AGAM#22

3.4K 263 1
                                    

MAAF TYPO BERSEBARAN

___

"Sepertinya kita memang harus bebicara dengan Agam masalah ini Gar" ucap Revalia pada Edgar.

Kedua anak manusia itu saat ini sedang ada di ruang tamu, sedang membicarakan masalah pribadi mereka.

"Tapi-"

"Jadi semua ini bener?" ucap Agam yang tiba-tiba datang sambil memotong pembicaraan Edgar dan Revalia.

Mata Edgar dan Revalia membulat ketika melihat Agam yang tiba-tiba ada di rumah.

"A-Agam, kenapa kamu sudah pulang?" tanya Revalia.

"Kenapa sudah pulang Gam?" tanya Edgar.

"Jawab Agam! Apa bener Agam bukan anak kandung ayah? Dan apa Agam anak di luar nikah?" tanya Agam.

Hari Revalia terasa nyeri, ia bingung harus menjawab apa.

"JAWAB!" bentak Agam.

"AGAM! JAGA NADA BICARAMU!" peringat Edgar.

"Ayah dan bunda jahat! Selama ini ayah sama bunda nutupin semuanya dari Agam! Kenapa ayah sama bunda nggak cerita sama Agam?! KENAPA KALIAN MALAH LEBIH MILIH AGAM TAU DARI ORANG LAIN? KENAPA?!" emosi Agam memuncak.

"Agam dengerin bunda dulu Gam, sem-"

"Agam pergi dari sini!" ucap Agam lalu melangkah pergi meninggalkan rumah.

"AGAM" panggil Revalia.

Saat Revalia hendak mengejar Agam, Edgar mencengkal tangan Revalia.

"Biarkan dia tenang dulu" Edgar.

"Tidak bisa Gar, aku takut Agam melakukan hal aneh" Revalia.

"Percayalah anakmu itu masih menyayangi mu dia tidak akan melakukan hal di luar batas" ucap Edgar.

Pundah Revalia menggelosor, Edgar memeluk istrinya itu dan mengusap punggungnya, sesekali mencium puncak kepala Revalia.

"Ini semua salahku" ucap Revalia sambil menangis.

"Tidak usah merasa bersalah, sudah tenang lah" Edgar.

Revalia terisak di dada bindang milik Edgar.

"Maafkan aku" Revalia.

Edgar mencium kening Revalia.

"Tidak ada yang salah sayang" Edgar.

Revalia kembali memeluk Edgar dengan erat.

___

"Jadi gimana ceritanya Rel?" tanya Pita.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah caffe, tidak hanya berdua ada Anfa dan Razi juga.

Aurel pun menceritakan semua yang terjadi saat di sekolah, Anfa, Razi, dan Pita pun kaget mendengar cerita Aurel.

"Jj-jadi Agam itu..." ujar Razi tak percaya.

"Iya kata Gladia si gitu, tapi kita jangan main percaya dulu siap tau Gladia itu cuman ngada-ngada" Aurel.

"Lagian gue heran sama Gladia, tuh bocah suka sama Agam tapi kesannya malah kaya orang gila" ucap Pita sedikit emosi.

"Yang bikin gue masih bingung tuh Gladia minta pertanggungjawaban ke Agam" Aurel.

AGAM [ Sudah Terbit ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang