AGAM#23

3.5K 260 1
                                    

MAAF TYPO BERSEBARAN

___

"Cowo mana yang mau tanggung jawab kalo udah ngelakuin kayak gini Gla? Seharusnya lo bersyukur masih untung gue mau nungguin dan tanggung jawab!" ucap Rian.

Gladia diam, ia malas mendengarkan ucapan Rian.

"Buka mata lo Gla buka! Agam nggak pernah nglirik lo bahkan gue pastiin dia pasti jiji sama lo" Rian.

Gladia menatap Rian dengan tatapan tajam.

"NGGAK USAH SOK TAU DEH LO! LO KIRA GUE SUDI DI NIKAHIN SAMA LO? CIH ENGGAK!" emosi Gladia.

Nafas Rian memburu rasanya ia ingin sekali memukul gadis ini tetapi ia tidak ingin melukai anaknya.

Dari pada Rian memukul Gladia, ia lebih memilih pergi meninggalkan Gladia.

Gladia menghela nafasnya panjang, ia bersandar dan menutup matanya.

"DASAR PEREMPUAN TIDAK TAU DIRI!" teriak Mereka didepan wajah Gladia.

"Maksud mama apasih?" kesal Gladia.

"OTAK KAMU ITU DIMANA? DASAR ANAK TIDAK TAU MALU!" Meriska.

"CUKUP! GLADIA MUAK SAMA OMONGAN MAMA! SEKARANG MAMA PERGI DARI RUMAH INI!" usir Gladia.

Meriska tersenyum kecut, "Ini yang saya tunggu-tunggu, kamu mengusir saya dari sini! Baik saya akan pergi dari sini, selamat menderita!" ucap Meriska lalu pergi dari hadapan Gladia.

Gladia sangat lemas, semuanya terasa pusing.

___

"Gimana tadi?" tanya Pita.

"Nothing" jawab Aurel lesu.

Pita mengelus lengan Aurel, "Semangat" Pita.

Aurel mengangguk dan tersenyum.

"Jangan dengerin kata-kata yang nggak enak dari Agam, dia itu nggak serius ngomong kaya gitu" ucap Pita.

Aurel mengerutkan keningnya, "Emang iya?" Aurel.

Pita mengangguk dan tersenyum.

"Kenapa lo bisa tau?" Aurel.

Pita terkekeh.

Flashback.

Pita melangkahkan kakinya hendak menuju rumah Aurel, 1 meter lagi ia akan sampai. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat Aurel sedang keluar dari Taxi.

"Itu Aurel, baru pulang ternyata" ucap Pita.

Pita kembali melangkah kan kakinya tetapi lagi-lagi langkahnya terhenti.

"Agam?" kaget Pita.

Pita melihat Agam di atas motornya, tetapi jaraknya dengan Aurel sedikit jauh.

Pita tersenyum senang, ia tau kalau Agam masih perduli pada Aurel, ia tak serius dengan kata-kata nya yang mengatakan putus pada Aurel.

Flashback off.

"J-jadi Agam ngikutin gue?" tanya Aurel.

Pita mengangguk sebagai jawaban iya.

Aurel bersorak senang, ia juga tau kalau Agam tidak akan membiarkan dirinya pulang sendirian.

"Makannya semangat, buat semuanya membaik, gue ngandalain lo Rel" Pita.

Aurel tersenyum, "Siap!" jawab Aurel tegas.

AGAM [ Sudah Terbit ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang