6. Aku suka.

67 15 0
                                    

Selamat membaca 💋💋💋

***

Arka selesai dengan pemotretan panjang hari ini. Tubuh lelahnya berjalan lesu masuk ke dalam ruang ganti.

Di sana, Mita menunggu sambil menggenggam ponselnya. "Sudah?" Gadis itu menoleh saat Arka memasuki ruangan.

Arka mengangguk. Dia duduk di samping Mita. Menyandarkan tubuhnya lalu memejamkan mata. "Aku lelah," ucapnya lirih.

"Jangan tidur di sini. Sebaiknya kita pulang, kamu bisa tidur nyenyak di rumah." Mita berditi dan menjinjing tas hitam di meja depannya.

Arka membuka mata. "Makan dulu. Aku lapar."

Mita mengangguk singkat. Keduanya keluar dan meninggalkan lokasi.

Sudah selama satu bulan, Mita menjadi asistan sekaligus manager Arka. Karena kesulitannya mencari pekerjaan, membuat Arka meminta Mita bekerja untuknya selagi menunggu. Mita setuju.

Mita dan Arka tiba di lapangan parkir. "Aku yang setir. Kamu lelah." Mita merebut kunci dari tangan Arka dan mempercepat langkah melewati pria itu.

Arka tersenyum. Dia masuk ke kursi penumpang tanpa perlawanan. Sesaat dia menoleh dan menatap Mita.

"Ingin makan apa?" Mita mulai melaju meninggalkan tempat itu.

"Apa saja. Yang penting kenyang." Arka memutuskan untuk kembali memejamkan mata.

"Oke." Sekilas Mita menoleh lalu kembali fokus pada jalan raya di depannya.

Setelah kurang lebih 30 menit lamanya. Mita menghentikan mobil di halaman sebuah rumah makan. Sederhana tapi tempatnya sangat asri. Banyak bunga dan pohon di sana.

Mita menoleh menyentuh lengan Arka. "Mau dibungkus atau makan di sini?"

Arka membuka mata. Dia menegakkan tubuhnya. "Di sini saja. Yuk." Pria itu turun sambil menguap lebar.

Arka melakukan sedikit peregangan untuk mengurangi rasa pegal di setiap sendi tubuhnya.

Mita turun, lalu keduanya masuk dan memilih duduk di dekat kolam ikan.

"Mau pesan apa?" Tanya Mita begitu pelayan menyodorkan buku menu padanya dan Arka.

"Bagaimana jika kepiting rica?" Gumam Arka sambil sedikit melirik Mita.

"Jangan. Salad jawa saja. Perbanyak sayurnya. Itu aja mbak. Dua porsi ya? Minumnya ice green tea dua." Mita merebut buku menu dari tangan Arka. Menumpuk dengan buku di tangannya lalu menyerahkannya pada pelayan.

"Kalau kamu yang menentukan. Kenapa tadi bertanya?" Arka mendengus kesal.

"Aku pikir kamu akan tetap mengingat jika lusa kamu ada syuting drama." Mita menekankan bicaranya. "Ingat Arka, DIET."

Arka menggertakkan gigi lalu menegak air mineral hingga habis. "Aku bukan pemeran utama. Aku hanya akan muncul lima detik Mit."

"Lima detik itu yang akan menentukan masa depanmu dalam dunia acting. Jika tubuhmu bagus, kulitmu bagus. Perhatian penonton pasti mengarah padamu." Mita mengambil ponsel dari saku celananya. "Aku tadi sudah membuatkanmu akun media sosial. Dari sana kamu akan berinteraksi dengan penggemar."

"Baru juga mau mulai. Mana ada penggemar." Arka berucap lirih.

"Walaupun satu, tetap hargai keberadaan penggemar. Jangan lupakan itu."

Tidak berapa lama. Pelayan datang dengan membawa pesanan merek.pelsyan itu meletakkannya dengsn pelan di depan Arka dan Mita.

"Terima kasih." Mita tersenyum ketika pelayan akan kembali meninggalkan mereka.

PINK ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang