Bagian 1 : Teman pertama.

1.4K 69 6
                                    


     Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat & kejadian.






🍁
🍁
🍁
Jangan lupa tekan ⭐


      Suasana ramai tampak terlihat di area depan sekolah Sma Sandria. Salah satu sekolah swasta paling favorit di Jakarta Selatan. Bangunan nya yang megah dengan lapangan parkir yang luas, ditambah fasilitas-- yang konon katanya terdapat ruang gym sendiri-- tentu saja memakan biaya bulanan yang tidak sedikit.

    Tidak jauh dari gerbang utama, di koridor utama berdiri seorang gadis dengan rambut panjang yang dikepang dua lengkap dengan penampilan layaknya anak mpls. Aisyah memandang bingung sekelilingnya. Tidak ada teman smp nya yang ikut masuk ke sandria, dia tidak mengenal siapa pun disini. Kadang Aisyah juga bingung kenapa orangtuanya harus memasukkan nya ke sekolah bergengsi ini.

    Di lapangan yang luasnya hampir menyaingi gor ragunan, sekumpulan anak OSIS dengan jas almamater bewarna biru pekat terlihat berjalan kesana-kemari. Aisyah hanya berharap pengumuman untuk berbaris cepat-cepat dilaksanakan karena dia tidak mau lebih lama sendirian di koridor seperti ini.

    "Hei."

   Terkejut, Aisyah menoleh kesamping. Seorang cowok dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi-gigi putihnya berdiri disebelahnya.

   "Kamu hati ku dag dig dug saat aku melihatmu."   

    Aisyah tidak mengerti. Kernyitan di dahinya semakin banyak.

    "Jatuh di hadapan ku. Membuat aku buru-buru mendekatimu."

    Ah, cowok ini lagi nyanyi ternyata. Dasar caper, pikir Aisyah.

    "Gue bukan bidadari. " Ujar Aisyah jutek, lalu pergi meninggalkan koridor utama.

    "Serius bukan bidadari?" Jantung Aisyah nyaris copot mendengar suara tadi mengikutinya.

    Dia mendesis jengkel. Mau apa sih orang ini !?

    "Bukan bidadari tapi kok bisa bikin gue terpikat?"

   Aisyah menghentakkan kaki kesal. Cowok aneh yang benar-benar aneh itu memotong jalannya dengan merentangkan tangan lebar-lebar.

    "Lo siapa sih?!" Bentak Aisyah.

   "Kenalan dulu. Baru nanti gue jawab." Kata cowok itu sambil menyodorkan tangannya.

   "Gak Sudi!" Balas Aisyah sambil membuang muka.

   "Sudi 'in dong. Banyak manfaatnya loh kenalan sama gue." Ujar cowok itu pede.

   Aisyah memutar bola mata. Dalam hati dia merutuk, plis lah ya ini dunia gue bukan dunia wattpad. Kenapa harus ada drama alay kayak gini.

    "Eh jangan bengong! Disini banyak setan loh." Mendengar kata setan yang diucapkan cowok itu, mata Aisyah langsung bergerak ketakutan.

    Hal itu jelas tertangkap oleh kedua mata cowok di depannya. Cowok yang memakai celana biru khas anak smp itu lantas tertawa geli.

    "Canda. Muka Lo pucet banget."

   "Gak lucu!" Omel Aisyah. "Udah lu sana minggir! Gue mau jalan."

   "Kenalan dulu ayooo" dengan paksa, cowok itu menarik telapak tangan Aisyah dan dijabatnya erat.

   Aisyah terperangah.

  "Apa-apaan sih!" Berusaha melepas, telapak tangan Aisyah malah digenggam semakin erat.

   "Tenang dulu. Gue bukan tukang hipnotis kok." Ucap cowok itu, suaranya yang lembut semakin dibuat lembut.

     "Kenalin, nama gue Ari. "

  "Anak baru juga?" Tanya Aisyah sangsi. Karena kalau dilihat dari gaya bicaranya yang sokab, Aisyah rasa Ari ini bukan anak mpls kayak dia.

   "Oh ya jelas dong." Senyum Ari mengembang lebar. "Emang gue ada tampang kakak kelas?"

    Aisyah mengamati wajah di depannya. Wajah putih berseri, hidung mancung, alis tebal seperti barisan ulat bulu, mata coklat terang dan senyum manis. Gak ada tampang galak, apalagi tampang tua. Cowok ini persis seperti anak smp yang baru lulus.

   Gadis itu menggeleng. Senyum Ari belum juga pudar.

   "Nah. Sekarang nama Lo siapa?" Tanya Ari semangat.

   Dengan malas-malasan Aisyah menjawab, "Aisyah. "

   "Kok galak sih? Gak lembut kayak istri Rasulullah?" Tanya Ari dengan wajah serius.

   Mulut Aisyah terbuka lebar. Si Ari ini... Benar-benar gak jelas ternyata.

   "Jangan shock. Gue cuma bercanda."
 
  Bercanda, bercanda, bercanda, jangan-jangan namanya juga cuma bercandaan.

    "Aisyah, sekarang kita temenan ya."  Seru Ari, lalu menarik tangan Aisyah untuk segera ke lapangan. "Ayo, sebentar lagi disuruh baris."

   "Ari?" Panggil Aisyah di sela perjalanan.

  Langkah Ari terhenti. "apa?"

   Aisyah ragu untuk mengatakan nya. Tapi dia juga heran. "Kok Lo bisa tau kita harus ke lapangan? Kan blom disuruh."

    Ari tersenyum misterius. "Gue ini cenayang."



🍁🍁🍁



      Enam puluh menit mendengar celotehan mulai dari pemilik yayasan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah sampai akhirnya ketua osis, ternyata tidak seburuk fikiran awal Aisyah yang berdiri di samping Ari.

    Sejak tadi, cowok tinggi itu terus-terusan bercerita. Apa saja dia omongin. Mulai dari makanan favoritnya, minuman favoritnya, hobinya, aplikasi yang ada di hapenya, sampai betapa dia jijik banget waktu diajak main tik tok sama mamahnya. Absurd memang. Tapi berguna untuk mengusir kebosanan Aisyah selama di lapangan.

    "Lo dari smp mana?" Berhubung Ari ini orang pertama yang dikenalnya, Aisyah ingin lebih tahu sosok yang akan menjadi temannya ini.

   "Smp 28."

  "Ih serius?" Mata Aisyah berbinar kaget. "Lo pinter banget dong. Gue waktu itu mau masuk situ. Tapi nem nya gak cukup." Cerita Aisyah.

   "Oh ya?" Mata Ari memandang penuh minat. "Emang Lo dari smp mana?"

   "Smp 19. "

  "Lah itu kan juga bagus. Bagus banget malah."

  "Tapi gue pengennya di 28 tau. "

   "Yaudah kita tukeran SMP aja yuk." Ajak Ari sambil menaik turunkan alisnya.

   Aisyah tertawa ngakak. "Gila, orang udah sma juga."

   Mereka berdua tertawa geli.

  "Suttt. Di depan ada senior, Lo berdua gak takut apa?" Ujar seorang cewek berwajah oriental yang berdiri di depan Aisyah tiba-tiba.

   "Eh?" Aisyah melongok ke depan. Dan benar saja, seorang senior perempuan berwajah galak tengah melototinya. Aisyah jadi gak berani.

   "Yailah santai aja kenapa, " Ari mengibaskan tangan tidak peduli. "Dia tuh cuma pura-pura galak aja."

    "Lo tau darimana?" Tanya Aisyah dan cewek di depannya kompak.

   Ari meringis, entah karena apa. "Ya... Kebanyakan senior kan kayak gitu."

    Aisyah menghela napas panjang. "Tar kalo kita ketauan, suruh maju ke depan. Gak lah malu. Udah Lo jangan ajak gue ngobrol lagi."

   Di tempatnya berdiri, Ari cuma bisa manyun. Huh, Aisyah Cemen banget.




🍁🍁🍁

Aku come back!!!
Siapa yg kangen sm arsyah?? Wkwk gk ada ya?😂

Seperti biasa, jgn lupa vote & komennya karena itu semua gratis tis tis tissssssss






      
   
   

Annoying Heart (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang