28

116 13 0
                                    

Please budayakan vote sebelum baca, jempol masih utuh kan? Biar makin semangat nihhh...
Thankyouuuu

📖

Kini Nadya berada di ruang tamu bersama lelaki yang malah menyangka kalau Nadya adalah pacar Desta ataupun penguntitnya, sebelumnya juga Nadya belum pernah bertemu dan ia baru pertama kali pula berada di rumah Desta.

Tadi setelah Devano memindahkan Desta ke dalam kamar Desta, kini Devano menatap Nadya tajam.

"Jadi ada hubungan apa lo sama abang gue?"

Kalimat yang sudah beberapa kali Devano lontarkan, dan Nadya hanya menghembuskan napas kasar.

"Aku gak tau ya harus bilang beberapa kali ke kamu, aku sama Desta gak ada hubungan apa-apa, dia cuma teman aku aja!" Nadya tersulut emosi karena sudah beberapa kalinya Devano bertanya tentang hal yang sama.

"Kalo temen kenapa bisa sepeduli itu sama abang gue?" telak Devano dengan senyum sinisnya.

Damn!!

Nadya juga bingung, bagaimana bisa dia seperti ini sampai rela keluar rumah malam-malam hanya untuk membawa Desta pulang.

"Kan- kan aku cuma nolong dia, aku juga panik waktu dia telpon aku tadi," bela Nadya sebisa mungkin.

Devano tersenyum sinis, "Halah alesan aja."

Nadya memutar bola matanya malas, malas sekali meladeni saudara Desta.

"Terserah deh kamu percaya atau enggak, nanti kalau Desta udah sadar tanya aja langsung ke dia, aku mau pulang."

Setelahnya Nadya beranjak berdiri, hendak pergi namun lagi-lagi di cekal oleh Devano.

"Gue anter, jam segini rawan preman." Kemudian Devano beranjak pergi ke kamarnya sebentar mengambil kunci motornya juga dengan jaketnya, "Ayo!"

Nadya mengikuti langkah Devano ke luar rumah dan menunggu sebentar untuk Devano mengeluarkan motornya di dalam garasi.

"Ayo naik!"

Nadya menurut, dan menaik di kursi penumpang. Setelah itu motor Devano melesat pergi di tengah hawa dingin malam hari.

🌱🌱🌱

Jalanan yang tidak terlalu padat membuat Devano bisa dengan cepat sampai di area perumahan Nadya, namun tidak masuk melainkan hanya menurunkannya di depan perumahannya karena Nadya sendiri yang memintanya.

"Makasih ya, oh iya aku belum tau nama kamu, siapa?" tanya Nadya.

"Devano," jawabnya.

"Lo Nadya ya?" Devano balik tanya.

"Iya, kamu tau aku?"

Devano mengangguk, "Karena bang Desta pernah ceritain lo."

Nadya tersipu malu, bagaiman bisa Desta menceritakan kepada saudaranya, jangan-jangan perihal yang aneh-aneh tentang Nadya yang di ceritakannya.

"Gue adiknya Desta." Devano kembali berucap.

Nadya mengangguk, "Iya, oh iya maaf kalau tadi aku ngomong ke kamu kurang sopan, soalnya kamu juga nyebelin."

NadyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang