Seminggu yang melelahkan. Selama seminggu ini aku menghabiskan waktu hanya untuk belajar,dan belajar. Semata-mata agar nilai dalam raporku tertulis dengan angka yang tinggi.
Aku sekarang sedang berjalan-jalan bersama sahabat-sahabat, hanya sebatas merayakan selesainya ulangan semester pertama ini. Taman, jika hari libur memang sangatlah ramai. Banyak orang yang berdatangan hanya sebatas ingin menghibur dirinya dari bosannya bekerja setiap hari. Sama halnya dengan kami,kami datang kesini juga karena ingin reflesing.
Taman memanglah tempat yang sangatlah indah,juga berguna menyegarkan otak pikiran kita yang sempat bermasalah karena berpikir terlalu dalam sebab bekerja,atau bersekolah.
"Nanti setelah di taman,kita mampir ke kafe Salma dulu yuk!" Putra mengusulkan agar kita pergi ketempat yang diinginkan.
"Mau ngapain kesana?" Tanyaku kepada Putra.
"Cari wifi,hehehe,"
"Keenakan donk lo nanti," Rian ikut bersuara.
"Biarin,emang lo juga enggak?" Rian hanya cengengesan.
"Tapi seenggaknya gue beli sesuatu di sana, nggak kaya lo, dateng cuman pengen wifinan doank. Beli juga cuman air putih." Rian juga sering dateng ke kafe bundaku,hanya sebatas mencari wifi,dan makan. Beda halnya dengan Putra, dia kesana bukan ingin makan,melainkan mencari wifi saja.
"Sok tau lo,"
"Emang kenyataankan?"
"Sudah ya mas-mas, kita mau berlibur disini,bukan mau berantem." Potong Liana.
"Ya udah,nanti setelah kita seneng-seneng di taman, kita ke kafe gue deh. Gue traktir kalok bisa. Sukur-sukur buat ngerayain kemenangan kita dari siksaan seminggu kemaren," Kemenangan?Yap,kita kemarin berturut-turut juara se-sekolahan. Nggak usah dikasih tau urutannya ya...malez,kepanjangan. Yang pasti,nomor satu adalah Rio.
"Boleh,nanti gue suruh sopir rumah buat jemputnya diundurin." Beri tahu Mella,kemudian mengeluarkan handphone dari tas kecilnya.
Kami sekarang sudah berada di sebuah taman yang begitu asri,dengan pepohonan yang rindang, daun yang hijau,dan beberapa permainan anak-anak. Kami memilih duduk di bawah pepohonan yang sangat besar. Duduk di bawah pohon bersama dengan angin yang berhembus,memanglah sangat nyaman.
"Bentar ya,gue mau beli makanan dulu di restoran deket sini," Rangga memang sangat pengertian. Dia akan cepat mengerti keadaan. Dia segera berdiri meninggalkan kami,berjalan pergi mendekati sebuah toko yang lumayan besar.
"Rangga memang selau pengertian ya," puji Liana,"Beda banget sama Nathan,padahal merelakan sodaraan." Nadanya bagai menyindir. Nathan hanya bisa melirikkan matanya menghadap Liana.
"Kenapa?lo butuh perhatian dari gue?kalok pengen,bilang aja!!nggak masalah kok buat gue,kan gue sahabat lo." Yang benar saja,apakah yang berbicara ini Nathan?sejak kapan dia jadi manis sama Liana?Salma Salma,,, mereka ini sahabat. Wajar dong kalau mereka seperti ini.
"Malez banget gue minta sama lo,yang laina masih ada kali," Tolak Liana.
"Tadi minta diperhatiin,udah diperhatiin dicuekkin. Dasar cawak" Jawab Nathan.
"Biarin,gue juga nggak butuh bantuan dari lo tuh. Gue cuman bandingin lo sama Rangga doank,salah?" Rame lagi deh. Emang cara kita jaga silaturahmi itu kayak begini ya. Selalu bersama walau saling adu cocot.
Beberapa menit kemudian,Rangga sudah kembali dengan membawa beberapa makanan dan minuman. Nathan yang paling dekat dengan jarak Rangga berjalan,sudah bersiap-siap untuk memangsa makanan yang dibeli Rangga di restoran tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction~Salma Taqia Az-zahra Kisah persahabatan antara sepuluh sekawan. Kisah ini dimulai sejak masuknya diriku ke jenjang SMA. Persahabatan yang kacau karena terbumbui rasa cinta didalamnya. Bukankah itu sangat tidak masuk akal? Star setelah lebaran tahun...