*****"Gile ini sekolah,Gedhe banget sumpah,ampek sakit kaki gue," Keluh Nathan.
"Lo aja yang kaum jantan capek apalagi kita para kaum betina..." Intan merentangkan kakinya supaya tidak varises.
"Hehehe," Nathan hanya terkekeh,"Eh bro mana Rian?" Nathan menanyakan keberadaan Rian yang sedari tadi tidak kelihatan .
"Paling masih dikejar-kejar para fansnya," Perkiraan Putra memang benar. Terlihat di pojok dekat kantin kelas 11 girl, Rian kesusahan berjalan karena dirubungi beberapa cewek. Sesampainya Rian didekat kami,ia langsung meminta tolong untuk mengusir mereka. Sepertinya Rian begitu kewalahan menghadapi fansnya.
"Para fans Rian yang terhormat,Rian mau makan dulu sama kami. Tolong diberikan waktu sebentar ya!nanti kalau sudah makan dan kenyang,kalian boleh ngejar-ngejar dia lagi," Perkataan Putra diangguki oleh Rian,kemudian Rian melotot karena kalimat Putra yang terakhir.
"Kenapa?yang penting mereka pergi,dan lo bisa santai." Putra emang kalau sudah bersama Rian sukanya ribut."Lo juga harus berterimakasih sama gue,gara-gara gue lo punya fans kan?katanya lo pengen jadi artis," Putra memang benar,Rian dari dulu punya cita-cita untuk jadi seorang artis terkenal.
"Ya nggak gitu juga caranya goblok," Rian menyalahkan Putra,"Gara-gara lo kaki gue jadi pegel,mana ini sekolah gede banget lagi.." Mereka memang selalu berantem,"Gara-gara lo juga gue jadi kewalahan kayak tadi. Kalau pengen gue terkenal,YA SIAPIN BODYGUARD DONKKKK" Rian mencibir dengan suara keras tepat di telinga Putra. Putra hanya menutupi telinganya agar suara Rian tidak membuat gendang telinganya pecah.
"Ya SIAPIN SENDIRILAH!! Lo punya uang kan?" Nada Putra seperti meremehkan.
"Kan lo yang pengen gue terkenal,"
"Heh,gue tanya sama lo,yang punya cita-cita pengen jadi artis siape?"
"Gue,"
"Yang pengen terkenal,siape?"
"Ya gue lah,"
"Yang seneng kalau punya fans banyak,siape?"
"Ya gue."
"Trus kenapa harus gue yang cariin lo BODYGUARD GEMBELLL??" Rian jadi bungkam,dia tidak bisa berkata apa-apa.
"Iya juga ya," Rian hanya mengatakan kalimat itu. "Tapi siapa suruh lo bantu gue jadi terkenal?jadi,lo.harus.tanggung.jawab. Gara-gara lo gue dikejar-kejar ama cewek-cewek tadi!!! Lumayan kalau mereka cantik-cantik kayak orang Korea.lha ini, mukanya malah kayak nenek-nenek Lampir. Gue jadi takut taukk,"
"Iye,gue tanggung jawab. Udah sono makan dulu,"
"Tumben lo perhatian sama gue,jangan-jangan lo juga penggemar gue,"
"Enak aja kalok ngomong. Gue gini-gini juga masih sadar kalok sahabat lo kalekkk," Putra menjitak kepala Rian keras.
"Sakit ogeb!" Rian kesakitan,ia mengelus-elus kepala yang sakit itu."Btw,lo mau bantu gue apa?" Tanya Rian penasaran.
"Emmm,gue bakal sebar aib lo ke sosmed, gimana?dijamin deh,bakal ilang semua fans lo itu," Heran aku sama ini anak,bundanya dulu ngidam apa sih,sampai-sampai anaknya kayak begini. Nggak punya rasa malu sama sekali. Kali ini yang jitak kepala bukan hanya Putra, Rian juga ikut menjitak kepala,kepala Putra tepatnya.
"Lo kira gue surat pemberitahuan?!!" Protes Rian takterima. Karena merasa haus,Rian kemudian pergi ke kantin kelas 10 boy,dan meninggalkan kami.
Sesampainya Rian di kantin,ia langsung mengambil dua nasi uduk,gorengan dan air putih. Lalu membayarnya, total pembayaran hanya sepuluh ribu saja. Rian emang selalu irit,walau dia anak orang kaya. Dia kemudian kembali ke kelas,dan memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction~Salma Taqia Az-zahra Kisah persahabatan antara sepuluh sekawan. Kisah ini dimulai sejak masuknya diriku ke jenjang SMA. Persahabatan yang kacau karena terbumbui rasa cinta didalamnya. Bukankah itu sangat tidak masuk akal? Star setelah lebaran tahun...