eighth

524 30 1
                                    

"Ekhem,maaf mengganggu kalian, Mia apa kau sudah siap?" tanya Daddy dari balik pintu kamar hotel Mia

"Daddy kau menyebalkan!" ucap Dayiena sambil mengerecutkan bibirnya, hingga menyerupai mulut ikan buntal.

"Sorry Dayiena,  Mia kau harus bergegas, 5 menit lagi acara pertunangan mu di mulai, ini kali pertamanya aku melihatmu bersama  dengan pria selain Daddy, kau tidak mau melewatkan ini bukan,ayo cepatlah?"
jelas Daddy, ia pun menawarkan lengan kirinya kepada Mia.

"Baiklah" jawab Mia singkat,ia tak ingin lagi mendengarkan ocehan daddy, yang ia anggap membosankan, baginya ia harus segera menemui Mateen,calon tunangannya

Mereka bertiga pun akhirnya berjalan beriringan, dengan posisi Mia yang mengapit lengan daddy, dan Dayiena yang mengikutinya dari belakang,  menuju ballroom hotel, tempat dimana pertunangan Mia dan Mateen di adakan

Gugup, senang, sedih bercampur jadi satu di hati Mia, ia tidak tahu apakah harus senang atau sedih, pikirannya melayang memikirkan bagaimana hancurnya hati Jaeffrey sekarang, apakah keadaan Jaeffrey baik-baik saja, atau justru sekarang Jaeffrey berdiri di tepi jembatan untuk bunuh diri, semua pikiran-pikiran buruk itu terus menghantui Mia hingga ia tak sadar sudah sampai di tempat yang ia tuju.

"Mia kita sudah sampai" ucap Daddy membuyarkan pikirannya

Prosesi pertunangan Mia dan Mateen pun di gelar, Wakeel, adik laki-laki Mateen bertugas membawa baki yang berisi sebuah kotak cincin, dengan senyum, ia pun menyerahkan kotak cincin itu kepada Mateen, segera setelah ia mengambil cincin untuk Mia, ia pun dengan cepat meraih jari tangan Mia untuk di pasangi cincin yang telah ayahnya pesankan untuk mereka,

Cincin itu terlihat simple namun mewah dengan hiasan berlian kecil, yang membuat Mia membelakkan mata ketika melihatnya

"Astaga berlian" ucap Mia tak sadar, Mateen pun lantas tersenyum mendengar tunangannya kagum dengan cincin yang tengah ia pasangkan.

"giliranmu" Ucap Mateen tepat setelah ia memasangkan cincin di jari Mia

Mia pun segera mengambil cincin yang ada di hadapannya, keringat bercucuran di dahi nya mengingat ini pertama kali bagi Mia menyentuh dan berhadapan dengan Mateen secara langsung, hampir saja cincin itu berada,di jemari Mateen, namun tiba-tiba...

"Hentikan pertunangan ini atau kalian semua akan menjadi saksi mata atas kematian Mia!!"






Hareudang~~~

Jangan lupa vote dan koment ya biar aku semangat, dan makasih bgt buat kalian yang baca, you are my beautiful sunshine💛💜💛

ellectricitáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang