"yuri.. yuri bangun yuri~"
"yuri... sadarlah"
Pria bertubuh tinggi ini sudah putus asa membangunkan sahabatnya yang entah bagaimana bisa pingsan ditengah tengah Sapporo stadion. Hari ini sepulang dari rumah sakit yuto dikabari oleh ibunya bahwa chinen pergi dari rumah , tanpa pikir panjang yuto langsung melacak GPS mobil chinen dan mengarah ke stadion ini. Chinen bukanlah tipe orang yang suka keluar malam, yuto hapal sekali dengan chinen pasti terjadi sesuatu sehingga chinen pergi keluar malam seperti ini dan benar saja... setibanya di Sapporo stadion yuto menemukan chinen tergeletak pingsan ditengah lapangan.
Karna chinen tidak kunjung sadar yuto memutuskan untuk membopongnya pulang, ia menggangkat tubuh mungil itu dan menggendongnya menuju mobil
"emmm... ryos... ryosuke" gumam chinen pelan
"yuri.. kau sudah sadar?"
"yutoo?? Kau yuto??"
"iyaa memang siapa lagi heheh" yuto menurunkan chinen dari gendongannya dan langsung memukul kepala chinen gemas
"kau ini membuat orang khawatir saja... untung ibu melihatmu keluar rumah dan menceritakannya padaku !" omel yuto
Chinen tampak mengerutkan keningnya, ia sama sekali tidak mendengarkan temannya yang terus mengoceh mengomelinya
"yuto dimana ryosuke?" tanya chienen tiba tiba
"eeeeh? Mana ku tahu.. siapa ryosuke??" tanya yuto keheranan
Chinen yang bahkan sama sekali tidak mendengarkan yuto itu langsung berlari meninggalkan yuto yang maish keheranan
'ryosuke.. apa kau menungguku? Apa kau pergi ke taman ? ryosuke' batin chinen dalam hati ia berlari menuju parkiran mobilnya, yuto terus berteriak dan mengejarnya dan chinen sama sekali tidak menghiraukannya. Chinen terus berlari dan yang ada di pikirannya hanyalah ryosuke hingga tiba tiba dia menabrak seseorang
Bruukk~
"ahh gomen nee aku sedang buru buru" jawab chinen menunduk dan langsung menuju mobilnya
Sementara orang yang ditabrak itu hanya tersenyum menyeringai melihat chinen
"menarik sekali aku bahkan sudah memperhatikannya sejak tadi" ucap lelaki itu pelan
--00—
"Ryosuke.... Ryosukeee~~" chinen berkeliling di taman koganei namun tidak ada seorang pun disana.. ya ini sudah jam 2 malam siapa juga orang bodoh yang mau pergi ke taman jam 2 malam
Chinen hanya berdiri menatap nanar taman yang kosong, mungkin ryosuke benar benar melupakannya. Chinen bisa memakluminya tentu saja...27 tahun bukanlah waktu yang sebentar tidak mungkin anak sekecil itu bisa mengingat perjanjian bodoh seperti ini
Chinen melangkah lemas hingga sampai ke kursi yang ia duduki terakhir bersama ryosuke, ia duduk disana dengan perasaan yang sedih. Ia mengelus kursi itu dengan lembut...
'tadi kau duduk disini...sekarang sudah tidak ada" gumamnya pelan, ia merasakan sesak didada, mengapa rasanya sakit padahal ia sudah menyadari bahwa ryosuke pasti akan lupa, harusnya chinen bisa memakluminya, ia hanyalah anak-anak, tapi mengapa chinen merasa sangat kecewa
"ryosuke... kau pasti sudah besar sekarang, mungkin kau sudah bekeluarga" gumamnya lagi dengan pelan
"aku belum bekeluarga !" tiba tiba suara mengejutkan datang dari belakang, chinen sangat terkejut dan cepat cepat menghapus air matanya, ia memutar kepalanya ke sumber suara dan disana berdiri lelaki tampan membawa seikat bunga tulip putih, ia memakai setelan jas hitam, dengan tindik anting di telinga kanannya, rambutnya pendek bewarna hitam kemerahan dengan model poni belah tengah.. tunggu bukankah ini lelaki yang chinen tabrak di stadion tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine [✓]
Science FictionJudul : Time Machine Genre : family, friendship, romance, futuristik, angst pair : yamachii, nakachii slight summarry : chinen seorang ilmuwan muda menciptakan time machine dan pergi ke masa lalu utk mengungkap kasus pembunuhan orang tuanya, tetapi...