9' Revealed

1.3K 179 104
                                    

NGIINGG..

Jun yang sedang berdiri di balkon Apartement limbung, kepalanya terasa berat sampai sampai salah satu tangannya harus meraba dinding agar ia bisa bertahan dalam posisi berdiri.

Jun berjalan pelan sambil berpegangan dinding dan masuk ke dalam kamar nya. Ia duduk di atas kasur nya, memegang kepala nya yang berdenyut hebat. Jun pun mengambil segelas air di meja samping kasurnya dan meminum nya.

"Myeongho dan Minghao dalam bahaya, identitas mereka... Terbongkar."

Dengan memaksakan diri, Jun memejamkan matanya dan mencoba untuk fokus. Kini tujuannya hanya satu. Menghubungi Hansol untuk membantu nya bertelepati. Kenapa Jun tidak langsung ke sekolah mereka? Itu karena segel yang ada pada cincin Myeongho aktif.

Cincin itu bisa menahan kekuatan Myeongho dan bisa juga mengirim sinyal bahaya pada Jun. Tapi, efek dari jurus segel yang Jun berikan memang cukup kuat. Efeknya bisa melemahkan Jun dan menguras hampir semua tenaga nya. Itulah sebab nya Jun ingin menghubungi Hansol.

Kembali pada Jun, kini ia sedang duduk bersila di atas kasur nya dan memejamkan mata.

"Ayo Jun, fokus...."

Tes..

Darah segar mengalir dari hidung Jun dengan deras setiap kali Jun mencoba untuk fokus dan melakukan telepati nya.

"Aku harus kuat, demi Myeongho dan Minghao adik kesayangan ku."

Jun kembali memejamkan matanya dan memaksakan diri untuk tetap fokus.

"Jun hyung? Ada apa hyung menghubungiku lewat telepati?"

"Hansol-ah cepat lah ke kamar ku, kita tidak punya banyak waktu."

"Ah baiklah aku akan ke kamar mu."

"Akhh... Cepat!"

"Iya iya segera."

Telepati terputus disertai tubuh Jun yang ambruk di atas kasur nya sendiri. Napas nya tak beraturan, keringat dingin membasahi dahi bahkan sampai baju nya. Darah segar masih mengalir dari hidung mancung cenayang ini.

'cepatlah datang Hansol-ah' batin Jun

CEKLEK....

Pintu terbuka, menampilkan Hansol yang tengah menarik napas nya dengan kasar. Sepertinya dia habis berlari. Secara karna jarak dari kamar Hansol ke kamar Jun lumayan jauh.

"Ya ampun hyung, ada apa? Kenapa kau jadi, astaga hidung mu."

Hansol segera mengambil tisu di rak yang berada di pojok kamar Jun dan dengan cepat ia menyeka darah yang ada pada hidung dan bibir jun.

"Ki-kita tak punya banyak waktu.. Hah.. Huh.. Antarkan aku dengan kemampuan teleportasi mu menuju SMA Pledis sekarang juga." ucap Jun

"Tapi kenapa?" ucap Hansol

"Jangan banyak tanya, nanti akan aku jelaskan. Mumpung semua nya masih tidur, ayo sekarang antarkan aku. Ini genting." ucap Jun, ia bangkit dari posisi ambruk nya dan segera duduk.

"Oh baiklah, mari ku bantu kau berdiri Hyung."

Hansol segera memapah tubuh tak berdaya Jun dan membantu nya berdiri. Disaat mereka sudah berdiri, Hansol memejamkan matanya. Ia kemudian membuka portal berwarna biru dan berjalan sambil memapah Jun masuk ke dalam portal tersebut.

Setelah mereka berdua masuk, portal tersebut pun lenyap.

♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️♦️

You And I ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang