Perempuan

161 15 6
                                    

"Guru memang bukan orang yang besar seperti presiden. Tapi tak akan lahir seorang presiden tanpa pengajaran seorang guru"

~Shafiyah~


"hfuuuhhh" Lagi, Shafiyah menghela napas menahan sabar

Disampingnya, sang sahabat tak henti hentinya berbicara, sudah seperti petasan mercon yg biasanya ada di pernikahan saat menyambut pengantin pria yang baru datang bersama rombongan besan.

"Innallaha maashobirin" dari tadi hatinya terus menggumamkan itu.

"nah anak anak, jangan lupa ya, kalian follow akun ig nya ibu, namanya @Nitasha, nanti langsung ibu folback kalau ada sinyall, kalian ga usah khawatir, meskipun ibu mau jadi selebgram, tapi ibu ga sombong kok, suer"

Krik..krik..krikk

Anak-anak kecil yang ada di depan mereka melongo, bingung. Mereka tak mengerti apa yang Nita bicarakan. Namun, Nita tak peka.

Nita semangat sekali, apalagi saat mempromosikan akun instagramnya, sementara Shafiyah memilih duduk dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Lagi, ia malu sekali mengakui Nita sebagai sahabatnya, dan ini sudah kali kedua.

Dan lagi, ia juga malu pada dua tentara yang bertugas membantu mereka sampai di sekolah, mereka juga ikut-ikutan melongo seperti anak-anak.

"bang, saya baru tau ada guru yang promosi ig di pedalaman" samar-samar, Shafiyah mendengar Nichole berbicara pada Yusuf. Dan ia, tidak sengaja bertatapan dengan kedua tentara yang tengah berdiri di depan pintu kelas yang sangat sederhana itu.

Shafiyah menatap kedua tentara itu dengan tatapan 'tolong dimaklumi'

Keduanya balik tersenyum maklum.

"Fiyahh" Shafiyah menoleh ke arah Nita

"kamu mau ngomong ga?, ayo berdiri"

Shafiyah bangkit, ia berdiri disamping Nita. "selamat pagi anak-anak"

"pagi buuu"

Shafiyah tersenyum, apalagi saat melihat anak-anak pedalaman begitu antusias, ia jadi semangat.

"kalian semangat sekali, ibu jadi semangat juga. Kalian semua sehat kan?"

Semua anak kompak mengangguk.

Lagi, Shafiyah tersenyum.

"nah anak-anak, ini namanya ibu Shafiyah, kalian bisa panggil ibu Fiyah" Nita berbicara sambil memegang bahu Shafiyah. Yang dibalas anggukan kepala oleh anak-anak, tanda mereka paham.

Shafiyah dan Nita memutuskan untuk perkenalan dihari pertama, tidak lupa mereka berdua juga mengajak anak-anak untuk bermain game.

Hingga tak terasa, waktu sudah menunjukkan jam pulang sekolah. Shafiyah dan Nita pun memulangkan anak-anak.

"ibu guru, terima kasih sudah mengajar kami hari ini" salah seorang murid yang Shafiyah kenal menghampiri mereka.

"sama-sama Thomas, besok sekolah lagi ya?" Shafiyah mengusap kepala Thomas dengan sayang.

Ia tidak sadar bahwa tindakannya itu disaksikan oleh tiga orang tentara yang setia berdiri di samping sungai, menunggu anak-anak yang akan menyebrang.

"calon ibu yang baik" gumam Yusuf yang di balas anggukan kepala oleh Nichole.

"benar bang, ciri-ciri perempuan penyayang, iya kan kapten?" Nichole menoleh kearah Zidane yang berdiri disamping nya

ShafiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang