sahabat kecil

21 10 4
                                    

Dia, teman yang selalu membuatku bahagia.
Yang datang menghiburku ketika aku terluka..
~Salma Taqaz~


*****

Taman hari ini suasananya sangat mendukung. Langit biru dengan awan tipisnya, membuatnya terlihat cerah.

"Sal, liat deh!" Rangga menunjuk dua anak kecil yang sedang bermain. Mereka sedang bermain lari-larian, sangat lucu.

"Lucu," aku tersenyum, menatap kedua anak kecil itu. Mereka terlihat sangat akur.

Aku teringat akan teman masa kecilku dulu. Dia temanku waktu di China. Lelaki manis dengan mata imutnya. Bagaimana keadaannya sekarang?

Aku menatap Rangga yang masih mematung memperhatikan kedua anak kecil tersebut, kemudoan dia tersenyum ketika anak laki-laki itu terjatuh, dan teman perempuannya menolong.

Senyumannya yang tulus, membuatku ikut tersenyum. Dia jika sedang tersenyum membuat hatiku terasa tenang.

Ah, aku teringat dengan acara besok. Tapi sepertinya tidak akan aku beri tahu kepadanya, tidak akan terjadi apa-apa.

*****

Hari mulai gelap, matahari sudah mulai terbenam.

Aku dan Rangga sudah berada di kamar dua jam yang lalu. Aku juga akan pulang, karena Rangga melarangku pulang terlalu larut. Katanya biar tidak terjadi apa-apa. Toh, aku kesini sendiri. Tidak bersama siapa-siapa.

"Gue balik dulu ya. Lo ati-ati, istirahat yang cukup, makan jangan lupa. Biar nggak kelamaan di rumah sakitnya. Katanya pengen cepet-cepet pulang," aku pamit pulang.

"Iya-iya, lo juga ati-ati, naik motornya jangan ngebut-ngebuat," nasehatnya.

"Iya,"

*****

Aku memasuki gerbang rumah. Karena rumahku dengan rumah sakit tidak begitu jauh, aku tadi memilih menggunakan motor.

Saat aku memarkirkan kendaraanku di garasi, aku melihat ada enam mobil didalamnya. Artinya, didalam pastilah ada tamu. Mungkin teman rekan kerja ayah.

Aku memilih melangkah menuju pintu belakang, takut mengganggu.

Sesampainya aku di pintu belakang, aku melihat Bang Alan sedang berjalan dengan seseorang.

Jika dipikir-pikir, bisa jadi mobil tadi milik temannya itu. Tapi mengapa menggunakan mobil? Biasanya temannya pasti pakek motor.

Terserah saja lah, aku mau istirahat. Hari ini tenagaku terkuras habis.

"Sal," suara seseorang memanggilku saat aku sedang berjalan menuju tangga pintu dapur.

Aku menoleh, menatap orang memanggilku tadi. Ternyata teman abangku tadi.

Aku hanya mengisyaratkan tanda tanya dengan menaikkan satu alisku.

"Lo lupa sama gue?" tanya orang tersebut.

"Sorry, lo siapa ya? Gue emang kalok sama temen abang, gak ada yang gue kenal." jawabku.

"Lo beneran lupa Sal?" tanya orang tersebut memastikan.

"Pfft," abangku menahan tawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang