13.Rooftop

12 3 2
                                    

Part paling panjang mohon Votmen:)

########

Semua siswa yang bersekolah di SMA Starlight sudah berkumpul dilapangan untuk mengetahui pengumuman apa yang akan diberi tahu kepala sekolah. Semua siswa sepertinya sangat penasaran, karna kemarin semua siswa dipulangkan.

Pak kepala sekolah mulai berjalan kearah panggung kecil yang sudah disediakan. Rasa penasaran semua siswa semakin menjadi jadi.

"Maaf mengganggu waktu belajar kalian, bapak cuma mau bilang besok kalian memakai pakaian serba putih karna besok adalah hari perpisahan bagi anak kelas 12. Sekian terima makasih."

Semua siswa bersorak riang, karna momen kelulusan yang slalu ia nantikan. Violita tampak biasa saja, sebentar lagi ia akan naik kelas 12. Kenapa waktu begitu cepat? Ia bertemu dengan Arlies hanya tinggal 1 tahun saja kurang-lebih nya. Violita masih belum siap jika harus kehilangan Arlies.

"Lit, balik kekelas yuk. Udah selesai nanti telat masuk kelas diomelin Miss Susi lagi."

Violita melihat kearah Marsha lalu menganggukkan kepalanya, ia kembali kekelas karna memang belum waktunya bel istirahat. Tapi tiba-tiba bel istirahat telah berbunyi.

"Kantin yuk, gwe laper." Ajak Violita

Marsha menganggukkan kepalanya, ia mengikuti saja Violita karna memang perutnya sudah lapar. Violita dan Marsha berjalan menuju kantin.

Disepanjang perjalanan menuju kantin, Lita slalu berfikir tentang Arlies yang berpelukkan dengan seorang wanita ditaman. Siapa wanita itu? Lita merasa wanita itu sangat berharga bagi Arlies daripada dirinya sendiri, apa perjuangannya hanya sampai disini? Setelah 5 tahun ia menyukai Arlies?.

Violita melihat Arlies yang tersenyum bahagia saat melihat kearah layar handphonenya, ia hanya bisa tersenyum. Violita tidak pernah melihat Arlies tersenyum, tapi kenapa saat melihat ke layar handphone ia tersenyum bahagia??

Tolong beri tahu aku, jika perjuanganku ini sia sia ,batin Lita

Violita kembali fokus pada tujuannya kekantin yaitu untuk makan, tidak lebih. Ia menarik nafasnya panjang lalu pergi menghampiri Marsha yang sudah terlebih dahulu memesan makanan.

Arlies melihat kearah Violita sekilas lalu ia tersenyum simpul. "Maaf jika aku sering membuatmu sakit hati."

Pletak...

Sebuah botol yang berisi air mengenai kepala Arlies, ia langsung menatap tajam kearah orang yang melakukannya siapa lagi kalau bukan Surya. Surya hanya cengengesan sambil menggaruk garukkan tengkuknya yang tidak gatal.

"Bro, liatin Lita lu ya?" Tanya Surya

Arlies menggeleng gelengkan kepalanya. Surya semakin suka menjahili Arlies, ia juga ikut memanas manasi.

"Cie yang dulu benci sekarang mulai ada rasa."

Ekspresi Arlies tetap datar tidak tersenyum ataupun tertawa, ia memilih untuk melanjutkan makannya daripada menanggapi semua ucapan teman temannya.

Sementara dengan Violita ia hanya mengaduk ngaduk makanan yang dipesannya, sepertinya ia sedang tidak mood makan meskipun perutnya telah meronta ronta ingin makan. Marsha melihat kearah Violita heran, sahabatnya yang sejak tadi hanya mengaduk ngaduk makanan. Makanan yang dipesan Violita sama sekali belum dimakan, pandangan Violita juga mengarah kearah Arlies dengan tatapan sendu.

Marsha mengikuti arah gerak mata Violita, ia sekarang paham kenapa sahabatnya hanya mengaduk ngaduk makanan saja.

Brugh

Love Oranges[#ViLeS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang