Kadang apa yang ada dibawah alam sadar kita tersimpan sejumlah isi tersirat dalam hidup kita
-Bianca***
Bianca langsung berbaring diatas ranjang usai menerima telepon dari seorang wanita yang... argghh entah lah yang ada dipikiran Bianca. Sejujurnya juga dia tidak terlalu mempedulikan apa kata wanita tersebut. Karena hubungan Bianca dengan Irvan itu tidak terlalu dekat. Bianca mulai memejamkan matanya dan perlahan kemudian ada sebuah notifikasi yang ada di hp nya. Bianca segera mengambil hp nya dan membuka notifikasi chat nya.
Irvan
Lin
Udah tidur blm??belum nih
baru mau tidur juga
knapa?Irvan
gak apa lin
nyapa doang sih wkwk
gue kerumah ya lin
bawain lo makanan
ehhh van
gak usah ngerepotin
ngapain juga kesini malem2
YAAK IRVAN!!
readChat nya cuma diread sama Irvan. Dan tidak lama kemudian bel berbunyi usai ada yang membunyikan didepan pintu rumahnya. Bianca segera menuju keruang tamu dan membuka pintu rumahnya. Bianca disambut dengan seorang pria yang membawa banyak stok makanan
"Hai Lin" sapa Irvan sambil tersenyum
"Kalo dia senyum manis juga ini orang"batin bianca
"Masuk van" Bianca mempersilahkan Irvan masuk kerumah nya dan segera menuju ke ruang makan kemudian mereka segera membuka bungkus makanannya dan mereka menyantap makanan tersebut. Sementara mereka makan. Irvan mulai membuka pembicaraan.
"Lin.."
"Hmmm"
"Lo gak takut apa tinggal disini sendirian. Mana rumah lo gede banget, remang-remang pula, macam rumah angker aja" yang di tinggal dirumah situ juga baru nyadar tentang apa yang diomonin Irvan barusan. Dulu, pas dia selesai melakukan sumpah dokternya, nyokapnya itu memberikan rumah itu sebagai warisan nya si Bianca. Awalnya kan Bianca gak tau perihal rumah yang ditempatinya sekarang. Yang ada dipikirannya itu sejak kapan bundanya punya rumah segede ini? Bahkan selama ini dia tinggal di rumah ayahnya sama ruko ibunya. selama ini juga yang membayar kuliahnya si Bianca kan juga ibunya. Btw untuk keadaan mamanya si Bianca dia sudah meninggal cukup lama karena sakit yang ia derita. Namun Bianca tetap mengiklaskan kepergian mamanya. Misi dia sudah berhasil untuk mendidik dan mengurusi Bianca sampai ia jadi dokter. Bukan berarti dia tidak sayang sama mamanya. Dia juga bahkan mengakui jika penyakit yang diderita oleh mamanya itu sudah tidak bisa ditangani. Berbagai terapi atau pengobatan sudah dicoba namun tetap hasilnya Nihil. Oke balik lagi ke percakapan tadi.
"Lahh iya gw juga baru nyadar sama keadaan rumah gua. But selama gw tinggal disini juga gak pernah ada kejadian aneh-aneh gitu van" kata Bianca sambil mengunyah makanannya. Ya kan?? Buat apa takut selama tidak terjadi apa-apa. Bahkan dia lebih percaya jika orang tersebut sudah meninggal maka arwah tersebut sudah tidak lagi berada dalam kehidupan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO vs DOCTOR [PROSES REVISI]
Fiksi IlmiahSeorang anak gadis yang selalu dianggap sebelah mata oleh guru dan teman2 nya saat masih sekolah sekarang berubah menjadi dokter yang baik bagi semua orang. Kemudian ia bertemu kembali dengan orang yang menyukainya dulu pada saat kedua nya menjalani...