Aku yang berjuang malah dia yang kau pilih:).
-Violita#####
Violita berjalan melewati koridor-koridor sekolahnya yang mewah,banyak bunga bunga yang menghiasinya dan ada banyak orang juga yang menunggunya.Lita tersenyum bahagia,karna disitu ada tulisan 'Will Yo be mine'.Ada sebuah panggung yang didesain warna merah dengan bunga bunga yang sangat indah.Lita tidak menyangka arlies akan menembaknya,ia langsung naik keatas panggung dengan ceria.
Akhirnya perjuangan ku tidak sia sia-batin lita
Violita menjadi gugup,arlies berjalan menghampirinya sambil membawa sebuket bunga.
Astaga,arlies kau membuatku bahagia-batin lita
"Siapa yang menyuruhmu naik?"-tanya arlies
Violita menjadi diam sekaligus bingung,jika bukan untuknya lalu untuk siapa??
"Ini pasti buat aku kan arlies"-ucap lita dengan pedenya
Arlies tersenyum miring,ia juga tertawa.Lita semakin bingung,tapi ia juga malu.Kenapa ia bodoh dengan percaya dirinya bilang seperti itu?.
"Bukan buat lo,tapi berlin"
Jeder...
Bagai tubuh disambar petir,lita terdiam lemas hatinya juga sakit ternyata semua ini bukan untuknya.Lita dapat merasakan rasa sakit hati yang luar biasa,lebih dari ucapan ucapan arlies yang pedas.Lita menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya,ia juga membendung air matanya supaya tidak turun.Lita tersenyum manis kearah berlin,berlin hanya membalas senyuman licik.
"Oh buat berlin ya,ayo berlin naik kepanggung.Arlies,semoga bahagia ya."-ucap lita
Lita langsung turun dari panggung itu,ia berlari kencang menjauh dari mereka dengan berlinangan air mata.Marsha yang melihat lita seperti itu ia langsung ikut menyusul sahabatnya.
Lita lita kamu itu kepedean banget deh,sampai kapan pun arlies gak bakal suka sama kamu-batin lita
Lita berlari menuju rooftop,meskipun hanya rooftop tapi mewah dan indah.Disana juga ada bunga bunga yang menghiasinya,lita duduk sambil menyirami bunga bunga.
"Bunga,kenapa arlies gak bisa sayang sama aku?"-ucap lita
Arlies gak mungkin bisa sayang sama aku
"Kenapa arlies benci banget sama lita?"-tanyanya lagi
Mungkin lita penyakitan hehehe
"Memangnya salah lita apa?"
Lita nyusahin dia
Lita seperti orang bodoh yang bertanya sendiri lalu menjawab nya sendiri.Lita hanya tersenyum pahit,ia menatap langit yang cerah sambil menangis.
"Arlies jahat"-ucap lita
Lita menarik nafasnya panjang lalu membuangnya.Ia menghapus air matanya sambil tertawa.
"ARLIES JAHAT!!ARLIES GAK PERNAH NGERTIIN PERASAAN LITA!!ARLIES PUNYA HATI GAK SIH?!ARLIES JAHAT,LITA BENCI ARLIES!!"-teriak lita
Lita meremas remas tangannya sendiri,ia juga memukul mukul tangannya sendiri hingga merah.Lita duduk sambil memeluk lututnya,ia menangis sejadi jadinya.
Tiba tiba saja ada sebuah tangan yang memegang bahunya,lita mendongakkan kepalanya.
"Kan sudah aku bilang jangan menangisi laki laki seperti dia"
Lita masih diam,ia mencoba untuk membangunkannya kali aja ia sedang tertidur.
"Hapus air matamu dan tersenyumlah seolah olah kamu baik baik saja"
Lita langsung berdiri dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Lita harus kuat!lita gak boleh kalah tuh sama berlin,pokoknya lita harus bisa move on"-ucap lita menyemangati dirinya sendiri
Violita tersenyum kearah laki laki itu,pria itu juga membalas senyumannya.
"Lu sekolah disini?"-tanya lita
Laki laki itu menganggukkan kepalanya.Lita sangat penasaran siapa nama laki laki ini,kenapa wajah dan cara berbicaranya persis dengan haru?.
"Nama lu siapa?"-tanya lita
Laki laki itu tidak menjawab pertanyaan lita justru ia langsung pergi meninggalkannya.Lita mendengus kesal.
"Kebiasaan deh slalu ditinggalin,kayak aku ditinggalin pas sayang sayangnya"-ucap lita
Itu cowok misterius juga ya,tertarik gwe buat nyari tahu siapa dia-gumamnya
Lita melihat marsha yang sedang berlari menghampirinya,ia tersenyum ternyata sahabatnya perduli dengannya.
Host host host
Marsha mencoba mengatur nafasnya normal.Lita hanya bisa tersenyum,ia beruntung bisa memiliki sahabat yang setia padanya bukan seperti doi.Ett.... lita punya doi??
"Lita gwe cariin lu kemana mana tau gak,gwe kira lu pingsan.Lu gak papa?dada lu sesak gak?lit jangan bikin gw khawatir dong"-ucap marsha
Lita menggeleng gelengkan kepalanya,sebetulnya ia ingin tertawa saat melihat ekspresi marsha saat mengkhawatirkannya sangat lucu.
"Gwe gak papa,kalo nyesek sih iya"
Marsha memegang bahu lita sambil tersenyum."Lit mulai sekarang lu harus move on,batalin juga tuh perjodohan itu.Jangan sampai lu dibully genk pretty,apalagi buat lu masuk rumah sakit bakal gwe hajar tuh si berlin dan dayang dayangnya"-ucap marsha gemas
Lita menganggukkan kepalanya paham,ia juga tersenyum kearah marsha."Tenang aja gw kuat kok"-ucapnya
"Lit gwe slalu ada untuk lo,gwe slalu jadi sahabat yang slalu ada untuk lo disaat suka maupun duka dan gwe janji akan berusaha jadi sahabat yang terbaik buat lu".
Lita tersenyum,ia sebetulnya sangat terharu dengan ucapan marsha tapi ia tidak boleh menangis nanti dibilang cengeng kalau pun memang faktanya begitu.
"Makasih sha"
Akhirnya mereka berdua berpelukan sangat erat,lita tak kuat menahan air mata bahagia lagi.Ia menangis dibahu marsha,marsha mengelus ngelus punggung lita dengan lembut.
"Lupain dia lita"
"Apa aku bisa?"
"Gak mau kan terus sakit hati?"
Lita melepas pelukannya lalu menggeleng gelengkan kepalanya,siapa yang mau disakiti terus menerus?hayo siapa siapa?beri tahu lita.
"Belajar move on"
"Aku akan mencobanya"
Marha tersenyum,ia merangkul bahu lita."Masuk kelas yuk bentar lagi bel".
Lita menganggukkan kepalanya."Ayuk"
Fokus sekolah,jangan mikir cinta cintaan kalau hanya buat sakit hati
######
Hallo aku update?:v
Gimana suka?
MAU TAU HARU?bukan haru yang didrakor loh-_-
Intinya ikuti terus alurnya¤Jangan lupa votmen¤
Untuk cerita rapuh,aku blm bisa update biasa belum ada ide:)
BACA YA
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Oranges[#ViLeS]
Novela Juvenil[Belum revisi] Menyukai seseorang sudah beberapa tahun lamanya,tidak dipendam tapi diberi tahu secara terang terangan.Tapi tetap saja laki laki itu tidak menyukainya sedikit pun,meskipun mereka bersatu tapi tak ada rasa cinta. Gadis ini tak berputus...