Graduation

700 24 3
                                    

          Gor SMA Tunas Harapan Bangsa Balikpapan dipenuhi oleh hampir seluruh warga sekolah termasuk siswa kelas 12. Dimana mereka telah selesai menyelesaikan studinya selama masa putih abu-abunya. Sementara acara wisuda itu berlangsung, seorang pembawa acara mengumumkan siswa berprestasi dan nilai ujian tertinggi.

"Peraih nilai ujian tertinggi mata pelajaran Biologi diraih oleh....."

Seorang gadis yang memakai baju toga deg-degan menunggu hasil target nya yang ingin dia capai dari kelas 11. Tangannya yang sedang basah sambil berdoa. Semoga target berhasil aku raih, batin gadis itu.

"Selamat kepada..."

"Bianca Elina Cassey, Kelas XII IPA 2"

Sontak semua siswa siswi seangkatannya termasuk para orang tua murid kaget. Karna gadis itu dikenal atau dicap sebagai siswa paling nakal disekolahnya. Bahkan ia dianggap siswa yang paling bawah dikelasnya. Maka dari itu orangtua nya Bianca jadi sering dipanggil ke sekolah karna masalah akademisnya. Bianca maju kepanggung dengan rasa bangga nya atas pencapaiannya yang dilakukan demi memasuki universitas yang dia harapkan. Semua siswa siswi yang seangkatan dengan Bianca tidak menyangka atas perubahannya yang sudah terlihat pada masa pelepasan.

"Gilee, Salut dah sama tuh cewe"

"Demi apa, kok nilainya dia bisa tinggi"

"Nyontek kali ya, tapi gak mungkin, dia kan gak punya teman"

"Ish sok-sok an banget sih tuh anak"

Pokoknya banyak lah kata2 yang dileparin ke Bianca. Mereka berbisik, Bianca tidak mempedulikannya. Bianca sudah naik keatas panggungnya ditemani dengan mamanya Bianca. Jelas Mama Bianca bangga dengan anaknya sekaligus campur kaget. Cepat sekali dia berubah. Mama senang sama kamu, Batin mama Bianca.
Sambil menunggu siswa lain yang dipanggil maju kedepan, mamanya mengatakan sesuatu pada Bianca,

"Duhh anakku, mama bangga banget deh sama kamu. Kamu bisa berubah sampe seperti ini. Dulu kan kamu anak nya barbar banget setau mama" kata mama Bianca yang sambil mencubit pipi Bianca

"Iihh apaan sih ma, biasa aja kali" Bianca melepas cubitan mamanya di pipinya dan ia mengingat awal mula dia mau untuk berubah sambil tersenyum.

Flashback!!!
Gadis itu baru saja pulang dari suatu tempat. Boleh dikatakan tempat itu seharusnya tidak boleh dikunjungi oleh anak yang masih memiliki usia yang seharusnya masih membutuhkan didikan (sekolah maksudnya).

Ia berjalan memasuki jalanan yang disamping nya penuh dengan pepohonan. Rumah nya memang berada di area hutan. Papanya merupakan seorang insirnyur yang merupakan Sarjana Kehutanan dan mamanya merupakan seorang pemilik warung makan. Keluarganya memilih untuk tinggal disana karana mama Bianca harus ngurus suaminya yang memiliki beberapa urusan yang dekat dengan tempat kerjanya. rumah nya terlihat sederhana, gak besar, dan gak juga kecil. Namun tempat itu sangat nyaman dan juga simpel untuk ditempati karena membersihkan rumah nya juga tidak terlalu ribet.

 Namun tempat itu sangat nyaman dan juga simpel untuk ditempati karena membersihkan rumah nya juga tidak terlalu ribet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek!




Bianca membuka pintu rumah nya dengan pelan. Jam yang berada didalam rumah nya menunjukkan pukul 23.50 wita. Khawatir? Takut? Jelass!! Tidak sama sekali. Dia sudah bebal dengan omelan orang tuanya. Terlebih lagi dia memiliki kasus memukul anak orang sampai masuk rumah sakit. Sebetulnya yang salah bukan Bianca nya tapi dia yang masuk rumah sakit(menurutnya) gara-gara ada adek kelas ngedekatin cowo nya sampai kegoda. Namanya juga Bianca sayang sama itu cowok maka timbul kejadian seperti itu.

Tau aja lah Bianca orangnya gimana. Kan author udah jelasin.


Baru selangkah menuju kamarnya,




Plakk!!!



"DIA??? DIA SIAPA??? HAHHH???" Bianca mendengar mamanya yang lagi berteriak dengan emosi nya di dalam kamar. Bianca penasaran dengan apa yang terjadi didalam kamar orang tuanya. Dia pergi menuju pintu kamar orang tuanya dan mengintip apa yang terjadi. Dan seketika Bianca menjadi naik darah karena ia telah mendapati masalahnya...








Papanya sedang tidur dengan wanita lain dikamarnya.




Bianca menahan emosinya karna ia merasa gak berhak untuk ikut campur dengan urusan mereka. Ditengah urusan orang tuanya Bianca di kamar, mama Bianca niat untuk menampar wanita tersebut. Namun ditahan oleh suaminya.





"MULAI HARI INI, HUBUNGAN KITA SEBAGAI PASANGAN BERAKHIR SAMPAI SINI" desis suaminya yang sambil menyerahkan sebuah kertas yang merupakan sebuah surat cerai


"KAMU TUH GAK BECUS TAU GAK JADI ISTRI. DIDIK ANAK AJA GAK TAU"



Bianca mendengar perkataan itu secara langsung dari ayahnya. Ia sadar karena kelakuannya selama ini, ia telah membuat mamanya disalahkan karena tingkah lakunya. Mamanya sebenarnya selalu negurin Bianca agar Bianca bisa menjadi anak yang baik. Bianca mendapati mama nya sedang berjalan keluar kamar, dan Bianca langsung menghindar dan menuju ke dapur untuk bersembunyi. Dibalik pintu dapur, mama nya sedang menuju ke kamarnya Bianca. Setelah mamanya masuk ke kamarnya, Bianca pergi menuju kamarnya. Untung kamar orang tua nya ditutup. Bianca masuk kamar, dan menemui mamanya dengan wajah yang sudah sembab

"Ma, maafin Elin ya ma, gara-gara Elin mama nasib nya begini" katanya sambil memeluk mamanya

Mamanya kaget karena mendapati anaknya memeluknya dan mamanya membalas pelukannnya

"Udah gak apa nak, ini juga salah mama. Papa kamu jadi gini, karna mama gak bisa ngedidik kamu"

"Jadi mama bakal pergi dari rumah ini, kalo begitu Elin ikut mama ya, Elin takut sama papa kalo Elin tinggal sama papa" gumam Elin ke mamanya

Mamanya tersenyum sambil melihat anaknya. "Yaudah kamu boleh ikut mama. Udah kamu siap2 sana kemas barang kamu" kata mamanya. "Untuk tempat tinggal nanti kita nginap di rukonya mama aja"

Untunglah mama memiliki modal sendiri untuk keperluan dirinya. Jadinya ia tidak perlu repot jika bakal terjadi hal seperti ini. Lagian mamanya juga sering nginap di ruko nya.

Bianka sedang mengemas barang2nya dan pakaiannya. Kemudian setelah itu ia pergi dari rumah itu bersama mamanya yang juga telah membawa barangnya dari rumah.

"Mulai sekarang aku harus bisa banggain mama" batin bianca

Flashback Off
Pasti bingung kenapa nama Bianca berubah jadi Elin?

Next chapter bakal dijelasin

Hai, gimana cerita untuk kali ini, mungkin terlihat monoton sama kalian hehehhe. Tapi semoga kalian suka yaa!!

Btw aku kedua kalinya bikin cerita wp. Yang pertama itu kandas soalnya bingung melanjutkan ceritanya.

Apa aku lanjutin aja yah???

Btw sebelum lanjut ke cerita selanjutnya, Silahkan vote dan komen nya teman-teman.

CEO vs DOCTOR [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang