13

15 1 0
                                    

"Kemaren aku kecapean, makanya gak latihan" Ucap Sasya.

Aku pun menghela nafas.

"Yaudah, hari ini mau latihan gak? Aku bisa minjem pianonya di ruang musik nanti" Ucapku.

"A-aaah, kalau itu na" Ucap Sasya.

"A-adikku ngajak main, jadi sekarang aku rencananya mau ngajak dia" Lanjutnya.

"Oh"

Aku pun memasang earphone dan mulai mendengarkan lagu yang hendak aku mainkan nanti.

"Na? Kamu gak marah kan?" Tanya Sasya.

Mendengar pertanyaan itu, Aldo memberikan komentar.

"Kamu pikir aja sya" Ucapnya.

Aku pun memberikan jempol kepadanya. Setelah itu, Sasya pun pergi ke kelasnya dengan muka sedih.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku pun bergegas menuju ruang guru untuk meminjam ruang musik untuk latihan. Setelah diperbolehkan, aku langsung menuju ruang musik sembari mencari lirik lagu beserta tangga nada dari lagu Location Unknown.

Setelah sampai, aku langsung menyalakan lampu dan mulai duduk di depan piano.

"Semoga aja sekarang bisa" Ucapku.

Aku pun mulai menekan tuts piano. Setelah musik berjalan setengahnya, ingatan tentang Caca muncul kembali yang akhirnya konsentrasiku buyar. Aku terus mengulangi latihannya dan hasilnya tetap sama.

"ARGH! Bisa gak sih, lagunya sampe selesai gitu?! Kenapa harus setengah doang!!!" Ucapku.

Aku pun berdiri dari tempat dudukku dan mulai mengamuk tak jelas.

Setelah agak tenang, aku pun menyudahi latihan dan bergegas pulang ke rumah.

Aldo's POV

Setelah pulang sekolah, aku mengikuti Bernard. Entah mengapa, aku merasakan hawa aneh di dekat tubuhnya.

Saat sampai di ruang musik, aku mengintip Bernard yang sedang latihan.

Saat sudah masuk pertengahan lagu, tiba tiba Bernard berhenti.

"Lah ben? Kenapa berenti? Udah bagus tuh. Apa jangan jangan gw ketauan?" Ucapku pelan.

Ia pun mengulangi latihannya dan tetap terhenti di tengah tengah lagu.

"ARGH! Bisa gak sih, lagunya sampe selesai gitu?! Kenapa harus setengah doang!!!" Ucapnya.

Aku terkejut mendengarnya. Setelah itu, ia berdiri dan mengamuk di dalam ruang musik.

"Dia kenapa? Apa tentang Sasya?" Ucapku pelan.

Setelah melihat hal tersebut, aku pun bergegas pulang tanpa menghampiri Bernard.

Bernard's POV

"Mah, Nana pulang" Ucapku dengan tampang kusut.

"Nana dah pulang? Mo makan dulu gak?" Teriak mamahku dari ruang TV.

"Gak" Jawabku singkat seraya berjalan menuju kamarku.

Aku pun berganti baju dan menuju ruang makan untuk berlatih kembali.

I Am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang