rapat OSIS

93 51 25
                                    


Mungkin tidak akan terjadi apa-apa jika aku diam saja,dan tidak ada tangan yang mencampurinya.

~Salma Taqaz~

~Salma Taqaz~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Pelajaran bahasa sudah selesai, yang artinya para OSIS akan memulai rapatnya.

Aku yang termasuk dalam organisasi tersebut berjalan menuju ruang musyawarah.

Saat perjalanan memang sangat sepi. Hanya ada suara sepatu yang bergesekan.

Sesampainya aku di ruang musyawarah, aku sudah melihat beberapa anggota OSIS yang sedang menyiapkan segala keperluan yang diperlukan.

"Sal,Nathan mana?" tanya Brian, salah satu anggota OSIS.

"Tadi baru dipanggil pak Hasan, mungkin lagi dikasih tau apa pembahasan rapat hari ini," ucapku. Pak Hasan adalah guru PPKn sekaligus pembimbing OSIS sekolah ini.

"Ya udah,"

Setelah beberapa menit kami menunggu,pintu ruangan ini pun terbuka. Menampilkan Nathan yang membawa beberapa dokumen.

"Rapat kali ini kita cuman bahas acara sebelum liburan besok. Tadi Pak Hasan bilang,katanya acara besok kalok bisa dibuat menarik. Kalok usul gue nih,mending kita buat acara konser aja. Sekalian nanti OSIS buat bazar disana." usul Nathan.

"Kalok menurut gue,mending kita libatin suasana romantis juga. Biar tambah waw aja," usulan Bima sepertinya sangat membantu.

"Berarti,konsernya bertema romantis gitu?" tanyaku.

"Ya,bisa jadi."

"Tapi juga harus ada unsur menariknya dong," Bria ikut bersuara.

"Menarik? Tarik menarik?" Rian mulai bercanda.

"Tarik tambang aja,biar bisa menarik,gimana?usul gue bagus kan?" Marsyel ikut bercanda.

"Jangan bercanda dong!!" ucapku,agar mereka bisa serius."Yang lain bisa berpendapat?" tanyaku.

Seorang mengacung,ingin berpendapat."Gimana kalok di ujung acara nyalain kembang api aja!" seseorang tersebut sedikit termenung kemudian melontarkan pernyataan, "Kalok bisa ditambah bakar jagung,biar pulang-pulang kenyang."

Usulan yang menarik,kami mengangguk-angguk. Namun untuk usulan yang kedua,banyak yang memikirkannya terlebih dahulu.

"Ide bagus." celetuk Nathan. Bagaimana lagi,jika Nathan sudah menyetujui kami juga sepertinya akan ikut setuju. Karena Nathan pasti punya alasannya.

"Kalok ada bakar jagung, pasti bakal menarik bukan? Ditambah suasana kekeluargaannya. Bisa jadi nilai plus buat sekolah kita." sudah diduga. Nathan pasti punya alasannya.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang