Haloooo... Gimana kabar kalian?? Siap membaca Part ini?
Di Part ini aku sedikit flashback ke masa lalu Celia dan membahas lebih dalam tentang siapa itu Lelo yang sempat disinggung di part sebelumnya.Jangan lupa untuk vote
Happy reading ya 😊
Ini adalah cerita tentang masa laluku bersama dia, pria yang disebut oleh temanku Ria waktu itu.
Tahun 2012, saat itu aku masih seorang pelajar kelas 2 SMK, jurusan perkebunan. Orang perkebunan adalah orang yang kuat dan tangguh, pekerjaannya mencangkul dan berkebun. Tapi tidak denganku, fisikku sedikit lemah, karena tubuhku yang kecil mungil dan sedikit manja. Sepertinya aku hanya kuat dalam pemikiran dan mengejar cinta.
Aku bersama delapan orang temanku yaitu Talia, Yies, Mawar, Fraisni, Sari, Anisa, Friska dan Uci. Kami sedang duduk di bangku panjang dekat kantor sekolah sambil menunggu guru mengumumkan liburan akhir semester. Kami telah menyelesaikan tahun ajaran genap dan sebentar lagi akan naik ke kelas 3 SMK.
Dari arah kejauhan, mataku tertuju pada seorang laki-laki tampan bagaikan oppa Korea duduk di salah satu gajebo milik sekolah. Dia rupanya sedang asyik ngbrol dengan temannya, nampak sesekali dia tersenyum lebar dengan garis senyum yang tipis dan manis, membuat dia semakin terlihat tampan meskipun aku hanya melihatnya dari kejauhan.
Aku sangat mengenalnya, dia adalah mantan pacarku, ya pacar pertamaku ketika masuk SMK dulu, namun hubungan kami tidak bertahan lama, karena waktu itu sepertinya kami tidak mengerti apa itu dunia pacaran.
Aku sering curi-curi pandang untuk mengamatinya dari kejauhan. Dalam anganku, apakah bisa aku memilikinya? Dalam anganku, ingin sekali aku berada di dekatnya, menatap wajah tampannya dan senyumannya yang menawan. Aku hanya tersipu malu membayangkan hal itu. Dasar Celia, si cewe penuh kehaluan.
"semoga habis libur ini aku dapat pacar, biar gak jomblo lagi" ucap temanku Friska yang saat itu duduk di sebelahku.
"emang kamu punya gebetan, siapa sih orangnya?" dengan muka penasaran. "pasti si Teddy, adik tingkat kita yang kelas 1 itu kan?" ucapku dengan yakin menebak laki-laki yang dia sukai itu. Karena saat itu yang kutau kalau Friska sedang menyukai anak kelas 1 bernama Teddy.
"ya iyalah, siapa lagi? Hehee, aku juga ga tau cel, kenapa aku sangat menyukainya, tapi aku cukup tau diri, kalau aku ga akan mungkin untuk memilikinya. Tapi masalahnya aku cuman suka sama dia, ga ada sama yang lain lagi" ucap Friska sambil menunjukkan raut wajah yang kehilangan harapan bahwa cintanya akan terbalas.
"sabar, kalau emang jodoh mah ga kemana juga, kita itu cuman bisa nganu ( istilah dalam bahasa kami, untuk seseorang yang menyukai orang lain, tapi cintanya tak terbalas oleh orang yang dia sukai). Kayak aku nih, sampai sekarang masih mengharapkan orang yang sama" ucapku memberi kekuatan kepada Friska.
Mencintai tanpa bisa memiliki, itu seperti kamu menangkap angin. Kamu hanya bisa merasakan tapi tidak bisa mendapatkan.
"siapa sih orangnya?" tanya Friska dengan muka penasaran.
Aku menunjuk ke arah pria yang beberapa menit tadi kupandangi tanpa bosan "itu dia orangnya, sampai saat ini cuman dia yang buat aku jatuh cinta, sampai saat ini, cuman dia yang aku harapkan, namun aku tidak bisa memilikinya, aku hanya bisa mengharapkan tapi tidak bisa memiliki dan aku menikmati itu" tuturku.
Lelo Pernand, si cowo cuek dan dingin. Memiliki wajah yang tampan,dan senyum sinis yang manis. Dia orang yang pendiam, hobi menggambar dan membaca komik.
Dia memiliki sedikit teman, tidak terlalu mudah bergaul lebih akrab dengan orang lain yang baru dia kenal. Mungkin karena sikap pendiamnya itu yang membedakannya dengan Loly saudara kembarnya yang lebih friendly.
Loly adalah mantan pacaranya Yies, teman dekatku. Loly adalah idola pertamaku ketika masuk SMK. Lelo dan Loly sama-sama terlihat tampam dengan senyuman yang manis dan suara yang cadel.
Walupun cuek dan dingin tapi Lelo adalah orang yang sangat perhatian dan disukai oleh kaum hawa, karena wajahnya yang tampan dan sikapnya yang lembut pada perempuan.
Selama ini aku hanya memendam rasa sukaku untuknya tanpa berani mengungkapkannya. Karena aku tau, aku tidak mungkin bisa memilikinya.
"ohhh si Lelo, iya sih, sudah lama kamu suka sama dia. Emang kamu ga bosan?" tanya Friska
"aku ga pernah bosan, bagiku dia adalah cintaku, aku juga bingung kenapa, tapi aku sulit untuk lepas darinya, aku hanya bisa mencintainya dari kejauhan, kami seperti orang musuhan, tidak pernah berbicara, namun aneh aku selalu menyukainya" ucapaku pasrah sambil menatap pria itu dengan menghela nafas panjang.
"sabar ya, suatu saat kalau memang Tuhan mengijinkan, kamu pasti bisa bersamanya" tutur Siska menguatkanku.
Tengtengtengteng... (suara lonceng berbunyi) menandakan seluruh siswa disuruh berkumpul di lapangan sekolah, karena guru akan mengumumkan libur semester genap. Kami semua bergegas menuju ke arah lapangan untuk segera membentuk barisan.
Pak Joko, kepala sekolah kami berdiri di depan untuk mengumumkan libur semester genap
"selamat siang anak-anakku yang terkasih" Kepala sekolah menyapa seluruh murid-murid yang berdiri di barisan masing-masing.
"selamat siang pak" sahut para murid bersamaan.
Kepala sekolah melanjutkan sambutannya "saya ucapkan terimakasih atas kerja keras kalian semua selama satu semester ini untuk terus belajar. Rajin dan tekun belajar adalah kunci kesuksesan. Tidak terasa tahun ajaran genap sudah selesai, kalian sudah menerima hasil dari usaha kalian selama satu semester ini. Tetaplah belajar dan kembangkan wawasan kalian lebih mantap lagi. Untuk itu saya mengumumkan bahwa libur semester genap akan kita laksanakan selama dua minggu. Nikmatilah liburan kalian bersama orang tua dan keluarga, lakukanlah hal yang positif dan bermanfaat, jangan hanya tahu tentang pacaran" ucap kepala sekolah kami yang suka bercanda dengan murid-muridnya, namun selalu memberi nasihat dan motivasi yang baik.
"atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih dan sampai bertemu di semester ganjil akan datang. Perhatian, seluruhnya tanpa penghormatan bubar jalan" ucap kepala sekolah menutup sambutannya dan membubarkan barisan.
"hore libur horeee" teriak semua murid bergembira karena libur.
Kami pun berpelukan dan mengucapkan kata perpisahan untuk sementara waktu.
Aku melihat Lelo sedang berdiri di dekat tiang listrik yang kala itu mengenakan baju pramuka dengan tas selempang ke bagian kiri, rambutnya yang naik ke atas membuatnya terlihat seperti tokoh dalam anime Jepang, sepertinya dia sedang menunggu teman-temannya untuk kembali ke asrama.
Aku menatapnya dan mengucapkan sebuah kalimat dari kejauhan untuknya
"sampai bertemu lagi Kim Hyun Joongku (panggilan orang-orang untuknya karena kata temanku Yies kalau dia mirip Kim Hyun Joong saat itu) aku berharap ada sebuah keajaiban antara kita" kataku sambil tersenyum.Aku sangat menyukainya, namun aku berpikir dia mungkin membenciku karena dia sama sekali tidak pernah mau untuk menyapaku sejak kami putus. Sebab itu berharap sebuah keajaiban, paling tidak untuk bisa menyapanya dan menjadi temannya
Cinta tidak harus memiliki, hanya dengan memandang wajahnya dari kejauhan, kamu sudah mencintainya
Apakah Celia bisa mendapatkan cintanya Lelo kembali???????
Terimakasih sudah membaca sampai part ini.😊
Bagaimana menurut kalian di part 3 ini, tolong dikomen ya biar aku makin semangat nulisnya

KAMU SEDANG MEMBACA
D I A
Romance"Harapan" adalah sebuah kata penyemangat bagi jiwa dan hati yang sedang terpuruk. Ini adalah sebuah cerita tentang seorang perempuan yang berusaha bangkit dari luka lama di masa lalunya. Dia berpikir untuk tetap mencintai orang yang sudah tidak menc...