"Eh Salma cantik,pasti selama liburan lo perawatan ya? Kayaknya kemarin lo nggak secantik ini deh," Itu suara Nathan,dia ngegombal di depanku. Yang bener aja,dia ngegombal dengan suara yang lantang. Bahkan seisi kelas bisa dengeri gombalannya.
"Alah bacot lo,ending-endingnya nanti minta traktir makan di kantin juga," Tebakku.
"Nggak lah,gini-gini gue punya uang kalek. Mana ada coba cewek nraktir cowok," Ia mengucapkannya dengan sombong,seolah-olah dia nggak pernah minta traktir cewek-cewek waktu SMP dulu.
"Ada tu,nyatanya yang lagi ngomong sama gue ini,dia sering minta traktir cewek-cewek." Aku memperjelas fakta di diri Nathan.
"Eh kapan?perasaan gue baru kenal lo kemarin waktu pendaftaran. Kenapa lo sok nuduh gue kayak gitu?" Nathan membela diri dengan memperjelas bahwa aku dan dia baru berkenalan kemarin pendaftara. Ia juga tak lupa mengedipkan matanya,memberi kode-kode.
Eh iya lupa batinku,
Sebenarnya,kemarin sebelum kita masuk sekolah,kita sepakat untuk tidak terlihat sudah kenal lama dan nggak boleh duduk bareng. Huh,Untung Nathan mengingatkanku,terimakasih Nathan. Kenapa aku bisa lupa sih?
"Kan gue cuma feeleng doank. Karena tampang kayak lo itu sukanya cuman pengen makan,tapi nggak mau bayar!" Aku mengarang kata-kata agar semua orang tidak mencurigai bahwa kami saling kenal.
"Terserah!!" Nathan meninggalkan meja yang kududuki dan pergi duduk di bangku belakangku. Putra?dia sudah duduk dari tadi di bangku belakang Nathan.
Setelah percakapan antara aku dan Nathan berakhir, datanglah segerombolan temanku yang lain. Buset dah langsung segerombolan. Mungkin janjian dulu kali ya tadi. Tapi saat hampir sudah memasuki kelas,mereka saling berpencar. Aneh ya
Pertama kali masuk Liana,dia memakai penjepit rambut berbentuk pita berwarna merah,yang dijepitkan di poni rambut bagian kiri. Kesanya dia terlihat faminim. Dia memilih duduk di bangku depan sendiri,tepatnya bangku samping Mella.
Selanjutnya,siapa ya????itu mukanya nggak keliatan,pasalnya dia menggunakan topi dan masker. Idihhh sok-sokan kayak artis K-Pop. Dia kemudian duduk di bangku sampingku. Aku masih memperhatikannya,karena merasa diperhatiin, dia menoleh ke arahku. Ehhhh ternyata Rian,anjirr. Dia mengedipkan matanya genit kepadaku. Aku hanya bisa menahan tawa. Tak lama sesudah itu,Putra mulai bersuara.
" WAH NGGAK PERNAH GUE SANGKA DI SEKOLAH KITA ADA ARTIS K-POP...." Putra memang sengaja mengeraskan suaranya,agar siswi-siswi penggemar K-Pop yang berada dikelas tahu. Suasana kelas pun heboh karena ucapan Putra tadi.
"WAHHJJ SEMBARANGAN LO KALOK NGOMONG,GUE INI ASLI ORANG INDONESIA!!"
"Kalau bukan K-Pop, kenapa pakai masker?" Tanya putra dengan nada menantang. Rian kemudian membuka masker dan topinya.
"NIH LIAT!!!GUE ITU BUKAK K-POP,KALIAN JANGAN PERCAYA SAMA DIA!!" Rian meyakinkan cewek cewek satu kelasnya itu. Bukannya cewek-cewek berhenti untuk heboh,mereka melainkan tambah mengeraskan suaranya,jadi tambah heboh deh.
"WOI KALOK LO BUKA TOPENG LO,BUKANNYA TAMBAH HENING, MALAH TAMBAH RAME GOBLOK,SEENGGAKNYA NYADAR!!KALAU K-POP NGAKU AJA,BIAR SUASANAA NGGAK TAMBAH PARAH ANJIRR!!!" Putra memberi tahu kepada Rian. Ya nggak bisa dipungkiri,memang wajahnya Rian itu mirip personil K-Pop yang terkenal itu,Baekhyun EXO.
"GUE BUKAN K-POP AILAHH" Rian masih saja ingin menang.
"Daripada ini kelas tambah rame mending lo keluar aja sana!" Mella mengusulkan pendapatnya. Rian mengangguk setuju dan berlari keluar kelas. Emang,Rian kalau udah sama Mella itu nurut,pasalnya dia saudaranya. Sama kayak aku dan Putra. Bundaku adalah kakak dari ayahnya Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction~Salma Taqia Az-zahra Kisah persahabatan antara sepuluh sekawan. Kisah ini dimulai sejak masuknya diriku ke jenjang SMA. Persahabatan yang kacau karena terbumbui rasa cinta didalamnya. Bukankah itu sangat tidak masuk akal? Star setelah lebaran tahun...