Oalahhh, pantes waktu itu sikap nya jeniffer sama dia agak dingin. Jadi begitu masalahnya.
-Bianca***
Bianca dan Irvan sudah sampai di suatu tempat. Perjalanannya cukup lama mungkin sekitar sejam setengah. Jadi mereka pergi ke suatu pantai tapi pemandangannya top banget. Terus juga ada villa, gazebo, sama rumah makan gitu. Bianca bahkan tidak tahu kalo ada pantai di dekat daerah nya yang seperti ini.Jadi di sepanjang pantai mereka jalan-jalan doang. Bianca yang dari tadi basa-basi terus ngomel2 tentang alasan Irvan meminta izin kepada kepala rumah sakit dengan suatu alasan. Dia khawatir sama pekerjaannya yang selalu mendampingi orang-orang yang ada dirumah sakit. Belum lagi dia harus menjaga anak buah yang masih di opnam akibat pukulan yang ada di bagian perutnya dll. Bahkan di sepanjang cerita pun Irvan juga sempat melamun dan menatap kosong ke arah yang didepannya sambil berjalan dengan wanita yang disampingnya. Bianca juga ikut Irvan kemana ia pergi sampai mereka jalan ke pinggir laut. Bianca langsung memukul bahu Irvan.
"IRVAN" Bianca memukul bahu Irvan yang sontak membuat Irvan kaget
"Eh eh.. gimana gimanaa" Irvan menoleh ke Bianca sampai membuat Bianca kesal
"Tuh kan... loe gak konsen buat dengerin cerita gue. Buat apa loe ngajak gue jalan kesini kalo misalnya loe nya yang kek begini" Bianca lari meninggalkan Irvan. Dan Irvan langsung mengikuti Bianca dari belakang. "Bi jan galak gitu dong" kata Irvan yang sudah memegang tangan Bianca. "Ya habis nya loe dari tadi melamun sambil jalan pas gue cerita. Kenapa sih? Kerasukan loe??? Atau loe lagi sakit" Kata Bianca sambil memegang dahi nya Irvan "Nggak kok kamu sehat2 aja"
"Hahah kamu kok lucu sih" katanya Irvan
"Ishhh kamuu" kata Bianca sambil mencubit pinggang nya Irvan sampai Irvan meringis kesakitan
"Awwww"
"Kenapaaa sakit yaaa"
"Nggak biasa aja kok"
Bianca masih kepikiran apa yang dipikirkan sama pria itu saat ia jalan bersamanya. Dan dia menyadari apa yang dipikirkan alias dia menebak apa isi hati dan pikirannya Irvan yang sebenarnya
"lo lagi banyak pikiran ya semenjak lo putus sama si jennifer?" Tanya Bianca yang membuat Irvan menoleh ke dia dengan wajah nya yang lesu
"bisa bisanya lo ngomong kek gitu bi?"
"Dia selingkuh" katanya dia yang membuat Bianca kaget
"HAHHH"
"Iya dia selingkuh sama yang lain puas lo dengar alasan gue yang sebenarnya" Irvan menatap dingin ke Bianca
"Ya enggak sih. Lagian bukan urusan gue juga" Bianka sambil mengalihkan pandangan nya ke yang lain.
"Karena gue diselingkuhi makanya gue ngerasa kalo dia gak pantas buat gue karena dia orangnya penghianat. Dan gue gak suka tipe cewe yang seperti itu. Kesannnya kek murahan gitu. Dan pada akhirnya gue ngerasa kalo gue stuck nya di lo doang"
"Oalahh gituuu" Bianka gak percaya dengan omongannya Irvan begitu aja. toh dia juga musti liat-liat dulu cowoknya bagaimana.
"Lo mulai manggil gue bi ya. Pasti yang ngasih tau sih Andy" katanya
"Iya hehehe kenapa juga lo ganti nama panggilan. bagusan yang dulu" Irvan tersenyum miring kepada Bianca yang kemudian terdiam
"Emang salah aku ganti nama panggilan"
"Biar apa"
"Ya biar keren aja" kata Bianka sambil terkekeh
demi apa gue takut kalo dia gak bisa jaga rahasia gue
"Tenang aja gue gak bakal nyakitin lo kok" katanya Irvan sambil mengacak rambut yang ada dikepala Bianca
Janji ya lo.. batin Bianca sambil tersenyum
See u in next chapter
Btw demi menghargai suatu karya ada baiknya kalian yang ngunjungi cerita ini buat like and comment yang ada ya😘😘🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO vs DOCTOR [PROSES REVISI]
Science FictionSeorang anak gadis yang selalu dianggap sebelah mata oleh guru dan teman2 nya saat masih sekolah sekarang berubah menjadi dokter yang baik bagi semua orang. Kemudian ia bertemu kembali dengan orang yang menyukainya dulu pada saat kedua nya menjalani...