Bagian 9 : Penjelasan.

636 62 41
                                    

40 vote buat next selanjutnya? Wkwk (sekarang sider makin berkembang)

Jangan lupa tekan 🌟🌟

🍁🍁🍁
🍁🍁🍁




"kamu itu sudah kelas dua belas. Sampai kapan kamu mau jadi anak nakal terus Aiden?"

Selesai upacara bendera, Ari yang tadi ketahuan pak Danny langsung dibawa guru killer itu ke ruang kepala sekolah. Bukan lagi ke ruang Bk karena Ari benar- benar tidak mempan diceramahi berjam jam di ruang Bk.

Pak Adrian-- kepala sekolah Sma Sandria-- menghela nafas panjang saat Ari tidak menjawab apa pun. Fidya, ibunya Aiden adalah teman Sma nya. Dan Ardan, papanya Aiden adalah sahabat semasa kuliah. Dengan hubungan keluarga yang saling dekat, jelas beban titipan dari orangtua anak ini semakin banyak.

Namun yang sangat disayangkan dari itu semua adalah kenyataan bahwa anak sahabatnya ternyata sangat sangat bandel. Gak bisa diatur. Dan selalu berbuat seenak jidat. Seolah Sma Sandria ini punya bapaknya dan semua guru digaji oleh orangtua nya. Ya biarpun ayah Aiden adalah penyandang donatur terbesar di Sandria.

Tatapan mata Ari seperti sedang melamun. Tidak peduli di depannya seorang kepsek lagi memperhatikan dengan sabar.

"kamu sedang memikirkan apa?" tanya pak Adrian dengan suaranya yang lemah lembut.

Bibir Ari mengerucut. Tampangnya sendu sekali. "Aisyah"

"siapa Aisyah?" oh ternyata mikirin cewek toh. Pak Andrian manggut-manggut. "pacar kamu?"

"udah putus. " oh kasihan...

"kenapa bisa putus?" pak Adrian tidak habis pikir kenapa sekarang dia malah menawarkan anak badung itu untuk curhat.

"saya diputusin gara-gara bohongin dia." suara Ari sangat melas. Bikin pak Adrian iba sekaligus geli disaat bersamaan.

"bohongin apa?" dan mengalirlah cerita Ari dari A sampai Z.

Pak Adrian mendengarkan dengan serius. Seperti sahabat yang lagi dengerin temannya ngegalau. Beberapa kali dia tidak habis pikir ternyata anak laki-laki yang katanya paling populer di sekolah itu bisa alay juga. Dan lagi selain bandel, Aiden Refari itu sebenarnya juga bucin.

Diakhir cerita, Ari garuk-garuk kepala. Bingung kenapa dia bisa gampang banget curhat sama kepsek. Bukan sama ketiga sahabatnya. Ya biarpun pak Adrian ini sahabat daddy-nya. Tapi tetap saja harusnya Ari merasa segan. Bukannya malah blak-blakan. Sepertinya efek diputusin Aisyah membuat otaknya jadi sedikit bermasalah.

"jadi kamu nyamar jadi anak kelas satu? Wah.. Harusnya kamu dapat hukuman nih" ujar pak Adrian.

Mata Ari membulat. "yah jangan dong pak. Kan saya lagi patah hati"

"emang kamu pikir saya peduli?" ya allah ni kepsek napa balik lagi garangnya. Ari meringis.

"jangan gitu dong pak. Saya kan baru dapat hukuman."

"hukuman apa? Kamu belom dihukum. Sudah keburu curhat" wajah pak Adrian terlihat kesal.

Ari menggigit bibir bawahnya. "kali ini aja deh pak jangan hukum saya. Saya lagi bingung nih"

"bingung gimana cara balikan?" tebak pak Adrian.

"benar!" seru Ari. "kasih saya solusi dong pak. Saya tuh sayang banget sama Aisyah. Gak rela saya tuh diputusin. Masa kembarannya Shawn Mendes diputusin cewek sih. Apa kata orang nanti"

Annoying Heart (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang