여덟 (Delapan)

4.1K 790 94
                                    

Hidaka Mahiro

Dia sedang terduduk dengan menghisap batang rokoknya didepan toilet sekolah

Ia tak mempedulikan akan ketahuan guru

Karena guru mana yang berani melaporkannya?

Yang ada sang pelapor kena imbasnya

Ia tak bisa dikeluarkan dari sekolah

Karena ayahnya merupakan penyumbang aset terbesar disekolah ini

Jadi mau tak mau guru harus membiarkannya

Ia masih terduduk manis sambil menikmati hisapan demi hisapan batang rokok itu

Kriiing

Bel pulang berbunyi, waktu yang ditunggu tunggu oleh siswa para umumnya

Berbeda dengan mahiro, yang merasa hari hari disekolahnya nampak sama nan biasa

Namun ia menyeringai senang apabila mainannya datang

Tapi tidak untuk sekarang

Karena mainannya telah memiliki penjaga yang tak bisa ia pisahkan

Ia kemudian beranjak,namun baru beberapa langkah ia melihat ke sudut bawah gedung

Mainannya tengah menggandeng sang wanita idamannya

Faktanya, sang wanita lah yang memegang, namun tidak bagi mata mahiro, apapun yang dilakukan mainannya dengan wanita idamannya, tetap terlihat sang mainan lah yang salah

Ia mengetahui semuanya

Jadi ia memegang kendali atasnya

Sehingga ia sebut sebagai mainannya.

Namun pemandangan yang ia lihat sekarang, sudah beberapa kali ia lihat dan membuatnya muak

Bahkan ancamannya pun terlihat tak bisa menghentikan perlakuan mainannya

Hingga ia benar benar muak atas semua itu

"Gue punya tugas untuk kalian berdua" katanya pada 2 buah anaknya, senyum miringnya tak pernah ia lupakan

"Apa itu?"

"Kita akan mulai secepatnya"

"Oke" bak sudah paham, kedua buah anaknya hanya menjawab sambil menganggukan kepalanya.

Siap siap saja lo dijauhin orang orang bahkan temen deket lo sendiri - mahiro













"Jadi gitu,paham kan?"

"Sip paham"

"Lakukan saja dan jangan hubungi gue lagi selagi belum berjalan"

"Oke siap"

Mahiro berjalan masuk kedalam kelas berniat mengambil tasnya dan pulang

"Lo ga niat ikut nongkrong kaya biasa?"

"Ngga, gue lagi males kemana mana"

"Okelah"

Mahiro berjalan menuju parkiran dengan muka flat nya, ia segera mungkin memarkirkan motornya keluar dan menginjak rem dengan cepat

10 menit berlalu

Ia telah tiba di rumah besar tempatnya dan dua orangtuanya tinggal

Ia memasukki rumah besar tersebut dan berteriak

"Aku pulang"

Ia melihat sepi keadaan rumahnya, papahnya sibuk belum pulang karena urusan kantornya

Jaesahi || A Struggle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang