"yutoo-kun"
"ada apa bu?"
"ibu mau ke supermarket sebentar, tolong temani yuri ya"
"hai'"
Aku melangkah malas ke ruang tengah dan disana duduk seorang anak laki-laki yang sibuk membaca buku matematika. Aku sebenarnya malas untuk keluar kamar dan menemaninya tapi mau bagaimana lagi. aku belum berani membantah ibu saat itu. Anak itu adalah chinen yuri, tetangga sebelah rumah kami. Dia tinggal bersama bibi dan juga omnya disana, tetapi bibi dan omnya sering pergi meninggalkannya dan menitipkan anak ini dirumah.
Aku duduk disebelahnya dan menyodorkan softdrink padanya, ia hanya mengambil softdrink itu tanpa melihat sedetikpun ke arahku. Menyebalkan. Yuri sangat menyebalkan, dia adalah anak yang tidak asik diajak main, hanya belajar dan belajar saja kerjanya.
"kau tidak bosan belajar huh?" Tanya ku sambil menonton tv
"bosan... tapi aku tidak punya hal lain yang bisa aku kerjakan" jawabnya singkat
"aku tidak suka belajar, bikin pusing"
"yah pantas saja kau bodoh"
"kau mengataiku ?"
"memang kenyataan"
Aku hanya terdiam mendengar ucapan darinya, tapi memang benar sih aku ini bodoh disekolah. Aku kelas 3 SD waktu itu dan yuri sudah duduk di kelas 1 SMA, padahal kami seumuran. Aku tidak tau mungkin otaknya terbuat dari margarine sehingga kena panas matahari sudah cair sendiri atau bagaimana
"eh yuri... bibi mu kenapa sering pergi?"
"dia sibuk bekerja yuto-kun..."
"mama mu?"
"aku tidak punya mama , aku juga tidak punya papa"
Aku rasa aku salah memilih pertanyaan. Harusnya aku tidak menanyakan hal itu pada yuri
"yuri.. ayo main...jangan belajar terus" ajakku mengalihkan pembicaraan
"mau main apa? Sepertinya kau orang pertama yang mengajakku bermain..."
Aku terheran-heran dengannya, dia tidak punya teman atau apa, oh iya benar saja dia kan kelas 1 SMA, mana ada teman sekelas yang seumuran dengannya. Bagaimanapun dia hanyalah anak-anak yang butuh bermain kan?
"ayo main bola" aku langsung menarik tangannya ke halaman dan kami bermain bola berdua, ini pertama kalinya aku bermain dengannya. Selama dia dititipkan dirumahku, kami jarang bertegur sapa.
"hahahhaaha gomen nee yuto-kun lihat wajahmu jelek sekali hahaa"
Dia tertawa... yuri tertawa saat bola yang ia tendang mengenai lumpur dan menyiprat ke wajahku...yuri ternyata bisa tertawa.. dan tawanya itu.. sangatlah manis... aku merasakan sesuatu yang aneh saat melihat dia tertawa. Dia benar-benar anak yang manis, dan aku senang bisa membuatnya tertawa
Sejak saat itu aku lebih sering menghabiskan waktu bermain dengannya dan kami semakin akrab, bahkan aku pernah merengek pada ibu agar diizinkan tidur dengan yuri. Kami makan bersama, pergi jalan-jalan, saling berbagi hal menarik yang terjadi disekolah setiap hari
Saat pulang sekolah bahkan aku akan secepat kilat pulang kerumah dan menunggu yuri pulang, ia pun melakukan hal yang sama, hal pertama sepulang sekolah yang ia cari adalah diriku
--00—
"yuto-kun... sampai ketemu 4 tahun lagi yaa.. aku janji aku akan lulus dengan cepat" ucapnya saat dibandara pada hari itu, hari keberangkatannya ke Jerman. Dia memutuskan untuk kuliah di jerman dan mengambil studi sains teknologi disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine [✓]
Science FictionJudul : Time Machine Genre : family, friendship, romance, futuristik, angst pair : yamachii, nakachii slight summarry : chinen seorang ilmuwan muda menciptakan time machine dan pergi ke masa lalu utk mengungkap kasus pembunuhan orang tuanya, tetapi...