DIA ITU_Dua Puluh

22 12 0
                                    

Aldo dan Wiliam mereka berdua masih fokus memainkan game mobile legend, sedangkan Reno dia lebih memilih untuk mencomot cemilan yang sudah di sediakan oleh Mom Narnia dan Alva.........dia lebih memilih untuk merebahkan tubuhnya dengan tangan yang memegang ponsel.

Victory....

"yes... menang lagi," seru Wiliam.

"wah gila banget Wil, gue ga nyangka kita menang lagi," sahut Aldo kemudian.

Reno menoleh dan langsung mencibir."nyee..nyee..nye..songong lo pada, baru menang 2 kali aja belagu minta ampun." sewotnya sambil memakan keripik kentang.

Wiliam mengangkat sebelah alisnya."kenapa? iri bilang bos." ejeknya membuat Reno kesal.

Bugh...

Reno menimpuk wajah Wiliam menggunakan bantal guling yang berada ditangannya membuat sang korban terjungkal ke belakang.

"mampus makan tuh bantal guling!" sindirnya sengit, Wiliam yang sudah bangkit langsung mendekat kearah Reno dan menjitak kepalanya dengan keras.

Pletak...

"makan tuh jitakan gue!" balasnya tak kalah sengit membuat Reno merintih kesakitan.

"anjir sakit pala gue! bego lu ga ketulungan," omelnya sambil mengusap kepalanya.

"bodo gue ga ngurus!" ketus Wiliam sambil memfokuskan diri ke layar ponselnya.

******

Ting Tong

Tiga kali Oliv memencet bel itu hingga akhirnya terbuka, munculah wanita paruh baya yang tak lain adalah Narnia ibunya Alva.

"Oliv?"

"Hai mom, Alva ada ngga dirumah?" tanya Oliv.

"Ada tuh didalam kamar lagi kumpul sama temen-temennya," kata mom Narnia.

Oliv mengangguk-angguk pelan, sedangkan Viona tersenyum canggung karena baru pertama kali melihat Ibunya Alva.

Ternyata ibunya cantik juga ya, pantes anaknya ganteng ga ketulungan,- batinnya.

Narnia berpikir sejenak,"kamu Viona kan?" tebalnya asal membuat Viona tersentak.

"eh..iya-ya tan_" ucapnya gugup.

Narnia tersenyum lembut kemudian dia mengusap pipi Viona dengan lembut."pantes namanya bagus, orangnya aja cantik," puji Narnia membuat Viona malu.

"tante bisa aja, Viona ga cantik kok," katanya merendah.

"duh ga usah panggil Tante, panggil aja Mom anggap aja kayak ibu sendiri," ucap Narnia bersahabat.

Viona nyengir,"iya mom."

"ehem.." dehem Oliv kemudian dia menatap Narnia dengan raut sebal,"kita ga disuruh masuk nih mom? capek berdiri terus," sela Oliv jengkel.

Narnia tersenyum centil."maaf mom kelepasan, yaudah ayo masuk," ajak Narnia.

Viona dan Oliv mengikuti mom Narnia masuk kedalam, Viona sempat kagum melihat isi rumah Alva yang mewah dengan berbagai macam pigura serta pajangan foto keluarga yang terpampang di dinding ruangan yang didominasi dengan warna kuning keemasan menambah kesan indah dimatanya. Narnia mengantarkan mereka menuju lantai dua dimana kamar Alva berada. Viona sempat menarik lengan Oliv karena gugup sedangkan Oliv hanya tersenyum genit kearahnya.

"kalian masuk aja, mom cuma nganter batas tangga aja oke," ucapnya kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.

"iya mom"

Terdengar suara ricuh dari dalam kamar Alva. Oliv menempelkan telinganya berusaha menguping dan disana dia mendengar suara milik Aldo.

"kyaaaa...duh ada suara ayang bebi," teriaknya gembira.

Viona menatap jijik kearah Oliv."ck..biasa aja Liv ga usah lebay!"

Oliv langsung merangkul pundak Viona dengan gemas."ga bisa, gue tuh ga nahan liat mukanya yang tampan," Oliv cengar-cengir sendiri.

"ish apaan sih...kita kesini tuh mau liatin Aldo gitu?" ketusnya sambil menepis rangkulan Oliv.

Oliv nyengir,"engga kok, gue kesini mau nagih janji sama Alva," ujarnya kemudian.

Viona hanya ber-oh ria.

Keempat lelaki itu fokus dengan kegiatan masing-masing hingga suara ketukan mengusik mereka.

Tok...tok...tok

Suara ketukan yang berasal dari luar membuat Alva jengkel setengah hati dan dia langsung berdiri hendak membuka pintu kamar.

"apa lagi sih kak__" ucap Alva geram.

Oliv mengernyitkan dahinya."gue bukan kak bila! gue Oliv gimana sih," protesnya sebal.

Alva memandang datar."ngapain?" ketusnya.

Oliv melangkah maju membuat Alva mundur beberapa langkah."mana janji lo?" ucapnya sambil menadahkan tangan didepan wajah Alva.

Alva mengangkat alis sebelah,"janji?" katanya bingung.

Membuat Oliv mendengus sebal."yaelah gimana sih kok lo lupa,"

"maksud lo apa sih gue ga paham"

Oliv merotasikan bola matanya."ish pikun atau gimana sih?" ucapnya kesal."lo kan janji sama gue, lo mau beliin lighstick," Oliv mencoba mengingatkan.

"oh gitu," Alva ber-oh ria.

Viona yang berada di balik pintu langsung ditarik oleh Oliv untuk mendekat kearahnya. Alva yang melihatnya langsung bergeming ditempat sedangkan Viona mencoba untuk menepis tarikan Oliv namun gagal.

"lo juga, ngapain kesini?" Alva menatap Viona lekat dengan nada ketus.

Viona berpikir sejenak."mmm...gu-gue mau cari Wili__" tatapan Alva membuat Viona gugup, belum sempat dia melanjutkan tiba-tiba tangannya ditarik oleh Alva keluar dari kamar.

"ikut gue," ucapnya sambil menyeret paksa Viona.

Wiliam, Aldo dan Reno mereka menghentikan aktivitasnya dan mendekat kearah Oliv.

"mau di bawa kemana banana gue?" ucap Wiliam cemas.

"gue takut nan__" Reno menepis pikiran buruk dari kepalanya."mending kita susul aja," ajak Reno.

"udah ayo cepet gue takut ada apa-apa sama mereka," kata Wiliam sambil berlalu kemudian disusul oleh Aldo dan Reno, sedangkan Oliv mematung pikirannya melayang entah kemana.

Aduh kok jadi kacau gini sih,-batinnya






DIA ITU? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang