Aku meringis merasakan sakit dikepala. Disini bau sekali, tempatnya lumayan gelap juga becek. Aku tidak tahu aku dimana. Yang pasti mereka menggunakan bahasa yang aneh.
"Ku mohon, biarkan aku pergi." Wanita berambut keriting itu memohon sembari melemahkan kakinya agar tidak melangkah. Namun salah satu lelaki yang memeganginya mengangkat tubuh wanita itu sembari menepuk pantatnya. "Kau masih gadis kan, aku tidak akan memulangkan mu begitu saja. Kau akan menghasilkan uang yang banyak untuk madam."
Tiba-tiba saja tubuhku ditarik secara paksa. Aku merasa linu saat pria bertubuh besar itu menyentuh tubuhku. Aku tidak bisa berontak sama sekali, rasanya tubuhku seperti jelly. Apa aku di pukuli?.
"Lino~." aku terus-terusan bergumam memanggil namanya. Lino, ku mohon selamatkan aku.
Aku mencoba memberontakkan diri. Ku gigit salah satu tangan dari mereka dan ku tendang alat vitalnya yang mengakibatnya lelaki berkepala botak itu berteriak dan terjatuh ke tanah. Aku bisa lepas dari genggaman kedua pria tersebut. Namun sialan kaki ku lemah sekali, aku tidak bisa berlari dengan sangat kencang. Lemas sekali seperti tulang-tulangnya hancur seiring aku memaksakan berlari.
Tanganku ditarik lagi dan sesuatu yang kasar menghantam wajahku.
Aku tidak tahu jika aku pingsan lagi, yang pasti saat ini aku sedang berada didalam ruangan. Aku tengah tertidur diatas ranjang yang sangat empuk sembari menatapi langit-langit atap.
Apa aku sudah diselamatkan?.
"Kau mau mandi dulu?" aku menoleh ke sumber suara. Aku membelalak saat mendapati seorang pria yang telanjang dada dan ia menutupi bagian bawah dengan handuk sementara tangannya mengusap-usap rambut yang basah dengan handuk kecil.
Aku tidak mengenalinya walaupun ia berperawakan seperti orang Korea.
Ia berjalan mendekati ranjang lalu mendaratkan bokongnya disana. Aku menarik selimut lalu beringsut menatapinya takut. "Kau siapa? kenapa aku disini? kenapa?!" suara ku bergetar.
Pria itu menghembuskan napasnya perlahan sekali. Tubuhnya naik keatas ranjang, ia merangkak kearah aku. Tangan besarnya menyentuh pipiku lalu mencengkeram daguku dengan sangat kuat. Jarak wajahku dengan wajahnya dekat sekali sampai-sampai aku bisa mencium napasnya yang wangi pasta gigi.
"Kau santapanku malam ini."
***
Author pov
Lino menarik kerah baju Lim, lelaki itu menyudutkan tubuh supir ibunya ke pintu mobil. "Kau meninggalkannya sendirian?" Lim mengangguk. Sedetik kemudian kaca mobilnya pecah, tangan Lino dipenuhi oleh darah.
Ia menatap Lim dengan sarat amarah lalu melepas cengkramannya.
Lino mengambil ponsel lalu menghubungi orang-orangnya. Sementara itu, ibu menangis ditemani oleh Hana. Dan Hyunjin ia sama khawatirnya dengan Lino. Namun sesekali merasa bingung mengapa Lino sebegitu marahnya pada Lim?.
Beberapa kali Hyunjin menelpon Minji, tetap tidak ada balasan sama sekali.
"Kemungkinan Minji diculik dan dijual keluar negeri." Kata Airi tiba-tiba. Hyunjin menoleh padanya.
"Kenapa tidak kau kerahkan saja anak buahmu untuk mencarinya? Lihatlah Lino, dia sangat frustasi bahkan memanggil orang-orang kepercayaannya untuk mencari kekasihmu."
"Itu karena kakak teman dekatnya Minji saat SMA." Hyunjin kembali menelpon nomor Minji.
Airi tertawa kecil, "Tidakkah kau berpikir bahwa sikap khawatirnya itu tidak wajar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Kids - If I Stay
FanfictionMin Ji yang bertahun-tahun pergi dari genggaman Lino akhirnya kembali. Lino semakin marah saat mengetahui bahwa Min Ji menjadi kekasih sang adik. Bagaimana kisah Min Ji dan Lino selanjutnya ?