Seorang anak gadis yang selalu dianggap sebelah mata oleh guru dan teman2 nya saat masih sekolah sekarang berubah menjadi dokter yang baik bagi semua orang. Kemudian ia bertemu kembali dengan orang yang menyukainya dulu pada saat kedua nya menjalani...
Barusan Bianca habis mandi, pakai baju tidur, pakai skincare dan ia menuju ke tempat tidurnya. Nda lupa ia mengecek hp nya sebelum dia tidur. Ternyata ada notif line dari nomor yang tidak ada namanya. Bianca langsung membuka notif dari nomor tersebut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ehh Irvan"
"Kok diaaa"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya dia juga gak masalah jika diajak pergi jalan2. Meski itu kek ngebuang waktu dia buat bersama dengan pasien gitu. Karena gak enak sama Irvan yang sudah minta izin dan ngambil surat di kepala rumah sakit, menurutnya ya dia terima aja tawaran dari si pria itu. Daripada dia gak ngapa2in wkwkwk. Toh dia pikirnya juga di butuh sedikit refreshing heheh. **** Jam 08.15
Bianca terbangun dari tempat tidurnya. Dia melihat jam yang ada di hape nya kemudian dia bergegas untuk bersiap-siap pergi jalan bareng pria tersebut
Bianca sudah memakai bajunya dan tidak lama kemudian bel rumah berbunyi. Bianka membuka pintu tersebut. Ternyata Itu Irvan "Ehh masukk dahh" Bianca mepersilahkan Irvan masuk kerumah dan Irvan segera duduk diruang tamunya Bianca. "Eh btw loe kok bisa tau rumah gue" tanya Bianca. Soalnya dia belum ada ngasih alamat nya ke Irvan.
"Ya taulah, gue kemarin malam ngikutin loe dari belakang pas loe pulang." Irvansambil mengambil kacang yang ada diruang tamu nya Bianca.
Bianca yang mendengar pengakuannya Irvan langsung membulatkan matanya
"Nih orang ngeri juga."
"Btw loe disini dulu ya gue mau make up dulu dikamar"kata Bianca kemudian dibalas anggukan si Irvan. Irvan tersenyum kearah Bianca saat Bianca menuju kamar dan ia diam2 mengikutinya sampai dia masuk kamar.
Bagi yang belum tau semenjak Bianca udah jadi Dokter, dia udah punya rumah sendiri gede malah. Terus mamanya tinggal di apartemennya. Tapi kadang2 mama nya juga nginap dirumahnya. Mamanya lebih memilih tinggal di apartemennya karena jarak dengan rumah makannya dekat tapi sama rumah nya Bianca jauh jadi mamanya milih tinggal di apartemen Kira2 gitu lah rumahnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruang tamunya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Bianca hampir selesai berdandan di kamarnya. Rambut nya juga udah di tata. Bianka menaruh sedikit liptint dan lipbalm di bibirnya. Kemudian menyemprotkan parfumnya di pergelangan tangan dan leher nya. Bianka membuka pintu kamarnya dan mendapati Irvan udah ada didepannya. Irvan menatap Bianca dengan senyum smirk dan memperhatikan Bianca dari kaki sampai kepala. Bianca hanya menatap heran ke Irvan
"apaan sih loe, katanya mau jalan ayodahh" Bianca awalnya mau tarik tangannya Irvan buat langsung pergi tapi ditahan sama Irvan nya. Irvan berjalan maju menuju Bianca pelan2 dengan senyum evilnya sedangkan Bianca hanya bisa jalan mundur sampai mentok di tembok kamarnya. Bianca yang menatap nya takut dan jantungnya berdetak. Tangannya Irvan langsung mengunci Bianca yang sedang mentok di temboknya sampai Bianca gak bisa kemana. Mana dia outfit nya pendek lagi. Wajah Irvan semakin mendekat ke arah wajahnya Bianca. Awal nya dia mendorong tapi tetap aja yang Irvan yang lebih kuat. Bianka menutup mata kemudian menunduk
"mampus gue" -batin bianca
"ini cewek kenapa dah, gw cuma mau liat bekas luka di hidungnya" -batin Irvan