십칠 (Tujuh belas)

3.4K 589 215
                                    

~Percuma menyirami tanaman yang sudah mati, ikhlaskan, perasaannya kepadamu sudah mati~ 






























Satu minggu lebih telah berlalu,

Selama 8 hari penuh asahi menjalankan ulangan tengah semesternya dengan baik tanpa gangguan apapun

Mungkin beberapa gangguan

Selama beberapa malam yoshi terus menerus mengunjungi asahi, hal itu merupakan gangguan bagi asahi

Yoshi terus menerus mengganggu jam belajar asahi bersama jaehyuk

Terkadang ia akan menanyakan sesuatu yang tak penting pada asahi atau meminta hal lain jika ia melihat asahi dengan jaehyuk yang sangat dekat

Ya yoshi cemburu

Yang membuat asahi lebih bingung yaitu

Jaehyuk terlihat murung dan tak menampakkan senyumnya kala asahi berbicara dengan yoshi

Asahi memang kurang peka

Jaehyuk sendiri tetap belajar bersama asahi walaupun ia pernah marah dengan asahi, manamungkin ia berlama lama marah dengan asahi, yang ada ia akan kena imbasnya jauh dari asahi




Pernah ada satu malam dimana mahiro datang membawakan asahi martabak malam hari

Saat itu juga ada yoshi dan jaehyuk yang berada dalam kamar asahi

Sempat terjadi kerusuhan kecil dimana jaehyuk yang kesal karena mahiro masih berani mendekati asahi

Dan yoshi yang mencoba menjadi penengah namun juga ikut ribut karena asahi yang diperebutkan

Sedangkan mahiro yang niatnya membawakan martabak ikut ribut karena kehadirannya tak disambut baik oleh jaehyuk

Akhirnya asahi memilih mengusir ketiga orang tersebut keluar kamarnya dan mulai belajar sendirian

Bahkan diluar rumah asahipun mereka bertiga masih ribut saling salah menyalahkan dan tak mau mengalah jadi yang salah

Hingga asahi melempar sebuah ember berisi air dari jendela kamarnya yang membuat mereka bertiga diam dan pergi berhamburan keluar dengan secepat kilat









Kembali ke awal, hari ini merupakan hari sabtu yang membosankan bagi asahi

Ia tak memiliki pekerjaan lain selain rebahan diatas ranjang kesayangannya

Disaat seperti ini mengapa tak ada seorangpun yang mengajaknya pergi?

Ia benar benar bosan dihari liburnya ini

Asahi kemudian meraih ponselnya yang berdering telfon

Membaca namanya saja asahi sudah malas mengangkatnya

'Kenapa dia selalu mengganggu?'

Mungkin kalimat itu yang terus terusan berada dalam pikiran asahi

"Kenapa?"

"Ikut kaka yuk"

"Ga males"

Asahi dengan cepat menutup sambungan telfon dan mulai memejamkan matanya

Namun pintu kamarnya terbuka lebar dan menampilkan sosok yang baru saja menelfonnya dengan sebuah senyum manis yang terpampang di wajah tampannya

Asahi mengangkat tubuhnya dan menatapnya malas

"Ngapain sih?" Asahi mengangkat suaranya setelah orang tersebut sampai didepan asahi

"Cepet siap siap ikut kaka jalan jalan" katanya dengan wajah yang tak merasa bersalah

Jaesahi || A Struggle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang