Hari 7 : Lahirnya Chinen Yuri

106 19 15
                                    


30 November 2193 , disebuah rumah bernuansa serba putih, terletak diujung blok paling akhir di sebuah perumahan elite, terdapat sepasang suami istri yang sedang berjuang dan menantikan kelahiran buah hati mereka

Ya... Inoo Kei saat ini tengah berjuang melakukan persalinan, ia memang merencanakan persalinan dirumah mengingat teknologi dan peralatan yang ia miliki sudah mumpuni jadi mengapa tidak kan? Semua ini ia lakukan agar menciptakan banyak kenangan dirumah ini, dirumah mereka

"Oeee~ oooeee~ oeeee~"

"kei ! anak kita sudah lahir !" teriak yabu dengan girang, ia bahagia sekali, dengan tangan yang gemetar ia menerima bayi yang diberikan oleh perawat kepadanya. Ia membawa bayi itu dengat sangat hati hati dan mendekapkannya di dada sang mama

"y ampun kulitnya putih sekali.... Kouta lihatlah alisnya tebal, dia tampan sekali.. yokatta naaa~" ucap Inoo, ia merasa sangat haru dan tenggelam dalam tangis bahagia. Sang lelaki hanya mengangguk setuju dan menangis, jarinya mengelus pipi si bayi dengan sangat lembut. Ia sangat ingin menyentuhnya namun takut melukainya. Bayi ini begitu kecil mungil dan rapuh. Rasa gemas dalam dada hanya ia kekang semampu yang ia bisa

"kei~ dia mirip denganmu hihiihi y ampun anak kita akhirnya lahir juga. Nee Chinen Yuri... anak mama dan papa, cepatlah besar ya sayang. Mama dan papa akan menjagamu dengan baik" kata yabu dengan pelan. Kembali ia menciumi pipi bayi itu dengan penuh rasa sayang.

Tanpa disadari oleh keduanya, dari luar halaman ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Untung saja keduanya memiliki tubuh yang tidak tinggi sehingga dengan berjongkok dibawah jendela mereka tidak ketahuan oleh si empunya rumah.

"chii-chan sudah lahir" seru ryosuke sambil menyembulkan kepalanya, chinen pun dengan cepat menarik bocah disampingnya itu untuk kembali berjongkok

"sssst.. nt ketahuan.. jangan tiba tiba menampakkan dirimu dijendela" ucap chinen

"hehhe gomen gomen.. aku ingin lihat chii-chan, chii-chan pasti lucu sekali waktu masih bayi"

"aku juga... aku juga ingin melihatnya, nt sore kita datang kesini yaa kita diundang loh ke acara perayaan kelahirannya"

"benar?"

"iyaa benar..."

"yataaaa~~~ bertemu chii-chan !!"

"sssstttt~~diamlah ryosuke"

"hehhehe gomen gomen"

Chinen hanya tersenyum pelan melihat tingkah ryosuke, dengan lembut ia menepuk nepuk kepala si anak. Ia sangat beruntung bisa bertemu ryosuke, ia hampir saja melakukan hal bodoh untuk merubah masa lalu. Ryosuke sepenuhnya benar, merubah masa lalu bisa mengacaukan masa depan. Masa lalu bukanlah hak nya, yang ia punya hanyalah masa sekarang dan masa depan. Chinen sudah memantapkan hatinya. Ia sudah membuang masa lalu nya dan menatap kedepan. Tidak peduli siapapun orangnya ia akan tetap menuju pada tujuan awalnya pergi ke masa ini.

Tak lama kemudian datang sebuah mobil bewarna biru navi yang memasuki halaman rumah. seorang wanita dengan tas salempang yang  keluar dari sana  adalah daiki, adik dari Inoo Kei alias bibi chinen, sementara si pembawa mobi yakni om yuya hanya menunggu di mobil

Chinen dengan cekatan mengeluarkan sebuah bola  seukuran biji salak dengan sayap metalic kecil di kedua sisinya.

"chii-chan alat apa itu?" tanya ryosuke penasaran

"ini handycam otomatis, ia bisa terbang dan merekam. Kita bisa mengarahkannya dengan smartphone kita"

"waah canggih sekali !"

Time Machine [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang