AGAM#15

3.8K 297 8
                                    

MAAF TYPO BERSEBARAN

___

"Lo kenapa sih Gla? Nggak kaya biasanya" ucap Agam sambil menyetir mobilnya.

"Gue kan suka sama lo ka" ucap Gladia yang tidak ada nyambung-nyambungnya dengan pertanyaan Agam.

Agak tak menjawab, ia masih fokus menyetir mobilnya. Akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah Gladia.

"Udah sampe Gla" Agam.

Gladia mengambil tangan Agam dan menggenggamnya.

"Gue sayang sama lo ka, gue cinta sama lo, apa lo nggak ada niatan buat bales perasaan gue?" tanya Gladia.

"Gue-"

"GLADIA!" teriak seseorang perempuan yang membuat ucapan Agam terpotong.

Gladia melihat ke sumber suara begitupun dengan Agam. Gladia langsung melepaskan tangan Agam, wanita itu berjalan mendekat kearah mobil Agam.

"TURUN KAMU!" bentak wanita itu.

Gladia turun dari mobil, begitupu  dengan Agam, ia ikut turun dari mobil.

"Eh sebentar tante" ucap Agam sambil menghalangi langkah Meriska.

"SIAPA KAMU? LELAKI YANG MENYETUBUHI GLADIA JUGA? IYA?!" kasar Meriska.

Mata Gladia memanas hatinya berdegub tak karuan. Sedangkan Agam, ia malah bingung dengan ucapan Meriska.

"Tante say-"

"PULANG KAMU DARI SINI!" usir Meriska.

Meriska menggeret Gladia untuk masuk kedalam rumah.

Agam melangkahkan kakinya memasuki mobil dan meninggalkan tempat itu.

___

"Assalamu'alaikum, Agam pulang" Agam.

"Waalaikumsalam" jawab Edgar.

"Loh ayah? Tumben sudah pulang" Agam.

"Tidak ada kerja lembur" Edgar.

Agam mengangguk paham.

"Dimana bunda?" tanya Agam.

"Sedang keluar bersama Dhita dan Keiza" jawab Edgar.

"Kemana?" tanya Agam.

"Kenapa kamu cerewet sekali?" tanya Edgar.

Agam terkekeh, "ya sudah lah Agam ke kamar dulu ya yah" Agam.

Edgar mengangguk. Agam pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya, sesampainya di kamar Agam langsung menerbitkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

Tiba-tiba pikirannya memutar kata-kata yang di lontarkan oleh ibu Gladia.

'Menyetubuhi?'

Kalimat itu masih terngiang di pikiran Agam. Agam bangkit dari tidurnya, ia mengubah posisinya menjadi duduk.

"Ada apa ya?" tanya Agam sendiri.

Tiba-tiba ponsel Agam bergetar, menandakan ada pesan masuk. Agam segera mengcek ponselnya, keningnya mengerut.

"Aurel? Tumben chat gue duluan" Agam.

AGAM [ Sudah Terbit ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang