Hari 6: Keputusasaan

110 22 9
                                    

Masih dikamar ryosuke, pemuda ini masih meringkuk dalam tangis, ia bahkan tidak makan dan minum apapun sejak semalam. Matanya yang sembab, rambutnya berantakan belum lagi tangannya yang terluka disana sini karena memukuli tembok sebagai pelampiasan amarahnya semalam. Ia bahkan tidak menepati janjinya untuk menengok Ryosuke hari ini di rs.

Besok.. ya besok adalah hari penentuan dari segalanya. Besok adalah hari kelahiran chinen yuri, hari kelahirannya sendiri. Bagaimana ini. Ia belum menentukan arah langkahnya. Selama ini ia selalu mengutuk pembunuh orang tuanya, dan sekarang sebuah fakta mengejutkan menampar wajahnya dengan sangat keras. Orang yang ia sayangi ternyata adalah pelakunya

"siaal~" beberapa tetesan air mata berhasil lolos kembali dari sudut matanya yang sembab, ia kembali memeluk kedua lututnya erat dan kembali tenggelam dalam air mata.

-00-

"tadaimaaa~~ chii-chan? Chii-chaan dokoo??" terdengar teriakan Ryosuke memenuhi seluruh ruangan . kaki kaki kecil nya dengan cekatan menaiki anak tangga. Ya hari ini Ryosuke sudah dijinkan pulang kerumah karena kondisinya yang sudah membaik. Ryosuke menepati janjinya pada chinen akan sembuh hari ini.

"chii-chan?"

"Chii-chan.... daijoubu? Chii-chan?" ryosuke yang memasuki kamar terkejut melihat keadaan Chinen sekarang, dengar perlahan ia mendekati chinen dan berusaha menyadarkannya. Ya dia tahu chinen tidak berada disini sekarang, jiwa chinen tidak ada disini, chinen pasti mendapatkan masalah yang cukup besar, chinen pasti memerlukan seseorang sekarang

"chii-chan?"

"Ryosuke~~ gomen nee, aku tidak ke rs hari ini"

"daijoubu~ chii-chan, apa yang terjadi?" tanya ryosuke dengan lembut, ia duduk disebelah chinen dan menyandarkan kepalanya di samping chinen, chinen yang tersadar segera mengangkat kepalanya dan melihat kearah Ryosuke

"Ryosuke, aku sudah menemukan siapa pembunuh orangtuaku" jawab chinen singkat

"un ! aku tau kok... sejak awal aku tau bahwa chii-chan pasti menemukannya, yang Ryosuke tanya adalah apa yang terjadi dengan chii-chan! Kenapa chii-chan sampai begini? Tolong katakan pada Ryosuke siapa yang sudah menganggu chii-chan?"

"tidak ada ryosuke, tidak ada yang mengangguku. Hanya saja... hiks.. aku... aku yang sudah menganggu kehidupanku sendiri hiks hiks..." chinen mulai terisak pelan

"....."

"aku harusnya duduk manis dan tidak menciptakan time machine sialan ini, aku harusnya bisa merelakan orang tuaku.. aku harusnya hiks.. aku harusnya mengikuti saran yuto sahabatku.. yuto.. hiks hiks.. aku ... maafkan aku yuto hiks hiks.. aku... akuu melakukan sebuah kesalahan yang besar ryosuke hiks hiks" isakan chinen menjadi semakin kencang

"chii-chan~ daijoubu yo daijoubu semua orang pernah melakukan kesalahan" hibur ryosuke

"tidak ryosuke...karna kebodohanku sendiri sekrang aku menemukan siapa pelaku pembunuhan orang tuaku. Dan aku tidak tau apa yang harus ku lakukan"

"chii-chan.... memangnya siapa pelakunya? Kau hanya perlu mengirimnya kekantor polisi nee~" ryosuke hanya bisa memasang wajah yang sedih, bahkan ryosuke pun bingung apa yang harus dilakukannya untuk chii-chan kesayanganya ini

"DIAMLAH RYOSUKE ! SEMUANYA TIDAK SEMUDAH YANG KAU FIKIRKAN!!" tiba tiba chinen membentak dengan sangat keras

"......" ryosuke hanya diam, ia tau bahwa ia telah salah bicara, instingnya menyimpulkan bahwa pelakunya tentu orang yang penting untuk chinen sehingga chinen sampai tidak bisa berbuat sesuatu seperti ini

"bibiku ! bibi dan om yang telah merawatku, merekalah pelakunya" chinen kembali memelankan suaranya . ryosuke masih bersikap tenang ia tidak terkejut sedikitpun karena kesimpulan yang ia tarik 100% benar

Time Machine [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang