열 다섯 (Lima belas)

3.5K 594 182
                                    

~Terkadang yang kita benci bukan berarti akan terus menerus seperti itu, orang bilang benci merupakan awal dari suka~














Bel pulang telah berbunyi sejak 15 menit lalu,

Asahi mendapatkan tugas piket ruangan hari ini yang mau tidak mau harus ia kerjakan karena masih masuk dalam tanggung jawabnya

Setelah merasa telah bersih, asahipun beranjak keluar ruangan

Kali ini jaehyuk tak menunggunya ataupun mengajaknya bicara sejak istirahat, mungkin ia masih marah sama asahi

Langkah kaki asahi kemudian melambat

Sepertinya ada yang kurang, entahlah apa itu

Ia kemudian terus berpikir dan menghentikan langkah kakinya

Mata asahi terbelalak seketika, ia ingat apa yang ia lupakan

"Hiro" gumamnya

Asahi lantas berlari masuk menuju ruang tes mahiro

Jika asahi meninggalkannya, maka mahiro akan kesulitan pulang apalagi kondisinya yang sedang sakit, lagipula dia tak membawa kendaraan kesekolah hari ini

Entah mengapa ia masih mempedulikannya

Asahi kemudian memasukki ruangan dan mengedarkan pandangannya kesuluruh seluk ruangan

Ia mendapati mahiro yang menaruh kepalanya di atas tas

Sepertinya ia tertidur

Asahi kemudian mendekatinya,

Asahi akan membangungkannya, tetapi ia tak tega melihat raut wajah mahiro yang terlihat pucat tanpa energi

Asahi menempelkan punggung tangannya pada dahi mahiro

Ia merasakan suhu tubuh mahiro yang panas

Asahi kemudian mengguncang pelan tubuh mahiro berniat membangunkannya

"Hiro... bangun....ayo pulang" asahi memulai dengan nada yang lembut

"Hmm" mahiro hanya mengeluarkan suaranya namun tak membuka matanya

"Tidurnya dirumah ayo bangun" asahi sedikit mempercepat guncangannya

"Ehmm...." mahiro perlahan membuka matanya, ia kemudian mengakat kepalanya, tangannya ikut memegangi karena terasa sakit

Mahiro kemudian menatap asahi yang juga menatapnya tanpa ekspresi

"Udah lama sa?" Mahiro dengan nada yang terdengar sangat lemah

"Nggak kok, pulang yuk" ajak asahi

Mahiro hanya mengangguk dan mulai berdiri dengan perlahan

Tenaganya benar benar hilang entah kemana

Asahi yang melihatnya lantas langsung memapah tubuh mahiro dengan perlahan

"Biar gue bantu, pelan pelan"

Mahiro tak membalas perkataannya, ia hanya menerima bantuan asahi dengan senang hati


Asahi kemudian memapah tubuh mahiro hingga sampai di tempat parkir

"Ayo naik" pinta asahi

Mahiro kemudian nurut dengan perkataan asahi

Ia naik dengan perlahan lahan dan memegangi pundak asahi agar tidak terjungkal

"Pegangan" asahi kemudian mulai menjalankan motornya dengan perlahan

Ia merasakan mahiro yang memeluknya dari belakang dan menyenderkan wajahnya pada punggung asahi

Jaesahi || A Struggle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang