AGAM#13

3.9K 296 5
                                    

MAAF TYPO BERSEBARAN

___

Suara ketukan pintu rumah Aurel terdengar begitu keras, membuat gadis yang sedang sibuk menonton TV itu beranjak untuk membuka pintu.

"Hai" sapanya ketika melihat Aurel yang membuka pintu.

"Ngapain lo kesini?!" ketus Aurel.

Lelaki itu memegang tangan Aurel, tetapi dengan cepat Aurel menepis kan tangan itu.

"Rel, gue mau ngomong sama lo" ucapnya.

Aurel berdecak, "pergi lo dari sini! Gue udah nggak mau liat muka lo disini!" ucap Aurel.

"Rel plis kasih gue kesempatan" ucapnya.

Aurel tertawa sinis, "apa? Kasih lo kesempatan? Jangan mimpi!".

"Rel plis gue-"

Ucapannya terpotong karena kehadiran Agam.

"Rel?" panggil Agam yang tiba-tiba datang.

Aurel kaget, ternyata Agam jadi kerumahnya.

"Lo" ucap Agam sambil menunjuk kearah Rian.

"Ngapain lo kesini?" tanya Agam.

"Emangnya kenapa? Lo siapa?!" ketus Rian.

Agam mendekat pada Aurel dan menggenggam tangan Aurel, mata Aurel membulat tetapi entah mengapa ia tidak bisa menolak genggaman tangan itu.

"Lo itu punya penyakit pikun ya? Gue kan udah pernah bilang sama lo kalo gue itu pacar dia" ucap Agam sambil melirik Aurel sekilas.

Rian berdecak, "bener Rel?" tanya Rian pada Aurel.

Aurel bingung harus menjawab apa ia masih diam menbisu.

"Aurel aja diem, lo aja yang ngaku-ngaku! Udah lepasin!" ucap Rian sambil memisahkan genggaman tangan Agam dan Aurel.

Mata Aurel membulat, entah dorongan dari mana tiba-tiba Aurel meraih tangan Agam dan menggenggamnya.

"Gue emang pacaran sama Agam" ucap Aurel yang membuat Agam tersenyum kagum.

Agam tambah mengeratkan jari-jarinya pada jari-jari Aurel, membuat Aurel melirik Agam sekilas.

'Dasar laki-laki kardus' batin Aurel.

"Denger apa yang cewe gue bilang kan? Apa lo juga punya penyakit budek?" Agam.

Tanpa berkata apapun Rian langsung pergi dari hadapan Aurel dan Agam. Mereka berdua masih senantiasa melihat kepergian Rian. Agam melirik pada Aurel dan tangannya sekilas, ia tersenyum.

"Ekhmmm" dehem seseorang yang membuat Agam dan Aurel menengok ke sumber suara.

Mereka berdua masih belum sadar dengan kondisi tangannya.

"Mama" kaget Aurel.

"Tante" ucap Agam.

Sandra tersenyum geli. Aurel sempat bingung kenapa mama nya itu tersenyum seperti meledek. Agam pun tersadar ia belum menyalami Sandra, ketika Agam hendak menyalami Sandra tubuh Aurel ikut terenyah.

Mata Aurel membulat, sekarang ia tau kenapa mamanya tertawa padanya. Aurel segera melepaskan tangannya dari tangan Agam, dan Agam pun menyalami Sandra.

"Udah lama?" tanya Sandra.

"Belum tante" jawab Agam.

"Ya udah di gandeng lagi aja" ucap Sandra sambil terkekeh.

AGAM [ Sudah Terbit ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang