menaruh harapan?

191 19 15
                                    

Jangan lupa:) vote dan komen yaa:)
Selamat membacaaaa


"Kamu tau kenapa manusia disebut makhluk yang paling mulia?
Karena mereka diberi akal untuk bisa berfikir. Dan lagi, hanya manusia lah yang diberi pilihan dalam hidup mereka"

🍁Shafiyah🍁


Tak terasa, sebulan sudah Shafiyah dan Nita mengajar di pedalaman. Hari ini sekolah libur, Shafiyah dan Nita menggunakan waktu mereka untuk membantu para ibu bercocok tanam.

Shafiyah dan Nita berencana menghubungi keluarga mereka, namun karena harus turun dulu dan jaraknya juga sangat jauh, mereka harus menunggu tentara yang akan mengantar mereka, kebetulan sekali pagi hari ini zidane dan semua anggotanya memiliki misi yang harus segera diselesaikan. Jadi Shafiyah dan Nita harus menunggu para tentara itu menyelesaikan misinya. Dan mereka memanfaatkan itu dengan membantu para ibu

Shafiyah membantu menggali ubi yang sudah siap panen, sementara Nita membantu menanam benih baru.

Mereka berdua keasyikan dengan kegiatan itu ditambah para ibu yang ramah membuat kedua orang itu melupakan tujuan awal mereka

"Permisi mace" Sapa suara bariton yang berhasil membuat semua orang menoleh termasuk Shafiyah dan Nita

Disana sudah berdiri Zidane dan Nichole

"Kami ingin bicara dengan kedua ibu guru" Kali ini Nichole yang bersuara, membuat semua ibu mengangguk dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka

Sementara Shafiyah dan Nita pamit sebentar dan menghampiri kedua tentara itu

"Mau bicara apa? " Tanya Shafiyah saat sampai di hadapan Zidane dan Nichole.

"Anda ini masih muda, tapi punya ingatan yang buruk" Sahut Zidane sambil menatap remeh kearah Shafiyah.

Hal itu lantas membuat kening Shafiyah berkerut

"Saya tidak mengerti maksud anda kapten Zidane" Jawab Shafiyah

Nichole menatap sekilas kearah atasannya itu, ia melihat Zidane tersenyum miring. Dan untuk pertama kalinya Nichole melihat Kaptennya itu ber ekspresi.

"Bukannya kemarin kita sudah sepakat mengantar kalian untuk menghubungi keluarga?" Kata Nichole

Zidane masih menatap remeh Shafiyah, "seperti nya mereka lupa" Katanya dengan nada menyindir

"Heh kapten kutub!!, biasa aja dong natap sahabat saya, itu mata udah kaya mata pelakor di Sinema indos*ar" Nita yang sejak tadi diam akhirnya bersuara, ia jadi sewot sendiri melihat tingkah Zidane

"Kenapa? Mau juga saya tatap kaya gini? " Tanya Zidane yang sukses membuat tiga orang yang ada di sana merinding

"Idiwwww! Amit amit jabang bayi, GAK" Balas Nita galak

Shafiyah langsung memegang lengan Sahabatnya itu, berusaha menenangkan.

"Maaf tadi kita terlalu asik membantu para mace, jadi lupa kalau hari ini kita mau hubungin keluarga kita masing masing" Kali ini Shafiyah yang berbicara, dengan nada lembutnya yang membuat kedua tentara itu hanya bisa menarik napas.

"Ga papa, kalau gitu bisa kita berangkat sekarang? Soalnya kalau terlalu siang kita bisa pulang kemalaman, dan itu sangat bahaya" Kata Nichole

Shafiyah mengangguk, "bisa kok, kalau gitu kita berangkat sekarang saja"

"Mace, kami izin pamit, mau menghubungi keluarga" Kata Shafiyah kepada para ibu ibu yang ada disana

Semua mengangguk, "hati hati ya" Kata beberapa ibu.

ShafiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang