Pemakaman mereka semua berjalan dengan khidmat dan lancar tanpa ada gangguan. Batu nisan mereka sudah berdiri tegak diatas dan menampilkan nama nama mereka. Orang orang yang hadir dalam pemakaman itu pun satu persatu mulai pergi meninggalkan pemakaman itu. Dan hanya menyisakan Jun, Jisoo, Jihoon, dan Yugyeom serta 3 orang temannya.
"A-aku turut berduka cita atas semuanya hyung. Sebagai teman Minghao dan Myeongho, aku dan teman teman ku datang sebagai perwakilan dari kelas." ucap Yugyeom
"Minghao dan Myeongho adalah anak yang baik, mereka polos dan anak yang menyenangkan. Walaupun kesan pertama ku terhadap mereka..... Kurang bagus hehe." ucap Eunwoo
"Aku jadi ingat saat dia bilang ingin membekukan ku dan menjadikan ku patung es buat pajangan di sekolah." ucap Bambam
Sementara Jaehyun, dia terus memegang buku. "Perpustakaan sekolah jadi saksi bisu kedekatan aku dengan Minghao dan Myeongho. Kita sering baca buku bersama disana. Aku akan merindukan mereka."
Jun menyeka air mata yang jatuh ke pipinya dengan ibu jarinya, "Terimakasih sudah mau menjadi teman baik bagi dongsaeng ku. Aku sebagai hyung nya meminta maaf jika mereka berdua punya salah terhadap kalian."
Yugyeom menggelengkan kepalanya, "Tidak tidak.... Mereka anak yang baik, dan untuk hyung yang lain.... Yang gugur bersama Minghao dan Myeongho, kami juga ikut sedih."
"Terimakasih sudah datang kesini ya." ucap Jihoon
Yugyeom dan yang lainnya pun tersenyum, "sama sama hyung."
"Kalau begitu, kita berempat harus pamit hyung. Hari juga sudah malam dan besok hari bersih bersih sekolah." ucap Jaehyun
Jisoo tersenyum dan mengusap kepala mereka satu persatu, "Hati hati dijalan, dan terimakasih sudah datang. Kapan kapan mainlah ke Apartement kami."
"Iya hyung, pasti. Kalau begitu kami pamit. Sampai Jumpa hyung-nim."
Yugyeom dan yang lainnya berdiri, dan meninggalkan area pemakaman.
"Kita juga harus pulang, walaupun kita tinggal bertiga setidaknya kita tetap harus bersama." ucap Jihoon
"Mulai sekarang, kita mulai semua lagi dari awal. Kita hidup lebih baik lagi dari yang kemarin, kita lanjutkan harapan mereka kepada kita." ucap Jisoo
Jun menarik sedikit senyuman, "Yah.... Tentu, mari kita pul- ah aku lupa, hyung ku dongsaeng ku... Semuanya, kita bertiga pamit ya, kita akan hidup sesuai keinginan kalian. Ayo Jisoo hyung, Jihoon."
Perlahan namun pasti, mereka berdiri. Sebelum meninggalkan area pemakaman, mereka mengusap masing masing batu nisan, barulah pulang ke Apartement.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disebuah tempat dengan aliran air yang deras dan tebing menjulang yang mengelili sebuah sungai tengah berdiri dua orang yang saling berdampingan. Mereka berdua tengah tersenyum dan sesekali bercanda.
"Hyung, akhirnya semuanya telah selesai ya. Tak ada lagi perbuatan kalung Kristal Bulan, tak ada lagi peperangan. Huaaa senangnya."
"Tumbenan manggil hyung? Biasanya manggil Ho-ya, Myeongho-ya."
"Tuh kan hyung mah, Hao panggil Hyung dibilang tumben, giliran Hao panggil Ho-ya protes. Mau nya apa sih? Salah mulu perasaan."
"Aduh dia marah, yaak oke oke hyung minta maaf ya."
Kalian bisa tebak kan itu siapa? Minghao dan Myeongho, mereka yang sudah tenang sekarang selalu ada di sebuah sungai yang dikelilingi tebing tinggi menjulang. Menghabiskan waktu berdua dengan bercanda dan tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I ✔️
Viễn tưởngMisi baru yang mengharuskan Minghao dan Myeongho untuk bersekolah di SMA Pledis demi mendapatkan kembali 'barang' yang telah lama hilang. Apakah orang orang akan mengetahui siapa Myeongho sebenarnya? Apakah jati diri Minghao sebagai seorang Reingka...