebal itu pada bibirnya. Dan rona merah pada wajah manis itu. Perpaduan yang sebelumnya Mark tidak pernah lihat karena dirinya terlalu sibuk dengan kebencian pada pria manis itu yang membutakan kedua matanya.

"Kamu tidak merindukanku?" Lihat? Mark tidak bisa menghentikan bibirnya yang mulai menjelajahi wajah manis itu yang saat ini menatapnya takut-takut. Kedua lengan kekar Mark memeluk pinggang polos itu dan menarik tubuh Haechan semakin merapat padanya. Mark mengecupi pipi Haechan secara acak, garis rahang Haechan, sudut bibir nya sebelum kembali melumat bibir Haechan yang masih bengkak dengan beberapa lumatan sebelum melepaskannya dan menatap wajah Haechan tajam meminta jawaban. 

Bukannya langsung menjawab, Haechan malah mengetatkan pelukannya di leher Mark dan melesakkan wajahnya di ceruk leher Mark. Detik berikutnya Mark bisa merasakan bahunya yang basah dan tubuh Haechan yang sedikit bergetar di atasnya pangkuannya.

"Aku merindukanmu Hyung" Haechan tidak tahu bagian mana yang lebih dominan, apakah itu bagian ia merindukan Mark atau bagian ketika ia merasakan perasaannya yang membuncah ketika menerima perlakuan lembut dari Mark. Yang jelas dua bagian itu membuat Haechan saat ini tidak bisa menghentikan air matanya yang membasahi ceruk leher Mark.

Unconditionally Yours (MarkHyuck)Where stories live. Discover now